Gerimis yang terjadi beberapa saat lalu masih menyelimuti wajah kota Napa. Jejak yang ditinggalkan mulai sepenuhnya basah. Tidak ada yang terlewat dari kata basah karena hujan yang awalnya kecil menjadi besar dan membawa angin yang cukup membuat diri meradang.
Nelco masih mencoba untuk mencari udara segar setelah kejadian beberapa saat lalu, tapi ternyata perubahan yang terjadi pada diri sepertinya membuat perbedaan sehingga membuat Camryn melihatnya dengan begitu heran. Ayahnya terlihat berusaha menutupi gemetar hebat yang ada pada diri, dan membuat wanita ini sering sekali berpikir apakah ayahnya ini bertemu hantu di mini market tadi. Rasanya tidak mungkin karena mini market pasti ramai orang.
Camryn sudah memberitahukan masalah ini pada Hubble beberapa saat yang lalu ketika mereka sampai di rumah. Tapi kakaknya itu hanya dapat memberikan saran tanpa bisa kembali ke Napa untuk saat ini karena ia masih ditugaskan untuk mengurus beberapa masalah yang terjadi di tempat kerjanya itu.
Nelco kembali bergetar, tapi setiap kali Camryn ingin memberikan pertanyaan selalu saja pria itu memalingkan wajah. Seakan pria itu berusaha sekuat tenaga menutupi perasaan yang sedang dihadapi. Bahkan saat ini pria itu pergi ke kamar dan menutup pintu, sehingga membuat pertanyaan yang ada di benak wanita ini semakin banyak.
Camryn menunggu ayahnya di luar, ia sengaja tidak masuk ke dalam kamar Nelco karena ingin memberikan waktu pribadi pada ayahnya. Tapi saat menit yang banyak berlalu dan membuat dirinya semakin gelisah, wanita ini memutuskan untuk menerobos masuk ke kamar.
Tapi sialnya pintu kamar surga terbuka lebih dulu, bahkan lebih cepat sebelum dirinya beristri sepenuhnya. Camryn memerhatikan wajah Nelco, tangan yang gemetar dan wajah yang menyimpan ketakutan sepertinya sudah tidak terlihat. Entah apa yang dilakukan ayahnya di dalam kamar sana yang terpenting pria itu tidak lagi seburuk sebelumnya.
Nelco bergerak mendekat, berulang kali pria itu terlihat menarik napas, dan menghembuskan dengan perlahan. Camryn masih menatap ayahnya dengan mata awas, ia menjaga setiap tingkah laku ayahnya. Tapi ada sedikit senyuman yang diberikan, wanita ini merasa jauh lebih baik.
"Ada apa denganmu, apa yang terjadi?"
"Aku tidak apa-apa, Cam. Kau tidak perlu cemas. Tadi aku hanya terlalu terkejut mendengar istri temanku sedang koma di rumah sakit yang saat ini sedang ada luar negeri sana."
Setelah beberapa kali mendapati tatapan yang membingungkan dan kerutan di dahi putrinya semakin dalam, akhirnya nada itu terhempas dengan suara parau. Nelco baru menampakkan diri yang sedari tadi terus berdiam di kamar untuk menghindari putrinya. Sepertinya wanita itu memercayai hal itu karena ayahnya sudah kembali ke semula. Rasa gemetar dan tatapan mata yang ketakutan seakan tidak terlihat lagi.
"Aku pikir terjadi sesuatu padamu, kau terlihat sangat ketakutan. Kau yakin baik-baik saja?" Tidak ada alasan untuk tidak takut, apa yang dilakukan oleh tangannya tentu saja akan membuat diri dalam kegelapan. Tapi Nelco tidak akan membiarkan putrinya mengetahui semua itu, semua yang terjadi padanya bukan urusan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pianist Say Good Bye √
RomanceSamith Honours, adalah seorang pianis dan Bos Besar muda, dengan sifat angkuh, seangkuh tuts piano menghantarkan setiap nada. Dia sudah lama menghilang semenjak perencanaan brutal orang-orang atas pembedahan otaknya secara paksa tanpa dia sendiri ta...