Bab 32

3.5K 373 356
                                    

Hai lagi 💛 wkwkwk

Masih ada yg nunggu? 🙄



"Hyung, kenapa aku harus menemui Somi sekarang?" Jimin hanya berdiam diri di dalam mobil, ia benar-benar tidak ingin menemui Somi hari ini. Jimin tidak siap jika nanti Somi akan membicarakan hubungan mereka, Jimin tidak siap jika nanti Somi meminta dirinya untuk mengakui status hubungan mereka.

"Jimin?" Yoongi menyentuh lengannya, "hei, kau melamun? Kau tidak mendengarkanku, ya?" Yoongi mengusap kepalanya lembut. "Jangan khawatir, hanya katakan semua tentang kita. Selesaikan hubunganmu dengannya."

"Lalu bagaimana denganmu, hyung?" Jimin menurunkan tangan Yoongi dari kepalanya, menoleh dan menatap Yoongi penuh harap. "Kapan kau akan melakukan hal yang sama denganku? Kapan kau akan membiarkan Jungkook tahu tentang kita?"

Yoongi tersenyum kecil, ia menggenggam erat tangan mungil Jimin. "Saat semuanya tepat, dia harus mengerti dan harus bisa menerima. Dan aku akan melakukannya perlahan." Ia mengusap punggung tangan itu dengan lembut. "Kau tahu Jungkook tidak semudah itu menyerah pada apa yang dia inginkan. Dan aku sudah berjanji untuk tidak melukaimu. Jadi, jangan buat aku menyesal Jimin. Cukup percaya padaku." Dan percakapan mereka Yoongi akhiri dengan kecupan lembut dipunggung tangan Jimin.

"Now, go. Temui gadismu dan katakan padanya kau sudah bersama seorang pria." Keduanya terkekeh kecil, "jangan tinggalkan aku, hyung. Aku tidak akan lama." Yoongi mengangguk dan tersenyum. "Aku ada disini."

Jimin mulai melangkahkan kakinya, sesekali ia menundukkan kepala dan menghela napas, hingga saat Somi meneriakkan namanya dan melambaikan tangan. "Jimin!" Somi tersenyum lebar. Membuat Jimin mengalihkan pandangannya dari tanah ke arahnya.

Perlahan Jimin mulai membalas senyumnya dan ikut melambaikan tangan, "Jimin! SomSom kira kau tidak akan datang. Terimakasih sudah muncul." Ucap Somi sembari memeluk erat Jimin dan menyembunyikan wajahnya di dada Jimin.

Jimin tersenyum canggung dan melepaskan pelukan mereka. "Somi, apa yang ingin kau lakukan dengan mengajakku bertemu?" Somi tersenyum lembut. "Ayo jalan-jalan. Angin malamnya menyejukkan. Dan aku baru tahu dari orang-orang yang lewat kalau diujung taman ada beberapa penjual jajanan. Ayo kita lihat!"

Jimin tidak bisa menahan senyumnya saat ia melihat Somi mulai melangkah dengan riang. Ia suka melihat Somi yang ceria, ia suka melihat Somi yang manja dan bergantung pada dirinya. Membuat Jimin tanpa sengaja mengingat memori masa kecilnya bersama Yoongi.

"Jimin," Somi berujar sembari memeluk sebelah lengan Jimin. "Apa yang sedang kau lakukan saat aku menelepon rumahmu untuk berkencan malam ini denganku?"

"Uhm?" Jimin menoleh kesamping kirinya dan mengecup puncak kepala Somi saat Somi menyandarkan kepalanya dilengan Jimin, "aku makan malam bersama dengan sahabat Yoongi hyung."

Somi mengangguk paham, "tanpa Jungkook?" Jimin sempat menghentikan langkahnya kaku, membuat Somi menoleh ke arah Jimin lalu menurunkan tangannya untuk mengamit jemari Jimin. "Biar saja, lagipula Jungkook hanya bisa merusak suasana." Somi mencebik.

Jimin berkedip beberapa kali lalu mengangguk, "y-ya, kupikir begitu." Somi menoleh ke arah Jimin terkejut, namun ia tertawa kemudian. "Akhirnya kau tidak membela dia lagi!" Seru Somi senang.

Kencan mereka malam ini mereka lewati dengan ceria, membeli berbagai macam makanan yang ada disana, hingga akhirnya Somi dan Jimin memutuskan untuk membeli permen kapas raksasa untuk mereka nikmati berdua.

Sepanjang perjalanan kembali ke tempat mereka bertemu, Jimin dan Somi hanya sibuk menikmati permen kapas mereka.

"Jimin/Somi." Ujar mereka bersamaan. Membuat mereka yang kini berdiri dengan tangan bersandar pada pembatas jalan saling menoleh dan terkekeh geli. "Kau duluan," ucap Jimin dengan senyuman.

YOU ARE, MINE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang