Adel,Clara dan Jane benar benar kesal. Rencana ke Bali mereka batal karena sekolah akan mengadakan kegiatan berkemah khusus untuk kelas 11 dan kelas 12. Kegiatan berkemahnya akan dilaksanakan lusa di salah satu hutan lebat di Jakarta. Dan semuanya wajib ikut, tapi untuk sakit dan ijin, orang tuanya harus datang sendiri dan meminta ijin ke wali kelas masing masing. Berkemahnya sekitar 3 sampai 4 hari.
"GAJADI KE BALI DEH GUEEE" teriak Clara kesal.
"Bilang ke ortu biar gak usah ikutan aja" usul Jane.
"Orang tua gue gak bakalan mau!pasti mereka bilang 'ribet,ikut aja emang kenapa' pasti mereka bilang gitu. Masa kita bilang 'mau jalan jalan ke Bali tau' di marah deh gue" kata Clara sambil menepuk jidatnya. Adel hanya diam. Dia sedang malas bicara.
"Terus katanya, lintas alam nanti bakal berpasangan sama kakak kelas. Iya kalo cewek pasangannya, kalo cowo gimana?" tanya Clara dengan nada frustasi. Adel dan Jane melotot.
"BERPASANGAN?!" teriak mereka bersamaan. Clara menoyor kepala kedua temannya itu.
"Apa sih?" Adel mendengus sebal.
"Jangan teriak di telinga gue" jawab Clara polos. Adel memutar bola matanya malas.
"Ke supermarket kuy. Beli perlengkapan" ajak Jane sambil mengambil dompetnya. Adel dan Clara mengangguk setuju. Kebetulan mereka membawa uang yang cukup untuk membeli perlengkapan mereka.
Setelah selesai berbelanja, Adel dan Jane langsung pamit pulang. Clara hanya mengangguk. Mereka bertiga saling melambaikan tangan.
🎀🎀🎀
Hari-H.
Sekarang semua murid kelas 11 dan 12 sedang berada di lokasi perkemahan. Ada yang malas malasan,ada yang semangat,ada yang santai,dan lain lain. Tapi paling banyak itu wajah wajah malas dari kelas 12.
Adel,Clara dan Jane akan tidur di dalam satu tenda. Begitu juga dengan Alvaro,Niko dan Dimas. Tenda kelas 11 berletak sedikit jauh dari tenda kelas 12.
Hari ini akan dimulai dengan games yang bisa dibilang bikin kotor. Setelah games semua akan bersih bersih dan makan. Lalu di lanjutkan dengan lintas alam ke dalam hutan yang lebih dalam.
Adel,Clara dan Jane memutuskan untuk tidak bersih bersih sehabis games. Mungkin mereka hanya mencuci tangan dan wajah mereka saja. Lagi pula, setelah itu kan mereka akan lintas alam. Pasti juga bakalan kotor lagi. Iya kan?
Setelah games dan makan, sekarang waktunya lintas alam. Pak Lion sudah menempel nama nama pasangan di pohon. Semua murid berebutan untuk melihat kertas putih yang berisi tulisan rapi pak Lion.
"Lintas alamnya gue sama siapaaa"
"Kok lintas alamnya sama kakak kelas sih"
"Hah bukan sama temen satu tenda?!"
"Yahh gue sama adik kelas"
"Ah lintas alam yang tahun ini gak seru"
"Aaa gue pisah sama loo"
Masih banyak omongan murid murid lainnya. Adel,Clara dan Jane memutuskan untuk menunggu sepi. Mereka tidak ingin terinjak injak disana.
Setelah beberapa menit, tempat itu mulai sepi. Adel,Clara dan Jane berlari ke pohon dan mencari nama mereka masing masing. Mereka bertiga melotot. Pasangan mereka sama sekali tak terduga. Adel dengan Dimas. Clara dengan Alvaro. Dan Jane dengan Niko. Mereka hanya bertukaran cowo di dunia asli.
^emang lintas alamnya bukan di dunia asli apa ya. Sorry kl aneh guis😂^
"Gue sama Alvaro?!aaa gue gak mauu!!" teriak Clara kesal. Adel terkekeh pelan melihat Clara yang kesal sendiri. Adel cukup lega kalau dia pergi bersama Dimas. Sedangkan Jane? Dia tetap tenang. Karena dia yakin Niko tidak akan melakukan hal hal aneh. Karena Niko adalah kakak dari sahabatnya sendiri.
"Kalian kok tenang tenang aja sih?!" Clara mendengus. Bagaimana bisa Adel dan Jane tenang tenang saja dengan pasangan yang mereka dapatkan?
"Hadeh. Alay lo clar. Alvaro ga bakalan makan lo kok" jawab Adel santai sambil meninggalkan Clara sendirian bersama Jane. Jane menyusul Adel. Clara mengerucutkan bibirnya kesal. Dia tidak mau berpasangan dengan Alvaro. Tapi tidak ada pilihan lain. Clara menyusul sahabat sahabatnya dan pergi meninggalkan pohon itu.
Niko,Alvaro dan Dimas sudah tau lebih dulu pasangan mereka. Dimas sangat senang, tapi dia tidak ingin memperlihatkan rasa senangnya di depan sepupu dan temannya itu. Alvaro dan Niko tetap santai. Mereka tidak terlalu memikirkan pasangan mereka. Lagi pula, pasangan mereka adalah sahabat Adel.
Lintas alam pun dimulai. Pak Lion menjelaskan bahwa setiap pasangan harus mengunjungi tiap pos. Ada 5 pos yang harus mereka kunjungi. Setiap pos akan memberikan teka teki kepada setiap pasangan. Jika gagal menjawab, pasangan tersebut akan diam di pos dan jongkok bangun selama 25 kali. Baru mereka boleh melanjutkan perjalanan. Mereka bisa menemukan pos sesuai tanda dan rambu yang sudah di sediakan oleh guru.
Di sepanjang jalan di hutan, ada coretan putih di tanah yang membentuk jalan. Jadi semua murid mengikuti jejak itu. Tidak semua pasangan berjalan bersamaan. Ada yang mendapat undian urutan berapa mereka akan masuk ke dalam hutan. Dimas dan Adel mendapat urutan nomber 8. Alvaro dan Clara urutan 14. Sedangkan Niko dan Jane urutan 20. Dimas dan Adel yang akan masuk paling pertama.
"Untung siang" bisik Dimas di telinga Adel. Adel hanya tersenyum tipis. Dia sudah tidak sabar mau masuk ke dalam hutan dengan Dimas. Entahlah, Adel juga tidak tau kenapa dia begitu semangat setelah mengetahui bahwa pasangan lintas alamnya adalah Dimas.
"Delapan!" teriak Pak Lion. Dimas dan Adel mengangkat tangan kanan mereka lalu masuk ke dalam hutan. Hutan itu sejuk. Banyak suara kicauan burung dari atas pohon.
"Belok kiri?" tanya Adel. Dimas mengangguk. Mereka belok ke kiri dan melihat pos yang terdapat Pak Susilo.
"Nah akhirnya, kalian lama sekali datangnya. Saya sudah menunggu. Baik kita mulai saja, hari ini bapak tidak memberikan teka teki. Bapak hanya ingin mendengar kalian bernyanyi balonku ada lima. Bisa?" cerocos Pak Susilo panjang lebar. Adel dan Dimas saling melirik lalu kembali melirik pak Susilo.
"Bisa pak" jawab Adel dan Dimas bersamaan. Mereka menyanyikan lagu balonku ada lima. Mereka tidak keberatan. Dari pada di suruh bernyanyi Indonesia Raya 3 stanza yang memerlukan waktu yang sangat lama.
"Bagus. Kalian boleh melanjutkan perjalanan. Ini bapak kasih dua pin. Satu untuk kamu dan satu untuk kamu. Pin ini adalah bukti kalau kalian berhasil melewati tantangan dari pos 1. Nanti di pos pos lainnya kalian juga mendapatkan pin yang sama tapi angkanya berbeda" Pak Susilo memberikan 2 pin kepada Adel dan Dimas. Mereka menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan.
Alvaro dan Clara hanya diam sepanjang perjalanan. Mereka tidak mau berbicara. Mereka baru saja masuk ke dalam kawasan hutan yang lebat itu. Sedangkan Niko dan Jane masih menunggu giliran mereka sambil mengobrol ria dibarisan mereka.
Setelah 15 menit berjalan, Adel dan Dimas sudah sampai di pos 3. Sekarang mereka akan lanjut ke pos 4. Mereka pergi meninggalkan pos 3 dan mencari pentunjuk jalan lainnya yang daritadi di tempel di pohon pohon.
"Dim,petunjuknya ga ada?" Adel melihat sekeliling. Tidak ada petunjuk. Biasanya tidak jauh dari pos, mereka akan menemukan petunjuk. Dimas ikut melihat sekeliling.
"Itu del" Dimas menunjuk pohon besar yang tak jauh di depan mereka. Adel terkekeh dan berjalan menuju petunjuk itu. Petunjuk itu menyuruh mereka ke kanan karena tanda panahnya menunjuk ke kanan.
"Kanan nih?" tanya Adel lagi. Dimas mengangguk dan menarik tangan Adel ke kanan. Tanpa mereka ketahui, Jessy dan teman temannya mengganti arah tanda panah tersebut. Jessy yang tadi bersembunyi dibalik semak semak tersenyum miring. Dia membetulkan posisi panahnya kembali dan pergi bersama teman temannya ke kiri.
🔫🔫🔫
Sorry ga nyambung. Lagi ga mood tp bnyk yg minta up. Ya udah deh:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelina [✔️]
Romance[COMPLETED] Adelina bertemu dengan Alvaro. The Most Wanted di sekolahnya. Berawal dari kejadian konyol saat olahraga, lama lama mereka menjadi semakin dekat. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?