Bab 23

3K 484 182
                                    

"Berbahagialah tanpa aku. Tanpa kita."
_YOU ARE MINE 2K18_




Cup

Satu kecupan lembut dibibir sang isteri Seunghyun bubuhkan, membuat Jimin tersenyum manis melihat kemesraan kedua orangtuanya yang tak pernah berubah. Sejenak, Seunghyun mengalihkan pandangannya ke arah Jimin. Mengusak surai Jimin lembut dan menepuk pundaknya, "kau bisa melakukannya dengan isterimu jika kau sudah menikah nanti. Tumbuh dan dewasalah dengan segera, jadilah pria yang sukses dan berkencan dengan wanita baik-baik." Seunghyun tersenyum tulus, membuat Jimin hanya bisa memaksakan senyumannya.

"Uhm.. Jimin, bisakah kau siapkan dan ambilkan kemari kotak makan siang Appa di dapur? Eomma lupa membawanya." Chaerin tersenyum lembut yang hanya dijawab anggukkan kecil oleh Jimin. "Oppa?" Lirih Chaerin saat melihat senyuman diwajah suaminya semakin mengembang, Seunghyun yang paham kebingungan diwajah isterinya segera menghela napas, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku dan menatap Chaerin dengan senyum penuh kemenangan.

"Aku senang akhirnya Yoongi dan Jimin menjadi anak yang dewasa, mereka mengerti kesalahan fatal apa yang mereka pernah lakukan dulu. Aku rasa rencanaku akan berhasil kali ini." Chaerin mengernyitkan dahinya bingung, "rencana?" Seunghyun mengangguk antusias. "Rencana. Kau pikir aku bersungguh-sungguh meminta Yoongi menemani Jimin pergi?"

Seunghyun menggelengkan kepalanya dengan senyuman meremehkan, "tidak, Chaerin-ah. Aku hanya ingin menguji dan melihat hasil dari rencanaku. Ternyata pertunangan Yoongi dan Jungkook benar-benar bisa menjauhkan kedua putera kita. Aku tahu Jimin bukanlah orang yang bisa merusak kebahagiaan orang lain, dan karena itulah.. aku memilih Jungkook sebagai pasangan Yoongi. Karena Jungkook adalah sahabatnya yang ia kasihi."

"Tapi, oppa. Bukankah ini terlalu jahat? Yoongi akan sulit membuka hatinya untuk Jungkook dan Jimin akan terluka karena hal ini. Kedua putera kita tidak akan bahagia." Jelas Chaerin perlahan, Seunghyun berdecih. "Yoongi menyayangi Jungkook sebagai seorang adik, kurasa kau juga bisa melihatnya. Tak akan sulit menjalani kehidupan rumah tangga yang seperti itu. Perlahan rasanya akan tumbuh. Lagipula Jungkook adalah seorang yang agresif, lambat laun Yoongi akan benar-benar membuka hatinya untuk Jungkook. Tanpa ada keraguan."

Chaerin mengernyitkan dahinya, "lalu bagaimana dengan Jimin? Dia tidak akan bisa melewati semuanya-"

"Aku akan menjodohkannya dengan puteri dari keluarga Lee." Seunghyun tersenyum puas, "bukankah salah satu dari puteraku harus memiliki keturunan? Dan aku akan merasa sangat tersanjung jika yang memberikan cucu padaku adalah Jimin." Seunghyun menyentuh kedua pundak sang isteri. "Chaerin-ah, kau tidak berpikir untuk mendukung percintaan sedarah putera kita bukan?" Ia tersenyum lembut dan mengusap sebelah pipi Chaerin, mengecupnya sayang. "Bukan tanpa alasan aku mengirimkan Jimin menjauh dari Yoongi, dan bukan tanpa alasan aku melindunginya diam-diam. Aku ingin dia merasa berhutang untuk taat padaku. Aku tidak ingin kejadian bertahun-tahun yang lalu kembali terulang. Kau mengerti maksudku bukan?"

Netra kecil Chaerin menatap nanar ke dalam mata Seunghyun, namun perlahan ia mengangguk. "Bagus," Seunghyun mengusak rambutnya senang dan membubuhkan satu ciuman dikening Chaerin. Membuat Jimin yang baru saja datang dari dapur pura-pura berdecak sebal. "Jadi kalian hanya ingin bermesraan makanya memintaku untuk mengambilkan bekal makan siang untuk Appa? Ya ampun, aku bukan anak kecil lagi, Eomma. Kalian bisa bermesraan dihadapanku sepuasnya." Mereka bertiga tertawa kecil.

"Baiklah, malaikatku. Aku harus pergi ke kantor sekarang atau aku akan terlambat meeting. Sampai jumpa nanti." Seunghyun mulai berjalan keluar rumah, namun ia sedikit menoleh ke arah Jimin kemudian. "Ah! Jiminie, tolong segera cari tahu sekolah mana yang menarik perhatianmu, lalu segera kabari Appa." Jimin mengangguk kecil, "kenapa terburu-buru, Appa? Apa ada sesuatu hal?" Seunghyun hanya tersenyum, "ya, anak temanku butuh perlindungan dari anak laki-laki, dan aku bilang jika puteraku bisa melakukannya. Kalian akan satu sekolah nantinya. Kau mengerti, Minie?"

YOU ARE, MINE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang