-XIX-

479 57 5
                                    

Dongeng adalah kisah yang memiliki banyak intrik, terlalu banyak perdebatan untuk mengenai hal kenyataan atau hanya sekadar cerita bodoh untuk mengelabuhi banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dongeng adalah kisah yang memiliki banyak intrik, terlalu banyak perdebatan untuk mengenai hal kenyataan atau hanya sekadar cerita bodoh untuk mengelabuhi banyak orang. Seperti cerita putri salju, yang di mana ketika pangeran menemukan kekasihnya dan sedang dalam keadaan tertidur maka memberikan satu ciuman lalu akan kembali.

Sayangnya cerita ini terlalu keras untuk semua itu. Karena yang jelas pria itu tidak menginginkan untuk seseorang bersama dengannya. Atau mungkin ketika wanita yang bersama dengannya menemukan kematian, ia tidak akan ingin mencium untuk mengembalikan wanita tersebut.

Pagi ini telah datang, satu lagi hari datang dengan suasana hati yang berbeda. Untuk kesekian kalinya pagi ini datang Engan penuh kenyataan.

"Kau baru bangun?" Samith yang baru saja membuka matanya dengan segera mengerutkan dahi saat mendengar seseorang yang sepertinya bertanya mengarah padanya. Ia pikir keadaan masih sama seperti terakhir kali dirinya terjaga, yaitu masih bisu tanpa ada sapaan. Tapi ketika ia benar-benar membuka mata, dirinya dapat melihat wanita itu dengan senyuman mengembang.

Bibir itu terlihat bahagia, dan membuat pianis ini bertanya-tanya. Adakah yang terjadi semalam? Tapi ketika diri memulai peduli pasti akan ada penjelasan. Dan satu-satunya hal yang sedang tidak ingin pria ini dapatkan adalah celotehan milik wanita itu.

Karena itu ketika wanita itu sepertinya tidak ingin berkata-kata, pianis ini memilih untuk  seperti biasa acuh untuk pergi ke kamar mandi. Lagipula apa yang Camryn hempaskan adalah sebuah retorika, tanpa menjawab wanita itu sudah tahu segalanya. Sebelum sepenuhnya hilang dibalik pintu kamar mandi, pria ini kembali menolehkan kepalanya ke belakang dan mengerutkan alis. Wanita itu sudah terlihat rapi dengan pakaian lamanya yang sepertinya sudah di cuci dan sudah kering. Itu hanya soal pakaian, dan Samith dengan sifat dinginnya tidak ingin mengungkit apapun yang ia ucapkan tadi malam. Baginya itu merupakan sebuah angin sepintas.

Semua yang wanita itu ucapkan semalam tidak ada satupun yang dirinya hilangkan. Bahkan tentang wanita itu sok membela dirinya untuk ia tidak memberikan hukuman dan sadar diri pada siapa musuh sebenarnya, pianis ini juga mengingat. Camryn terlalu banyak bicara semalam, dan hal itu menjengkelkan.

Sebenarnya Samith lebih kesal pada dirinya sendiri dibandingkan wanita itu. Sakit kepala membuat dirinya lemah dan melakukan perbincangan dengan anak musuh. Bahkan dengan jelas semalam wanita itu seperti gadis yang mengemis perhatian dari kekasihnya. Dasar sinting.

Mendapatkan perlakukan dingin dari pianis itu tentu saja tidak akan membuat Camryn sakit hati, karena semua yang ada di sini menjadi hal biasa untuk diterima.

"Kau melakukan sesuatu padaku semalam?" Samith mencoba berbicara walau nada yang ia keluarkan terdengar pecah dan parau. Kalimatnya terdengar mendesak sebelum masuk ke dalam kamar mandi. Camryn menggeleng perlahan dan menunduk, jika dirinya jujur bahwa ia yang telah membuat pria itu dalam keadaan dada telanjang, pasti sesuatu yang buruk akan terjadi.

A Pianist Say Good Bye √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang