46

15.9K 693 91
                                        

"Kenapa ma?pa?"

Dari tadi Adel sudah berdiri di depan kamar bersama mama papanya. Tapi mama maupun papanya tidak berbicara apa apa. Papa menghela nafas dan memegang bahu putri kecilnya. Adel mengerutkan keningnya. Tidak biasanya papanya seperti ini.

"3 hari lagi, kita bakal pindah dari Indonesia" kata Papa pelan. Hampir tak terdengar. Adel membulatkan matanya kaget. Mama memeluk Adel dan mengusap rambutnya lembut.

"Iya sayang,kita pindah ke Amerika. Mama sama papa ada pekerjaan penting disana selama 2 sampai 3 tahun" lanjut mama tak kalah pelan.

Adel terdiam. Tubuhnya menegang. Bulu kuduknya merinding. Cairan bening meluncur melewati pipi Adel. Tidak mungkin dia meninggalkan teman temannya disini. Terutama meninggalkan Alvaro,pacarnya sendiri.

"Tapi ma,pa, Adel ga mau ninggalin temen temen Adel disini. Terutama ninggalin Alvaro" ucap Adel parau. Papa mengusap air mata Adel dan menarik Adel ke dalam dekapannya.

"Kamu ldr-an aja sama Alvaro. Kalau sama temen temenmu kan masih bisa chat sama telponan kan?" Papa berusaha meyakinkan Adel. Adel menggeleng keras.

"Ldr-an itu susah pa"

"Kuncinya adalah kesetiaan. Kalau kamu setia sama Alvaro, begitu juga Alvaro setia juga sama kamu, pasti bakal baik baik aja kedepannya"

Mama mengangguk setuju. Mama mengusap punggung Adel.

"Kamu tau?dulu mama sama papa juga ldr-an. Papa di Australia, mama disini. Tapi akhirnya apa?mama papa juga tetep nikah kan?"

Adel terdiam. Iya sih nikah sih nikah,cuman pasti susah. Niko pasti juga harus ldr-an sama Clara.

"Adel coba ya" jawab Adel singkat lalu kembali masuk ke dalam kamar. Mama dan papa menghela nafas pelan. Mereka harap Adel bisa mengerti keadaan mereka sekarang.

Niko yang melihat mata Adel sembab langsung bangun dari posisinya. Adel memeluk Niko secara tiba tiba. Niko memeluk Adel. Dia tau semuanya. Niko juga sudah menceritakan semuanya kepada Clara.

"Udah del, coba ngomong sama Alvaro. Gue sama Clara udah yakin mau ldr-an. Lo juga harus yakin, kunci ldr itu kesetiaan" kata Niko bijak sambil mengusap rambut Adel. Adel melepas pelukannya dan mengangguk. Adel berjalan ke ranjang Alvaro dan duduk di ranjangnya. Alvaro menaikkan alis bermaksud bertanya 'ada apa'. Adel menghela nafas dan mengajak Alvaro ke taman rumah sakit.

👽👽👽

"Jadi?lo mau pindah ke amerika?"

Adel mengangguk dan menunduk. Alvaro menghela nafas dan menarik Adel ke dalam pelukannya.

"Gue siap ldr-an sama lo. Gue janji bakal jaga diri disini. Lo juga harus jaga diri disana" Alvaro mengusap rambut coklat Adel. Adel kembali meneteskan air mata. Dia belum siap meninggalkan Indonesia. Termasuk meninggalkan Alvaro, kekasihnya.

"Gue bakal jaga diri. Lo juga jaga diri. Kita setia ya, janji?" Adel mengulurkan kelingkingnya. Alvaro tersenyum dan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking kecil Adel. Alvaro mengusap air mata Adel.

"Pas lo udah tamat kuliah, gue bakal nyusul lo kesana" kata Alvaro sambil merangkul Adel. Adel mengerutkan keningnya bingung.

"Ngapain?"

"Mau ngajak lo nikahlah"

Mata Adel membulat sempurna. Alvaro yakin mau menikah dengannya?

"Lo serius?!"

"Iya dong,masa bercanda?"

"Aaa gue sayang lo!"

