15

22.7K 878 15
                                        

Adel keluar dari pintu bioskop dengan perasaan gembira. Akhirnya setelah sekian lama ada yang mau menemaninya menonton Dilan.

"Udah happy?makan dulu yuk?" ajak Alvaro sambil merangkul Adel. Adel mengangguk setuju. Alvaro mengajak Adel ke salah satu restoran jepang yang berada tidak jauh dari bioskop. Mobil Alvaro dibiarkan di parkiran bioskop karena restorannya cukup ramai. Takutnya gak dapet parkir.

"Mau apa?"

"Ikutin lo aja"

"Gue mau katsu roll,lo mau?"

"Iya boleh,minumnya es teh"

"Oke"

Alvaro masih melihat daftar menu. Adel hanya duduk manis di kursinya sambil memainkan handphonenya. Tadi handphonenya di silent. Ternyata banyak notifikasi yang masuk ke hpnya.

Niko😴
Del lo dimana?nanti sekeluarga jam 4 mau pergi. Lo ikut ato gimana?

Adel membulatkan matanya. Ini udah jam setengah 4. Adel ingin ikut pergi bersama keluarganya. Jarang jarang keluarganya punya waktu untuk jalan jalan bersamanya dan Niko.

"Hmm al, gue diajakin pergi sama nyokap bokap. Kalo lo anterin gue pulang sekarang bisa gak?" tanya Adel lembut. Dia takut menyinggung perasaan Alvaro. Alvaro mengerutkan keningnya. Dia masih melihat daftar menu.

"Ya udah gue anter. Mumpung gue belum pesenin"

Adel tersenyum. Untung Alvaro tidak marah padanya. Tapi Adel yakin, di hati Alvaro pasti dia sangat kecewa.

💘💘💘

"Makasi ya,gue baru bisa pulang sama lo lusa. Besok gue ada kerpok di rumah Andin. Jadi pulangnya bareng dia" kata Adel kepada Alvaro yang masih sibuk dengan mobilnya. Alvaro mengangguk dan mengusap rambut Adel.

"Gapapa. Besok gue juga gak bisa jemput. Anna minta dianterin ke playground"

Sekarang giliran Adel yang mengangguk. Alvaro pergi meninggalkan Adel yang berdiri di ambang pintu rumahnya. Niko yang sedari tadi mengintip percakapan mereka hanya menaikkan satu alisnya.

"Mereka berdua romantis banget dah. Jangan jangan udah jadian?"

Niko menggelengkan kepalanya. Mau Adel jadian kek,mau Adel temenan kek sama Alvaro, Niko bisa memaklumi. Asal mereka gak macem macem. Adel masuk ke dalam rumah. Tapi bukannya masuk ke kamarnya, dia malah masuk ke kamar Niko.

"Haiii Nik!!" Adel menghempaskan tubuhnya di kasur Niko. Niko tersentak kaget dan menoyor kepala Adel.

"APA SIH?" Adel mendengus sebal.

"Lo ngagetin gue"

"Terus?"

"Ya gapapa. Oh ya kita gajadi pergi"

Adel membulatkan matanya. Dia udah batalin acara perginya dengan Alvaro agar bisa ikut pergi bersama keluarganya. Tapi sekarang acara pergi bersama keluarganya malah di batalin?!

"Lo gak bercanda kan?!" tanya Adel dengan nada yang naik 1 oktaf. Niko menggeleng keras.

"Ngapain gue bercanda. Ga guna"

"Gue udah batalin acara pergi gue sama Alvaro bego!demi bisa pergi sama lo,mama sama papa. Sekarang malah dibatalin?!"

"Papa gak bisa. Lembur. Makanya dibatalin perginya. Lo santai,gak usah nge gas"

"Kesel gue!!"

Niko terdiam. Seketika dia kembali teringat kalau Adel sedang pms. Niko berpikir agar dia saja yang mengajak Adel pergi. Tapi kasihan mamanya sendirian di rumah.

Adelina [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang