Bab 35

2.7K 342 310
                                    

"Kau akan terus mengabaikan kemenangan adikmu, hyung?" Jungkook yang masih tetap duduk bersandar di dalam mobil sembari melipat tangannya di dada, menatap Taehyung remeh. "Mengemudi tidak membutuhkan fokus sepenuh itu sampai kau tidak bisa berbincang dengan tuanmu." Oloknya.

Taehyung berdecih dengan satu sudut bibirnya yang terangkat ke atas. "Tapi usaha untuk tidak membunuh kita berdua sekarang juga, membutuhkan banyak energi dan distraksi yang kuat."

Jungkook mendecih, mencemooh. "Katakan itu pada kekasihmu. Dan kita lihat apakah kau masih bisa menginginkan kematian kita setelah melihat wajah polos Jung Hoseok menangis tersedu." Jungkook tak kuasa menahan tawanya, membuat Taehyung meremas keras stir dengan kedua tangannya.

Jungkook menghela napas lega sebelum akhirnya membuka seatbelt dan keluar dari dalam mobil Taehyung, bersamaan dengan si pemilik mobil. Ia terkekeh kecil dan berdehem kemudian, "intinya, jauhkan Jimin dari Yoongi hyung. Buat dia jera dan  menyerah untuk memonopoli calon suamiku. Itu saja. Dan duniamu aman ditanganku." Ujarnya santai.

Taehyung membanting kasar pintu mobilnya dan menarik pergelangan tangan Jungkook yang tengah berjalan santai hendak memasuki rumah, membuat lelaki yang lebih muda berbalik ke arahnya.

Jungkook berani bersumpah, untuk pertama kalinya dalam seumur hidupnya, ia melihat binar di mata Taehyung berisikan amarah yang memuncak hebat. Semarah apapun dia pada Jungkook, Taehyung tidak pernah memberikan perlakuan kasar padanya. Dan melihat apa yang Taehyung lakukan sekarang, untuk sejenak membuatnya merasa kecil.

Ia sedikit waspada menanti apa yang akan Taehyung lakukan pada dirinya, namun ia hanya merasakan genggaman Taehyung pada pergelangan tangannya semakin menguat. Membuat Jungkook bersemirik penuh perasaan puas, "tidak bisa memukul si brengsek ini, huh?" Cacinya.

Belum sempat Taehyung menjawab, ibu mereka keluar dari dalam rumah dan berteriak terkejut melihat putera sulungnya menatap sang adik penuh amarah. "Kim Taehyung!" Teriak Nyonya Kim, membuat Taehyung mengalihkan pandangannya dari Jungkook dan menatap wanita yang kini berdiri dengan khawatir dibelakang Jungkook.

Lelaki yang lebih muda itu bersemirik, "sepertinya aku memang tak tersentuh."

"Taehyung! Lepaskan adikmu! Apa yang kau lakukan?" Panik Nyonya Kim lalu melepaskan paksa genggaman Taehyung pada sang adik, dan dengan sedikit paksaan, Nyonya Kim berhasil melepaskan genggaman kuat tangan Taehyung pada Jungkook. Melihat tangan anak bungsunya dengan khawatir. "Taehyung, bisa jelaskan apa yang terjadi disini?"

Taehyung memejamkan matanya dengan erat, berusaha mengontrol emosi yang menguar disekujur tubuhnya. Namun saat ia membuka matanya kembali, ia disuguhi dengan wajah Jungkook yang tengah tersenyum kecil penuh kemenangan. Dengan geraman kasar ia membubuhkan satu buah kepalan tangan, tepat ditulang pipi Jungkook. Membuat Jungkook sempat terhuyung kehilangan keseimbangan.

"Kim Taehyung!" Bentak Nyonya Kim. Namun Taehyung mengabaikannya dan memilih untuk bersemirik. "Maka kau yang akan menyentuh dirimu sendiri, Kim Jungkook."

Dan Taehyung pun berlalu meninggalkan Jungkook yang tengah menghela napas tak percaya akan hal yang baru saja terjadi. "Kau baik-baik saja Jungkook-ah? Pipimu luka." Khawatir Nyonya Kim. Jungkook hanya tersenyum kecil dan mengangguk ramah, "tidak apa."

"Ya Tuhan, aku tidak mengerti kenapa Taehyung bisa menjadi sekasar ini padamu. Sebenarnya apa yang terjadi? Kau bahkan pulang larut malam seperti ini." Sedihnya. Jungkook tersenyum menatap wajah sendu sang ibu. "Kau mengkhawatirkanku, Mama?" Dinginnya, "jangan khawatir, Taetae hyung hanya mengkhawatirkanku saja. Dan dia baru saja kalah taruhan dariku, itulah sebabnya dia terlihat sangat marah."

"Tapi Mama tidak mengerti." Nyonya Kim mengernyit bingung, "kenapa harus sekasar itu." Ia menghela napas dan mengeluarkan tisu basah dari dalam tas miliknya, "Mama harus pergi ke pertemuan relasi bisnis malam ini untuk menemani Papamu, kau ingin ikut? Setidaknya kau akan merasa lebih aman disana. Hum?"

YOU ARE, MINE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang