Niko mengangguk. Spontan Clara langsung memeluk cowok kekar yang merangkulnya. Niko tersenyum dan mencium puncak kepala Clara. Hari ini adalah ulang tahun Clara. Niko menghias kamar kosong di rumah Adel dengan balon pastel dan ditengahnya ada kue raksasa berwarna pastel dengan tanduk unicorn. Diatas kue itu ada tulisan yang ditusuk bertuliskan 'Happy birthday Clara'. Tak lama, Adel,Alvaro,Dimas dan Jane masuk ke dalam kamar dan bernyanyi lagu happy birthday to you untuk Clara. Clara hanya tersenyum. Dia tidak bisa menjelaskan betapa senangnya dia hari ini.
"Happy birthday Claraaaa!!!" teriak semuanya di kalimat terakhir dari lagu. Clara memeluk Adel dan Jane. Dimas dan Alvaro tersenyum dan melipat tangannya di depan dada. Niko masih setia dengan posisi sebelumnya.
"MAKASI YAAA!KALIAN TUMBEN DEH BAIK GINIII" Clara melepas pelukannya. Adel menoyor kepala Clara pelan. Lalu Adel berjalan ke belakang meja dimana kue raksasa itu berada.
"Yuk foto!" ajak Adel semangat sambil mengeluarkan kamera fujifilmnya. Niko memanggil pembantunya yang ada di dapur. Dia meminta tolong untuk memfoto mereka.
Jepret!
Satu foto keluar dengan mulus dari kamera biru Adel. Adel mengucapkan terima kasih dan mengambil kamera dan hasil fotonya. Dia bermaksud ingin menempel foto itu di dinding kamarnya. Tadi mereka juga foto di kamera handphone Clara.
"Makasii!gue seneng banget hari iniii" ucap Clara lagi. Niko yang merasa gemas pun kembali merangkul Clara dan mengacak rambutnya.
"YANG ULANG TAHUN HARUS TRAKTIR!" teriak Dimas keras.
"IYA AWAS GAK TRAKTIR!" lanjut Alvaro.
"HARUS POKOKNYA!KALO ENGGA TRAKTIR KITA GAK MAU TEMENAN SAMA LO!" sahut Adel.
"BENER TUHH, TRAKTIR YA MBAKNYAHH" balas Jane lagi.
Clara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Oke dompetnya bakal tipis setelah ini. Clara hanya bisa mengangguk saja untuk membalas perkataan teman temannya. Niko yang merasa kasihan langsung mendekatkan bibirnya dengan telinga Clara.
"Gue bantuin bayar" bisik Niko pelan. Clara menatap manik mata Niko dalam dalam. Niko juga menatap Clara. Akhirnya Clara memutuskan kontak mata mereka setelah menatap selama 5 detik.
"Ga usah. Gue yang ultah,lo duduk manis aja. Gue ga mau nyusahin lo. Nanti lo bilang gue cewek matre lagi"
"Hush!gue ga ada bilang lo matre!lagian gue yang nawarin,bukan lo yang minta. Don't say like that okey?"
Clara mengangguk dan terkekeh. Dia gak nyangka Niko bisa bahasa inggris. Ya emang sih, Mama Niko udah pernah menang lomba speech di Singapore. Mungkin kemampuannya turun ke Niko kali ya?
Adel hanya menatap kakaknya dan sahabatnya berduaan di sudut ruangan. Sesekali Adel tersenyum melihat keduanya akur seperti itu. Niko yang ini berbeda jauh dengan Niko yang biasanya. Yang hanya bisa mengganggu dan membuat Adel kesal, kini malah romantis. Jujur Adel belum pernah melihat kakak laki lakinya sedewasa itu. Selama ini kelakuan Niko masih kekanak kanakan. Alvaro yang menyadari Adel menatap Niko dan Clara langsung merangkulnya sayang. Adel memeluk tangan kekar milik Alvaro. Posisi ini memang posisi yang paling nyaman.
"Remember tonight babe" bisik Alvaro di telinga Adel. Adel menoleh dan terkekeh. Lalu tak lama dia mengangguk. Alvaro tersenyum dan mengacak rambut Adel. Adel membalas mengacak rambut Alvaro. Adel benar benar penasaran kemana Alvaro akan membawanya nanti malam.
🧠🧠🧠
"Lo mau ngajak gue kemana sih?" tanya Adel bingung. Adel tidak mengenali jalan dimana dia berada sekarang. Oke, kalian harus tau, Adel memang gak terlalu pintar dalam mengingat nama jalan. Dia juga gak tau nama nama jalan dan lokasinya berada dimana.
"Udah sampe,turun" jawab Alvaro singkat sambil membuka pintu mobil untuk Adel. Adel turun dari mobil. Dia menggunakan dress putih yang panjangnya selutut dan sepatu dengan heels berwarna putih yang tingginya sekitar 3 cm. Rambut coklat Adel dibiarkan terurai. Adel merangkul tangan Alvaro.
"24" kata Alvaro pada pelayan yang tadi menghampiri mereka berdua. Pelayan itu membawa mereka berdua ke meja bundar yang berisi 2 kursi. Kursi itu berhadapan. Alvaro mengucapkan terima kasih dan memesan makanan untuk Adel. Adel ingin spagetti untuk hari ini.
"Suka gak sama tempatnya?" tanya Alvaro. Adel mengangguk. Tempat ini ada kolam renangnya. Ada tumblr light putih yang digantung rapi di tembok. Sehingga restoran ini penuh cahaya walaupun sudah malam.
"Lo tau ga kenapa gue ngajak lo kesini?" tanya Alvaro lagi. Kini Adel menggeleng.
"Kenapa?"
"Mau ngajak lo ketemu sama seseorang"
"Hah?siapa?"
"Gue mau ajak lo ketemu sama—"
Kalimat Alvaro terputus saat seorang gadis dengan heboh menghampiri mereka berdua.
"HAI AL KETEMU LAGI DISINI!"
Gadis itu menarik satu kursi kosong dan bergabung dengan Alvaro dan Adel. Alvaro memutar bola matanya malas. Adel masih bingung dan berusaha memahami siapa gadis di depannya ini.
"Bec lo bisa pergi ga?lo ganggu date gue sama Adel" usir Alvaro dingin. Gadis itu adalah Rebecca.
"Ih lo kok ngusir gue sih?terus ini siapa?ohh pacar lo ya?" Rebecca menunjuk Adel. Adel tersenyum kikuk dan mengangguk. Dia masih bingung dengan gadis di depannya ini.
"Ternyata selera lo menurun ya?daripada lo sama dia, mending balikan sama gue" kata Rebecca sambil tersenyum miring. Alvaro melirik Rebecca sekilas lalu kembali melirik ke Adel. Alvaro memberi isyarat agar Adel tidak salah paham. Adel membuang muka.
"Cewek murahan gini mau jadi cewek lo?Ga level al!" lanjut Rebecca lagi.
"LO SIAPA SIH?!MANTAN COWOK GUE?!GA USAH IKUT CAMPUR BISA?LO UDAH GA ADA HUBUNGAN SAMA ALVARO!" teriak Adel dengan anda naik 1 oktaf. Emosi Adel sudah di ujung puncak. Alvaro bangun dari kursinya dan menarik tangan Adel. Adel menepis tangan Alvaro.
"Jadi lo ngajak gue kesini cuma buat ketemu mantan lo?!oke,gue pulang" Adel mengambil tasnya dan berlari meninggalkan Alvaro. Alvaro menyusul Adel dan meninggalkan Rebecca sendirian. Dia tidak peduli soal makanan yang mereka pesan. Yang terpenting sekarang adalah Adel.
"Del tunggu dulu!" Alvaro menarik tangan Adel. Adel tetap membuang muka. Matanya sudah berkaca kaca. Dia tidak mau melihat wajah Alvaro.
"Gue jelasin dulu,jangan pulang please"
"Ga ada yang perlu dijelasin!lo mau apa?mau bikin gue nangis kayak kejutan ultah gue waktu itu?!"
Alvaro terdiam. Dia bersumpah,bukan Rebecca orang yang Alvaro ingin kenalkan kepada Adel. Adel menepis tangan Alvaro dan berlari menuju taksi. Adel pulang sendirian. Air mata Adel kembali meluncur melewati pipi mulusnya. Dia tidak ingin siapa pun tau keadaannya sekarang. Terutama Niko.
🎠🎠🎠
Jadi ada yg minta biar rebecca jadi pho. Gini dehh ceritanyaa. Aku ikutin aja permintaan kalian. Soalnya aku jg lagi ga ada ide hehe. Makasi udh mau baca sampe sini,jgn di read aja yap. Vote jugaaa. Happy reading❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Adelina [✔️]
Romance[COMPLETED] Adelina bertemu dengan Alvaro. The Most Wanted di sekolahnya. Berawal dari kejadian konyol saat olahraga, lama lama mereka menjadi semakin dekat. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?