"Selamanya"

Adel memeluk Alvaro erat. Memang, 3 tahun lagi kemungkinan Adel sudah tamat kuliah.
Alvaro bangun dari duduknya dan menarik tangan Adel ke cafe. Mereka tidak peduli dengan infus yang masih menempel di tangan mereka. Cafe itu adalah tempat dimana status mereka berubah menjadi status 'berpacaran'. Mereka berdua duduk di kursi yang sama saat Alvaro menawarkan Adel untuk menjadi pacarnya. Adel kembali mengingat masa masa itu. Masa dimana Alvaro mengajaknya kesini. Mengeluarkan bunga mawar dan menyuruh Adel menghitung kelopaknya satu persatu. Dan kelopaknya genap, itu adalah suatu hal yang mengejutkan sekaligus kebahagiaan bagi Adel. Alvaro duduk di hadapan Adel. Alvaro meraih tangan Adel dan menciumnya sayang. Adel tersenyum manis. Dia berusaha agar menahan diri untuk tidak meneteskan air mata lagi di depan Alvaro. Dia ingin telihat senang saat bersama Alvaro.

"Gue belum sembuh tapi lo udah diajak ke Amerika. Nanti siapa yang ngerawat gue dong?" kata Alvaro sambil memainkan jari Adel seperti kelakuan anak anak. Adel terkekeh dan mengacak rambut Alvaro.

"Maaf al, gue belum bisa jadi pacar yang ba-"

Belum selesai Adel berbicara, Alvaro sudah menempelkan jari telunjuknya di bibir pink Adel.

"Lo itu pacar paling sempurna yang pernah gue punya"

Adel tersenyum. Air matanya kembali lolos. Air matanya semakin deras. Sungguh Adel tidak kuat meninggalkan Alvaro disini. Sendirian.

Alvaro tinggal sendiri bersama Anna dan Sally. Mereka gak punya orang tua. Siapa yang akan merawat Alvaro nanti? Pembantu juga ga mungkin merawat Alvaro selama 24 jam.
Alvaro bangkit dari kursinya dan berjalan ke samping Adel. Alvaro mengusap air mata Adel untuk kedua kalinya dan memeluknya erat. Adel membalas pelukan Alvaro tak kalah erat. Adel ingin puas memeluk Alvaro sebelum dia tidak akan bisa memeluk Alvaro sesering sekarang. Nafas Adel sudah tidak beraturan. Matanya mulai membengkak. Keadaan Adel kini benar benar kacau. Jujur, Alvaro sebenarnya juga sedih ditinggal oleh Adel. Tapi dia berusaha tegar di depan gadis yang sangat dia sayangi ini. Alvaro mengajak Adel berdiri dan pergi meninggalkan cafe yang penuh kenangan itu. Mereka kembali ke rumah sakit dan masuk ke dalam kamar. Semua yang sudah tau dengan apa yang akan terjadi dengan Adel pun ikut memeluk Adel erat. Air mata Clara dan Jane menetes. Mereka tidak ingin kehilangan sosok sahabat seperti Adel. Lagi lagi, air mata Adel kembali terjatuh untuk ketiga kalinya. Mereka bertiga saling memeluk satu sama lain. Niko,Alvaro dan Dimas juga saling tos dan berpelukan model laki laki. Alvaro dan Dimas harus bisa mempertahankan persahabatan mereka dengan Niko. Jangan sampai tali persahabatan mereka putus hanya karena mereka tidak berada di satu tempat. 3 hari lagi Adel dan Niko akan berangkat ke Amerika. Semuanya berusaha akan mengantar mereka berdua sampai bandara. Semoga hari itu mereka diijinkan mengantar Adel dan Niko ke bandara.

🙇🏼‍♀️🙇🏼‍♀️🙇🏼‍♀️

Haii mau nanya dong, setuju ga kl Adelina ini aku tamatin terus nanti aku bikin Adelina 2? Tapi Adelina 2 itu bukan kisah tentang Adel sama Alvaro lagi, tapi kisah tentang anak mereka berdua. Tapi cerita yg ini aku lanjutin dulu sampe tamat baru lanjut ke Adelina 2. Setuju gak?comment👼🏻

Adelina [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang