Selesai olahraga,Adel naik ke lantai 2 untuk mencari toilet. Sesuai saran Alvaro, Adel diminta untuk ganti baju di toilet lantai 2/3.
Di toilet cewek lantai 2 sepi. Adel masuk ke salah satu pintu toilet dan mengganti bajunya disana. Tiba tiba saja pintu utama toilet seperti ada yang menutup. Nafas Adel tercekat. Dia mempercepat gerakannya dan keluar dari toilet yang tadi dia tempati. Benar dugaan Adel,pintu utamanya tertutup. Adel berusaha membukanya,tapi terkunci. Adel lupa membawa handphone. Sekarang dia tidak tau harus apa. Adel takut kesepian atau keheningan. Dan toilet ini sangat hening dan gelap. Hanya ada sedikit cahaya dari ventilasi yang berada di atas wastafel. Adel duduk sambil bersender di tembok. Dia sudah berusaha teriak meminta tolong. Tapi tidak ada yang datang. Guru guru juga sepertinya sudah ngajar ke kelas kelas. Adel menutup mata dan wajahnya. Dia takut. Tempat ini sangat sempit.BRAK!
Cahaya terang muncul dari arah pintu utama toilet. Pintu itu terbuka lebar karena di dobrak. Adel membuka matanya dan bangun dari duduknya. Pintu itu terbuka lebar, tapi tidak ada orang sama sekali di depan pintu itu. Adel berjalan perlahan lahan keluar toilet. Dia menoleh ke samping. Ternyata Dimas.
"Dim?"
"Lo gapapa del?"
"Engga. Lo yang bukain pintu?"
"Iya"
"Makasi"
"Iya,sama sama"
"Lo kenapa ga di kelas?"
"Bolos. Mau nyelamatin lo"
"Ih. Pulang sana, nanti ketahuan baru tau rasa"
"Gue tadi bilang ijin ke toilet. Tapi toilet lantai dasar kan rusak. Jadi, gue toilet disini. Terus gue denger suara minta tolong dari toilet cewek. Kekunci, ya udah gue dobrak. Eh ternyata lo"
Adel hanya ber oh ria mendengar cerita Dimas. Dia bersyukur kalau tadi Dimas sempat lewat sini. Kalau enggak, pasti Adel udah pingsan di dalam sana karena gak bisa nafas.
"Gue balik dulu dim. Sekali lagi makasi udh mau nolongin gue" Adel tersenyum manis ke arah Dimas. Untuk pertama kalinya, Dimas mendapat senyum itu dari Adel. Dimas membalas senyuman Adel dan mengangguk. Adel pergi meninggalkan Dimas. Sendirian.
🕸🕸🕸
Adel masuk ke dalam kelasnya. Kelasnya hanya ada beberapa orang. Mungkin sisanya masih ganti baju di toilet. Clara sudah duduk manis di bangkunya. Adel duduk di samping Clara dan menghembuskan nafasnya pelan.
"Darimana lo?" tanya Clara heran. Biasanya Adel cepet kalau ganti baju. Dan biasanya Adel yang paling pertama sampai di kelas diantara mereka bertiga. Tapi kali ini malah Clara yang sampai duluan.
"Dari toilet lantai 2. Tadi gue kekunci di toilet. Kayaknya Jessy yang kunci" jawab Adel sambil menaruh tas bajunya di kolong meja.
"Darimana lo tau dia yang ngunciin lo?"
"Gue denger kemarin dia sama temen temennya mau labrak gue di toilet lantai dasar. Cuman Alvaro ngasi saran ke gue buat ganti baju di toilet lantai 2, biar lebih aman. Mungkin karena gagal ngelabrak, dia bales dendam dengan cara ngunciin gue. Bisa jadi kan?"
"Iya sih bisa jadi. Terus gimana caranya lo keluar?ada yang nolongin?"
"Iya ada. Dimas yang nolongin gue"
"Dimas sepupunya Alvaro?"
"Iya. Dia dobrak pintunya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Adelina [✔️]
Romansa[COMPLETED] Adelina bertemu dengan Alvaro. The Most Wanted di sekolahnya. Berawal dari kejadian konyol saat olahraga, lama lama mereka menjadi semakin dekat. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?