"Ngapain disini?" tanya Alvaro sambil duduk disamping Adel. Adel mengangkat bahu. Alvaro hanya mengangguk kecil sambil
pandangannya ke depan."Btw happy birthday del" kata Alvaro. Adel tersenyum tipis dan mengucapkan terima kasih.
Adel melanjutkan membaca bukunya. Alvaro terdiam. Semuanya terasa canggung. Alvaro mengingat kalau dia sudah tidak ada hubungan apa apa dengan Adel selain teman.
"Lo kenal Dimas del?" tanya Alvaro lagi. Adel mengangguk. Walaupun dia sedang memakai earphone , dia masih bisa mendengar perkataan Alvaro karena lagu yang dia putar dengan volume kecil.
"Nanti gue pulang bareng dia. Kenapa?"
Deg!
Alvaro menggeleng dan dan meletakkan tangannya di belakang kepalanya.
"Beraninya Dimas ngajak Adel pergi. Tapi gue gak punya hak buat ngelarang Adel buat pulang sama Dimas. Gue kan cuma temennya" Alvaro berkata dalam hati lalu melirik Adel sekilas. Adel masih fokus dengan bukunya. Alvaro ingin bilang ke Adel soal kejutannya untuk ulang tahun Adel. Tapi dia takut Adel tersinggung. Menurut Alvaro, ini bukan waktu yang tepat.
"Gue balik ke kelas dulu ya del" Alvaro bangun dari duduknya dan membersihkan celananya. Adel hanya bergumam untuk menjawab perkataan Alvaro. Dia tidak menoleh ke Alvaro sedikit pun. Beberapa detik kemudian, Adel melihat Alvaro yang sudah berjalan meninggalkannya sendirian di taman.
"Engga adel, lo harus move on. Alvaro aja bisa ngelupain lo. Masa lo ga bisa?"
Adel menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan. Dia memutuskan untuk pulang. Lagi pula jam pelajaran setelah pelajaran Bu Rini gak ada guru. Dan Adel membatalkan rencana pulang barengnya bersama Dimas.
👾👾👾
Jam 11 malam, Adel tertidur lelap. Tiba tiba saja mamanya membangunkannya dan menyuruhnya untuk turun ke lantai bawah. Adel mengangguk dan jalan ke bawah sambil mengusap usap matanya. Adel terkejut siapa yang datang. Adel tersenyum melihat Clara,Jane dan beberapa anggota geng Thunder datang. Clara membawa kue di tangannya,lengkap dengan lilin menyala yang berangka 17. Jane membawa balon berwarna pastel. Sedangkan anggota geng Thunder melingkar di belakang Clara dan Jane.
"Happy birthday Adel,happy birthday happy birthday.. happy birthday Adelll" semua bernyanyi dengan semangat. Adel hanya menutup wajahnya malu. Ya dia belum cuci muka,belum gosok gigi,eh udah dikasi kejutan. Habis ini Adel akan ke kamar mandi titik!
"Tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga,sekarang juga.. sekarang juga!!" semua kembali bernyanyi. Adel membuka matanya dan mendekati kue yang dipegang oleh Clara.
"Make a wish dulu dongg" kata Clara sebelum Adel meniup lilinnya. Adel terkekeh pelan dan kembali menutup matanya. Setelah beberapa detik, Adel meniup lilinnya. Semua bersorak gembira. Adel kembali menampilkan senyum manisnya. Dia bahagia.
Semuanya masuk ke dalam ruang tamu. Seketika rumah Adel menjadi ramai karena kedatangan teman temannya juga teman teman kakaknya. Niko asyik mengobrol dengan geng Thunder. Sedangkan Adel sibuk mengobrol dengan Clara dan Jane.
"Nungguin siapa sih del?daritadi ngeliatin ke pintu terus?" tanya Clara penasaran. Adel tersentak dan menggeleng. Sebenarnya Adel menunggu kedatangan Alvaro. Kemana dia? Kenapa tadi dia gak dateng bareng bersama anggota thunder yang lain?
"Del,jalan jalan yuk!angin malem seger nih" ajak Jane. Adel mengangguk setuju. Dia ijin ke orang tuanya dan Niko kalau ingin berjalan kaki ke taman kompleks. Mereka setuju asal jangan pulang terlalu larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adelina [✔️]
عاطفية[COMPLETED] Adelina bertemu dengan Alvaro. The Most Wanted di sekolahnya. Berawal dari kejadian konyol saat olahraga, lama lama mereka menjadi semakin dekat. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?