Video ini kisah Samith di cerita ini yah.. wajib nonton.. 😙😁
Tempat itu begitu damai tidak ada hal yang menarik sedikit pun. Pemandangan tidak ada yang indah selain rumput hijau yang telah terpapas rapi dan pohon-pohon yang sedikit menjulang di setiap halaman.
Makam itu bahkan tidak terlihat ramai walau menginjak pergantian tahun. Semilir angin membuat sayupan suara terdengar begitu damai dan membuat telinga sedikit terbuai.
Tempat itu begitu bersih untuk disebut sebagai tempat peristirahatan terakhir. Ada beberapa desahan yang samar-samar terdengar, dan
mungkin hal itu tidak akan dipedulikan walaupun cukup menganggu kesunyian.Rumput hijau begitu nyaman diinjak oleh kaki orang-orang yang memasukinya dan akan sangat terasa damai andai saja tempat ini menjadi tempat pertemuan bukanlah perpisahan.
Sebuah makam dengan dilapisi rumput hijau yang indah dan memiliki batu nisan yang terbuat dari batu marmer tampak sedikit ramai pengunjung. Mungkin desahan napas yang sedari tadi mengusik berasal dari sana.
Aroma bunga mengingatkan tentang pertemuan dan perpisahan, semua desisan daun yang bergesekan seakan ingin memberikan kabar jika ada waktu yang singkat untuk manusia menikmati hidup mereka.
Mereka yang terlihat ramai terlihat tidak masuk ke dalam golongan pengunjung, sepertinya memang bukan jenis hal itu, mungkin hanya sekadar berdiri dan berteduh, atau mungkin berniat mengulang kembali kenapa langkah bisa sampai di sini.
Namun tidak, sayangnya tidak. Orang-orang itu tidak bermaksud hanya sekadar berteduh karena makam indah itu dekat dengan pohon yang lebat. Tidak ada suara apapun selain suara daun-daun diri ranting pohon yang bergoyang dan daun-daun kering berserakan di luar area makam.
Desahan samar kembali terdengar, semakin keras dan entah kenapa mulai membuat telinga berdengung. Sayup-sayup helaan napas sedikit kasar terdengar terbawa arus angin siang.
Pria berjumlah sekitar lima orang itu terlihat memenuhi sebuah makam yang sudah ada cukup lama. Makam itu terdapat taburan bunga yang indah dengan berbagai warna dan satu bingkai foto tergeletak di gundukan makam indah itu.
Sepertinya bunga baru saja ditaburkan karena masih terlihat segar. Warnanya pun belum pudar. Meskipun tanah yang memendam jasad telah kering, tapi bunga yang baru saja ditaburkan menyimpan hal yang baru.
Kebisuan masih menyelimuti mereka yang berkunjung, suara dari alam terus menyahut satu persatu. Jika di sini ada beberapa air mata, mungkin tanah bisa sedikit basah, atau setidaknya ada kesan sedih yang selalu dibanggakan makam. Sayang sekali, hanya bunga segar, tanpa derasnya air mata perpisahan.
St. Loouis No 1, New Orleans, Amerika Serikat, tempat ini begitu suram, dan makam yang sunyi seperti mendukung segalanya. Sebuah pemakaman abad ke-delapan belas yang indah dan dikemas dengan kubah di atas tanah terlihat mewah dengan beberapa hiasan dari mereka yang masih hidup.
Semua yang dimakamkan di sini memang berada di atas kubah tanah. Kubah juga merupakan tradisi Prancis dan Spanyol untuk mengatasi masalah air tanah. Jadi wajar saja tanah yang memendam mereka terlihat kering. Bahkan mata mereka yang berkunjung menyetujuinya.
Sepertinya sudah lama sekali bunga terkahir mengering dan hampir hilang, karena memang makam ini jarang di kunjungi. Dan wajar saja jika makam di sini mengandung banyak sekali mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pianist Say Good Bye √
RomanceSamith Honours, adalah seorang pianis dan Bos Besar muda, dengan sifat angkuh, seangkuh tuts piano menghantarkan setiap nada. Dia sudah lama menghilang semenjak perencanaan brutal orang-orang atas pembedahan otaknya secara paksa tanpa dia sendiri ta...