30

17.4K 710 36
                                    

10 anggota baru itu terdiam. Mereka yang awalnya sedang menarik kerah baju murid murid sekelas sekarang tidak berani berkutik.
Ya, geng Fandom datang lagi. Entah untuk alasan apa mereka kembali membuat masalah. Adel mendekati Karel yang sudah membuat kedua orang yang dia sayangi masuk rumah sakit. Adel ingin sekali membuat Karel yang kali ini masuk rumah sakit agar dia mendapat balasan dari perbuatannya itu. Tapi kini Adel sendirian, tidak mungkin dia melawan 10 anggota itu sendiri. 11 termasuk dengan Karel.

"Apa?" tanya Karel dingin. Adel mendorong Karel sampai membentur tembok. Semua murid sekelas hanya menatap Adel dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"MAU LO APA SIH?!KEMARIN KAKAK GUE,TERUS ALVARO. SEKARANG LO MAU SAKITIN SIAPA LAGI HAH?!" Adel benar benar kesal. Matanya sudah berkaca kaca. Entah kenapa akhir akhir ini Adel cepat sekali menangis. Mungkin karena pengaruh mood.

"SEKARANG GUE MAU LO!" teriak Karel sambil bangun dari posisinya. Adel melotot. Semua teman temannya tidak bisa berbuat apa apa, termasuk Clara dan Jane. Adel berharap guru melewati kelasnya. Agar tidak ada yang disakiti oleh Karel dan gengnya. Adel benar benar takut. Kalian tidak akan bisa membayangkan kalau kalian berada di posisi Adel. Semua anggota geng Fandom mendekat ke Adel. Adel hanya menunduk pasrah. Dia tidak bisa berbuat apa apa. Dia pasrah kalau akhirnya dia pingsan dan saat bangun dia sudah berada di rumah sakit. Adel menutup matanya. Dia sudah merasakan suara ayunan tangan seseorang yang akan memukul pipinya.

PLAK!

1 detik..
2 detik..
3 detik..

Adel tidak merasakan pukulan apa pun. Adel membuka matanya dan mengangkat kepalanya. Dia melihat sekeliling. Semua geng Fandom sudah mundur perlahan lahan. Adel mengerutkan keningnya dan melihat ke belakang. Seketika senyum Adel mengembang. Alvaro,Niko,Dimas dan 20 anggota geng Thunder lainnya datang ke kelas Adel. Entah siapa yang memberi tau. Padahal kelas Adel dengan Alvaro cukup jauh. Pasti Clara atau Jane memberi tau kepada mereka bertiga.

"Del balik. Ini urusan cowo" kata Alvaro dingin. Adel mengangguk dan mundur. Dia berlari ke bangkunya dan duduk di samping Clara. Clara memeluk Adel erat. Adel membalasnya. Air matanya meluncur melewati pipi mulusnya. Sebenarnya tidak ada yang perlu ditangisin. Tapi air mata Adel malah turun semakin deras. Clara melepas pelukannya dan mengusap air mata Adel dengan halus.

"Ga usah nangis del. Kita disini. Gue sama Jane. Lo kira cuma cowo lo doang yang berjuang disana?cowo gue sama Jane juga del"

Adel melirik ke depan. Semuanya geng Fandom menyerang geng Thunder. Sedangkan murid murid lainnya diam di belakang kelas. Termasuk Adel,Clara dan Jane. Adel mengusap air matanya. Dia ingin menghentikan semua ini. Dia tidak mau kalau geng Thunder juga kena skors sama seperti Jessy.

Adel melirik ke jendela.

Mati.

Pak Daniel datang.

"HEI HEI ADA APA INI?!" teriak Pak Daniel keras. Semuanya berhenti menyerang. Semua anggota geng Fandom berlari keluar kelas, kecuali Karel. Sedangkan Geng Thunder tetap diam di tempat.

"PAK, KAREL YANG MULAI!" teriak Adel geram. Pak Daniel menatap Karel lekat lekat. Karel membuang muka. Dia tidak ingin mendapat tatapan elang milik Pak Daniel.

"Kamu Karel!Ikut saya. Kalian semua juga. Siapa leadernya disini?" tanya Pak Daniel. Alvaro mengangkat tangan. Oke sudah pasti mereka akan masuk ruang kepala sekolah. Pak Daniel menyeret Geng Thunder dan Karel ke ruang kepala sekolah. Adel menyusul mereka dari belakang. Dia ingin menjadi saksi dari kegiatan yang tadi.

"Pak!"

"Adelina?"

"Boleh saya ikut?"

"Buat apa?"

Adelina [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang