Jika cinta adalah kebutaan yang dimiliki oleh seseorang, maka dendam adalah cahaya bagi cinta. Karena dengan dendam akan membuat mata terbuka dan dalam sekejap perasaan itu akan membuat romansa yang terlibat akan lenyap.
Tapi pernyataan seperti itu tentu saja hanya terjadi pada sebagian orang, terutama orang-orang seperti mereka. Tenggelam dalam cinta ternyata jauh lebih mengerikan daripada menyimpan dendam itu sendiri. Dan itulah yang terjadi dengan pria ini. Cinta telah membawa Allergen dalam luka, jika ia hanya memikirkan dendam, tentu saja akan ada cahaya untuk menyusun rencana dengan matang.
Tapi Allergen telah terjerat dengan cinta yang besar, apa yang coba untuk di nasihati hanya akan diabaikan.
"Sudah aku peringatkan sejak awal, jika pianis sialan itu bukan lawan yang biasa. Dirinya bukan manusia yang sekali tusuk akan mati. Lihat sekarang keadaanmu, dasar bodoh!" luka yang dipadatkan dapat membuat diri mati dengan mudah, bahkan mungkin satu menit telat penanganan, entah apa yang akan terjadi. Tentu saja hal tersebut membuat Fertoe merasa sangat kesal.
Pria ini yang sedang membantu untuk mengobati luka Allergen merasa sangat kesal. Tapi meskipun rasa kesal ada di dalam diri, entah kenapa pria ini merasa senang. Bukan senang karena rekan yang berada di pihaknya terluka, tapi dirinya lega anak satu-satunya tidak mendapatkan masalah.
Luka itu cukup dalam dan sepertinya memang benar apa yang dikatakan Samith bahwa dirinya akan mengalami keram perut yang begitu menyakitkan, karena Allergen merasakan semua itu hari ini. Mereka saat ini berada di apartemen karena Hubble, putri pertama dari Nelco yang ternyata sudah kembali ke Napa. Suasana kota ini masih tetap sama, musim hujan yang terus datang membuat udara sembab dan hawa dingin akan menusuk kulit kapan saja.
Hari ini dirinya hampir saja pergi ke neraka jika saja ponsel yang ia gunakan untuk menghubungi Fertoe tidak segera di angkat. Fertoe bukan rekan yang sebaik Nelco, tapi untuk urusan seperti ini ia harus mengakui kehebatan ayah dari pianis ini.
Fertoe datang dengan cepat, pria itu turun tangan membantunya. Padahal dengan jelas ia kaan melenyapkan nyawa pianis itu, tapi pria ini tetap menyelamatkan dirinya. Allergen tahu menjadi sosok Fertoe sangat sulit, ia harus memilih setia pada rekan atau melindungi anaknya. Sehingga saat pria itu menyelamatkan dirinya dengan wajah dingin, pria ini tidak banyak bertanya kenapa.
Sebenarnya lebih menyenangkan jika saja mereka berada di tempat Nelco, karena mungkin saja pria itu bisa memberikan sedikit solusi untuk lebih baik. Tapi sepertinya Nelco memiliki rencana lain, sehingga pria itu meminta agar mereka berdua ada di sini.
Lagipula apartemen milik Hubble tidak buruk, bangunan ini dilengkapi oleh fasilitas yang lengkap, sehingga memudahkan mereka untuk menutup luka.
Tapi sepertinya di manapun mereka berdua berada, jika hal yang dibahas berkaitan dengan pianis itu, rasanya tetap akan tidak menyenangkan. Selalu ada perasaan kesal yang terselip, dan siapa sangka perasaan itu hadir menjadi melankolis di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pianist Say Good Bye √
RomanceSamith Honours, adalah seorang pianis dan Bos Besar muda, dengan sifat angkuh, seangkuh tuts piano menghantarkan setiap nada. Dia sudah lama menghilang semenjak perencanaan brutal orang-orang atas pembedahan otaknya secara paksa tanpa dia sendiri ta...