Yeay update!!!!!
Ada yg nunggu? Gada? Yaudahhh ~^O^~BRAK
Ia mengernyit begitu tangannya berhasil menggeser pintu ruangan Hoseok dirawat. "Hoseok-ah?" Wajah Yoongi terlihat panik ketika ia memasuki ruang rawat Hoseok.
"Yak! Hoseok-ah! Kau dimana?" Paniknya, berusaha untuk mencari Hoseok. Berharap ia tidak kehilangan satu lagi sahabatnya.
Berusaha mengecek jendela yang sudah terbuka, berkali-kali menjulurkan kepalanya ke arah bawah berharap ia masih bisa menemukan jejak jika Hoseok memang diculik. "Sial!" Yoongi memukul kasar dinding itu kala tak ditemukannya sedikit pun jejak milik Hoseok.
Ia sudah berbalik dan bersiap untuk menarik kembali pintu ruang rawat Hoseok, namun terbukanya pintu kamar mandi perlahan membuat Yoongi urung melakukannya. Dan justru jatuh berjongkok karena merasakan lemas di kakinya.
"Yoongi?" Bingung Hoseok, namun yang didapatkannya hanyalah tarikan napas dalam dan embusan napas kasar. "Kau datang?" tanya Hoseok lembut. Ia berjalan perlahan untuk berusaha meraih ranjangnya kembali. Membuat Yoongi berdiri dengan wajah panik dan kekhawatiran yang kentara di perempatan dahinya.
"Yak! Jung Hoseok! Kau benar-benar mau membuatku mati jantungan, hah? Aku benar-benar takut kau dilenyapkan juga karena kau mengetahui sesuatu tentang hilangnya Jimin--"
Hoseok berdecak membuat Yoongi menghentikan ocehannya. "Bantu aku tolong?" Hoseok mengangkat kedua tangannya dengan wajah kesal, membuat Yoongi terkekeh dengan gummy smile yang terlihat begitu tulus. Kelegaan tersirat di sana. Yoongi pun bergegas untuk membantu Hoseok mencapai ranjangnya, kembali membaringkan Hoseok di sana perlahan.
Ia pun kembali menghela napas. "Apa kau sudah merasa baikan?" Hoseok hanya menganggukkan kepalanya, mencoba untuk memejamkan matanya sejenak. Mencari kenyamanan. "Ingin kukupaskan buah apelnya?" Hoseok membuka matanya dan mengangkat sebelah alis itu curiga.
"Kau bersikap sok baik hanya karena ingin mendapatkan petunjuk, kan? Dasar rubah licik." Hoseok berdecih membuat Yoongi terkekeh kosong.
"Apa Seokjin mengetahuinya?" Pandangan Hoseok berubah kosong. "Seokjin sepertinya mengetahui sesuatu. Dia menanyakan padaku tentang kuku jarimu yang terlepas. Dokter juga sudah mengabariku, dia bilang luka lain di pinggangmu adalah luka yang kau dapatkan beberapa hari sebelum kau dirawat di sini. Apa benar kau melukai dirimu sendiri, Hoseok-ah?"
Hoseok menundukan pandangannya. "Kau tahu aku mengenalmu sejak lama. Sesulit apa pun waktu yang kaumiliki, kau tidak pernah menyakiti dirimu sendiri. Jadi saat Jungkook bercerita bahwa kau menyakiti dirimu sendiri karena Taehyung pergi meninggalkanmu, aku justru berpikir sebaliknya." Ia mengangkat kepalanya perlahan saat ia mendengar ucapan Yoongi. "Apa itu benar?"
"Yoongi, kupikir--"
"Aman Hoseok-ah, aku sudah memastikan Jungkook berada di sekolah. Kenapa?" Yoongi kembali bertanya. "Apa dia tidak boleh mengetahui sesuatu?"
Takut-takut, Hoseok menganggukkan kepalanya. "Dia bukanlah Jungkook kecil yang dulu, Yoongi-ya." Ia tersenyum kecil. "Aku tahu ini salah untuk mengatakannya padamu, tapi ini adalah yang terbaik. Jauhi Jungkook selagi kau masih bisa melakukannya." Yoongi mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Hoseok. "Semua hal yang terjadi padaku dan kalian," lirih Hoseok, "Jungkook berada di balik semuanya."
"Maksudmu?" Paniknya.
Hoseok menghela napas. "Semoga Tuhan masih mengizinkanku hidup setelah ini." Ia terkekeh kosong dengan mata yang berair. Meraih kedua tangan Yoongi ke dalam genggaman. "Pastikan kau akan menyelamatkan Taehyung dari dosa yang akan dilakukannya, aku yakin kau masih bisa menghentikannya. Karena Jungkook belum mengatakan apa pun padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE, MINE (SUDAH TERBIT)
FanfictionA Yoonmin Fanfiction "Orang bilang merasa cemburu saat saudara kita telah dimiliki orang lain adalah hal yang wajar. Tapi bagiku, apa benar begitu?"