Bab 30

3.3K 402 351
                                    

Happy 27K readers!!!!! 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Incest is my first 😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Makasih banyak kalian semua, aku terharu banget sumpah 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭


Ohiya, ada book YoonMin baru ehehe :') isinya kumpulan cerpen YoonMin, berbagai genre dan rating. Boleh request. 💘

Yang minat baca boleh di cek ya~
HELLO, LOVE!



Tapi untuk book itu mungkin baru akan diperbaharui setelah bulan ramadhan selesai hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi untuk book itu mungkin baru akan diperbaharui setelah bulan ramadhan selesai hehe.
















Chapter ini mungkin berisikan beberapa topik sensitif untuk sebagian pembaca. So I'll give you another WARNING!

This is BoyxBoy story,
Komentar yang berisikan "ketidaksetujuan" teman-teman dengan bahasan yang ada didalamnya diperbolehkan, selama tidak menyinggung topik inti. "BoyxBoy"

Sudah diberikan warn sedari awal book ini dibuat loh, ya. No offense 😇


Selamat baca New Chapter! ^^ 💗💗💗


















Jimin tak bisa memejamkan matanya ditengah gelapnya kamar Yoongi, berkali-kali ia menghela napas kasar. Beruntung Yoongi tak merasa terganggu karena tangannya yang memeluk erat diafragma Jimin yang tak berhenti naik turun. Lelakinya tengah merasa resah.

Semenjak Yoongi menyatakan keegoisannya, pikiran dan perasaan Jimin tak pernah berhenti berkecamuk. Jimin takut, ia merasa semakin takut bahwa hubungannya dengan Yoongi akan bertumbuh semakin serius. Berbeda dengan tujuan awalnya yang hanya ingin memberikan memori indah untuk Yoongi simpan setelah Yoongi dan Jungkook menikah nanti.

Jimin tidak pernah berpikir bahwa ia ingin memperjuangkan Yoongi sekuat Yoongi memperjuangkan dirinya, tapi melihat tatapan mata Yoongi yang begitu dalam padanya, membuat Jimin justru meragu. Ia mulai berpikir untuk menjadi egois seperti apa yang Yoongi lakukan untuknya.

'Tapi bagaimana dengan Appa dan Jungkook?'

Adalah pertanyaan yang terus menerus otaknya putar berjuta-juta kali di dalam kepalanya.

Jimin memutar tubuhnya untuk menatap Yoongi, menyapukan tangan mungilnya di pipi hangat sang kekasih. "Hyung," lirihnya. "Apa cinta kita tidak akan menyakiti hati yang lain? Aku, aku merasa takut." Ia menitikkan air matanya. "Bagaimana jika kita menyebabkan luka untuk orang-orang disekitar kita?"

Jimin menggelengkan kepalanya, "aku tidak bisa melihat Appa dan sahabatku terluka, aku sudah berjanji." Jimin terisak tanpa bisa ia tahan lagi, membuat Yoongi refleks memeluk tubuhnya erat.

YOU ARE, MINE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang