48

22.1K 770 23
                                    

Beberapa tahun kemudian..
•••
Gadis yang berumur 22 tahun itu berjalan masuk ke dalam wilayah bandara. Dia duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya. Rambutnya yang terurai di terbangkan oleh angin. Entah darimana ada angin, tapi tiba tiba saja rambut gadis itu terhempas ke belakang. Gadis itu menekan kontak seseorang dan menempelkan ponselnya di telinga kanannya. Belum sempat ada nada sambung, sudah ada yang menepuk pundaknya dari samping. Gadis itu menoleh dan tersenyum senang. Tanpa ragu gadis itu memeluk cowok kekar yang duduk di sampingnya.

Alvaro Anindito.

Masih sama seperti dulu. Alvaro yang baik dan tampan. Yang romantis,penyayang,dan yang pastinya setia.

"I miss you so much!"

Adelina Claretta.

Juga sama seperti yang dulu. Adel yang selalu ceria,periang,baik,penyayang,cantik dan menggemaskan. Ini sudah tahun keenam Adel tinggal di Amerika. Keluarga Adel tinggal lebih lama di Amerika karena nenek kakek Adel yang memintanya. Dan kini waktunya Alvaro datang untuk menjumpai Adel disini.

"I miss you more" Alvaro mengacak rambut Adel. Itu masih menjadi hobi lama Alvaro. Sudah lama Alvaro tidak mengacak rambut gadis cantik di sampingnya ini. Adel terkekeh dan bangun dari posisinya.

"Yuk pulang. Mama sama papa udah nungguin kamu loh" Adel menarik tangan Alvaro menuju mobil pribadinya. Di dalamnya sudah ada supir yang akan mengantar mereka berdua menuju rumah Adel. Rumahnya masih sama seperti awal Adel pindah ke Amerika. Dan yang pasti kasurnya sudah lebih empuk daripada sebelumnya hehe.

Sampai rumah Adel, mereka berdua masuk ke dalam rumah. Mama dan papa ternyata sudah berangkat kerja. Jadi Alvaro belum bisa bertemu dengan mereka dulu.

"HEYY BROO"

Alvaro mengenal suara teriakan ini. Alvaro menoleh dan terkekeh. Niko berlari ke arah Alvaro dan mengajak Alvaro tos yang sudah lama tidak mereka lakukan. Disamping Niko sudah ada Clara. Mereka sudah menikah sejak satu tahun yang lalu. Kini Clara sedang mengandung anak mereka yang pertama.

"Wiii udah nikah. Ga nunggu nunggu lo njir" Alvaro menepuk pundak Niko. Tak lama Alvaro melirik ke Clara.

"Cie bumil masih cantik aja!sehat sehat buat bayinya" canda Alvaro sambil merangkul Adel. Clara mendengus.

"Buat anak gue doang?buat gue engga?" tanya Clara sebal sambil menghentakkan kakinya pelan. Semua tertawa. Niko merangkul Clara.

"Jangan hentak hentak gitu. Nanti baby N marah lho" kata Niko sambil melirik perut Clara yang buncit. Clara kembali mendengus.
Niko dan Clara sering menyebut calon bayi mereka dengan sebutan baby N. Karena kemungkinan nama yang akan diberikan kepada bayi mereka berawal dengan huruf N. Adel bersimpuh di depan perut Clara. Clara tersenyum.

"Keponakan tante sehat sehat ya. Nanti kalo tante udah punya anak, main bareng sama anak tante" Adel berbisik di depan perut Clara. Clara terkekeh dan menarik bahu Adel bermaksud meminta Adel berdiri.

"Ekhem, Adel ngekode nih" kata Clara sambil melirik Alvaro. Alvaro tersenyum kecut dan menarik tangan Adel. Adel dan Niko tertawa bersamaan.

"Buruann bro,kasihan nih adik gue. Dia pingin buru buru kayak Clara kayaknya" kata Niko sambil menyenggol tangan kekar Alvaro.

"Iya iya bawel lo" Alvaro mendegus sebal dan duduk di sofa rumah Adel bersama Clara yang sudah lebih dulu berjalan untuk duduk disana. Adel dan Niko saling melirik dan terkekeh pelan.

"Pingin cepet cepet nikah ya?" bisik Niko kepada Adel. Adel menoleh dan kembali terkekeh.

"Pingin sih"

Adelina [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang