Prologue

1.4K 69 27
                                    

Pada zaman dahulu, jauh sebelum benua Asrafan terbentuk, tampak dunia yang masih di isi oleh kekelaman dan kegelapan yang pekat. Di seluruh penjuru dunia terdengar suara angin yang bergemuruh kencang dan juga terlihat ombak besar yang terus mengamuk di atas samudra yang luas. Pada zaman itu, dunia masih di kuasai oleh makhluk lama yang mengerikan; para makhluk itu bernama The Ancient One, mereka adalah makhluk pertama yang mengisi dunia ini jauh sebelum hadirnya Manusia, Elf, dan Dwarf..

Di tengah kegelapan dunia yang tidak bertuan itu, terlihat sebuah sosok Dewa yang sedang mengamati dunia tersebut dari jauh. Dewa tersebut bernama Rhae, yang memiliki arti Cahaya Pertama. Wujud Rhae selalu di kelilingi oleh cahaya yang menyilaukan, sebuah cahaya yang dapat membuat setiap makhluk mengalihkan pandangannya dari Rhae. Tidak ada yang tahu bagaimana wujud Rhae yang sebenarnya; banyak yang beranggapan bahwa wujud asli Rhae hanyalah sebuah cahaya, tetapi banyak juga yang berkata bahwa wujud Rhae yang sebernarnya hampir sama dengan sosok Elf ataupun manusia.

Rhae merasa bahwa dunia yang ia lihat patut mendapatkan perubahan, sebuah perubahan yang akan menuntun dunia ini menuju masa depan yang baru. Lalu, Rhae menggunakan kekuatannya untuk mendatangkan hempasan angin yang sangat kencang dan seketika awan gelap yang mengelilingi dunia tersebut menghilang pergi menuju ujung dunia. Kemudian, Rhae menciptakan sebuah bola api yang teramat sangat terang dan panas untuk menyinari dunia yang gelap itu, sehingga kegelapan pun hilang tak bersisa. Pada akhirnya, Rhae menggunakan kekuatannya untuk menarik tanah yang sangat besar dari dasar lautan yang dalam, lalu muncul lah sebuah daratan luas yang kita beri nama Asrafan.

Setelah ratusan tahun berlalu, belum nampak sebuah kehidupan baru di Asrafan. Jika kita melihat Asrafan pada zaman itu, hanya nampak tanah kering dan pasir yang mengisi benua Asrafan. Bola api panas yang terus menerus menyinari Asrafan telah merubah daratan tersebut menjadi sebuah padang pasir yang tandus, sehingga kehidupan pun mustahil tumbuh di dalamnya. Setelah ratusan tahun berlalu, kemudian Rhae tersadar bahwa kegelapan ternyata di perlukan di atas Asrafan layaknya cahaya.

Kemudian, Rhae memisahkan cahaya dari kegelapan, sehingga dunia terlihat terbelah menjadi dua antara Cahaya dan kegelapan. Lalu, Rhae menamai cahaya itu sebagai siang dan kegelapan itu sebagai malam; keduanya saling bergantian untuk menyinari dan menggelapkan dunia. Tidak berselang lama, Rhae menciptakan sebuah cahaya redup untuk mengawasi kegelapan dunia; bola cahaya redup tersebut ia beri nama Bulan. Siang dan malam saling bergantian, hari demi hari dan tahun demi tahun, siang dan malam terus berputar dengan harmonis di tengah aliran sungai waktu.

Pada suatu saat terlihatlah sebuah tunas tumbuh di atas tanah Asrafan, sebuah tunas yang mengawali kehidupan di atas Asrafan setelah sekian lama. Namun, datangnya kehidupan baru tidak disukai oleh para Ancient yang telah lama menghuni dunia itu.

Ribuan makhluk mengerikan muncul dari dalam laut yang gelap dan dalam, mereka semua menancabkan kuku mereka yang tajam di benua Asrafan demi menghancurkan sebuah kehidupan baru.

Tidak memiliki pilihan lain, Rhae akhirnya menciptakan 4 sosok dewa yang bertugas untuk menjaga kehidupan di dunia. Ke 4 dewa itu bernama The Spirit, mereka adalah sosok dari 4 elemen alam yang ada di dunia ini. Api, Air, Tanah, dan Angin saling membantu dan melindungi demi mendorong para Ancient kembali ke tempat mereka berasal.

Pada akhirnya The Sprit menyatakan perang kepada para Ancient, perang tersebut adalah perang yang menentukan masa depan Asrafan. Perang tersebut berlangsung selama ribuan tahun dan selama ribuan tahun pula kehidupan bermekaran di atas permukaan Asarafan, di sisi lain, para Spirit berusaha sekuat tenaga mereka untuk melindungi kehidupan tersebut.

Setelah ribuan tahun berperang, akhirnya para Ancient berhasil di kalahkan. Ancient yang kalah kembali bersembunyi di laut yang gelap dan bagi para Ancient yang sudah lama berada di daratan, mereka menyembunyikan diri mereka di dalam tanah yang dalam dan menunggu untuk membalaskan dendam mereka kepada para Makhluk baru yang menghuni dunia.

Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang