Ekh, Tarnon, dan juga Afnes masih menunggu di depan gerbang kota Khronondur dengan sabar, mereka penasaran apa yang sedang dilakukan prajurit Dwarf yang mereka jumpai tadi di dalam. Tampak sinar matahari besinar dengan terik di atas langit, menunggu prajurit tersebut untuk kembali terasa sangat lama dan juga melelahkan.
Setelah beberapa lama menunggu, pintu gerbang Khronondur pun kembali terbuka. Dari dalam kota Khronondur, keluarlah Sang Pangeran Marand beserta dengan pasukannya yang menjaganya dari segala sisi, kemudian tedengarlah seruan ramai dari seluruh Dwarf yang melihat kedatangan Marand. Sanjungan demi sanjungan terdengar dari seluruh Dwarf yang berada di sekitar Ekh, tampak Ekh dan rombongannya yang kebingungan dengan hal ini.
"Bukankah aku mengenal wajah kalian yang jelek itu!" sapa Marand dengan tersenyum.
Ekh berserta dengan yang lain pun turun dari Turqose mereka, kemudian Ekh datang menghampiri Marand dengan wajah Tersenyum sambil mengangkat tangannya untuk berjabat tangan. Para penjaga Marand langsung menghalangi jalan Ekh, mereka tampak sangat berhati hati kepada setiap orang yang datang menghampiri Marand.
"Maafkan mereka, situasi di dalam Khronondur sedang tidak kondusif. Jika saja sang ratu besi mau membantu aku, mungkin sekarang keadaan tidak menjadi jauh lebih buruk," umpat Marand yang tertuju kepada Afnes.
"Maafkan saya, Tuan Marand. Saya tidak memiliki akses secara langsung kepada Sang Ratu seperti yang anda pikirkan," ucap Afnes dengan kesal.
"Ehem, bagaimana jika kita membahas isi surat dari Raja Weindel di dalam. Apakah kau setuju, Tuan Marand?" ucap Ekh yang berusaha menenangkan suasana.
"Baiklah, mari kita berbicara di rumahku. Ada sebuah hal penting yang harus aku bicarakan padamu, bukan sesuatu yang baik pastinya," jawab Marand.
Ekh beserta yang lain pun berjalan mengikuti Marand menuju kota Khronondur, tampak gerbang Khronondur yang kembali tertutup setelah Ekh dan rombongannya berada di dalam.
Terlihat pemandangan kota Khronondur yang sedang kacau, banyak sekali patung-patung Dwarf yang rusak dan beberapa rumah yang hancur berantakan bahkan rata dengan tanah. Di tengah kota Khronondur terlihatlah istana Sang Raja Dwarf yang sangat besar dan megah, tampak gerbang istana yang tertutup dan juga di jaga oleh puluhan barikade kecil yang mengepung istana dari luar.
"Apa yang sedang terjadi disini?" Ucap Tarnon dengan keheranan.
"Sudah aku bilang, kita akan terseret masuk ke dalam masalah ini," bisik Afnes kepada Tarnon.
"Aku tahu, kita tidak bisa melakukan apapun sekarang," balas Tarnon dengan berbisik.
Marand pun membawa Ekh beserta dengan rombongannya menuju rumahnya yang besar di tengah kota, tampak rumah Marand yang letaknya tidak jauh dari istana sang Raja. Di dalam rumah marand terlihat rombongan Dwarf yang pernah mendampingi Marand di kota Gaiandale, mereka semua sedang duduk di dalam sebuah ruangan di rumah Marand sambil memakai baju zirah mereka masig masing. Para Dwarf tersebut bangkit dari tempat duduknya untuk menyambut kedatangan Marand, terlihat wajah mereka yang dipenuhi dengan luka dan juga debu tebal berwarna hitam.
"Kalian boleh duduk, perkenalkan, ini Tuan Ekh bersama dengan rombongannya yang pernah kita jumpai di Gaiandale," ucap Marand kepada para Dwarf yang lain. "Silahkan duduk, kalian pasti lelah setelah menempuh perjalanan panjang?" Lanjut Marand kepada Ekh dan rombongannya dengan tersenyum.
"Aku merasa aneh diperlakukan baik sekali oleh Dwarf, biasanya mereka sangat menyebalkan," bisik Tarnon kepada Ekh.
"Tetapi, aku merasa Glorli sangat baik kepada kita," balas Ekh dengan perlahan.
"Itu karena kita memiliki uang dan Dwarf sangat suka kepada uang!" Bisik Tarnon.
Ekh beserta dengan yang lainnya pun duduk secara perlahan, mereka merasa kebingungan dengan keramahan dan juga perlakuan baik dari pada Dwarf yang berada di tempat itu, kemudian terlihat seorang Dwarf yang membisikkan sesuatu kepada Marand dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)
FantasyBuku Pertama dari Asrafan Universe Asrafan adalah nama dari sebuah benua besar dimana ras Elf, Dwarf, dan Manusia Hidup dengan bersama sama. setelah peperangan yang berlangsung antara Elf dan Dwarf, dunia kembali memasuki era perdamaian yang panjan...