Nokt pun merasa sangat takut dan kebingungan, ia tidak menyangka bahwa Rhae bisa hadir di dalam mimpinya pada saat ini. Secara tiba tiba, Nokt melihat sebuah cahaya yang sangat terang dan menyilaukan di dalam gelapnya mimpi.
"Hentikan semua ini Nokt, ini semua belum terlambat. Kau bisa kembali ke langit dan duduk bersama dengan para dewa yang lain, aku akan memaafkan mu atas segala kesalahan yang kau perbuat di dunia," bujuk Rhae dengan perlahan.
"Ini tidak mungkin nyata, aku hanya bermimpi. Ya, ini hanya mimpi. Rhae tidak mungkin ada disini, ini semua hanya mimpi!" Teriak Nokt dengan lantang.
"Terlepas dari dunia mimpi atau bukan, aku benar benar disini. Kembali lah ke langit Nokt, kita tidak ditakdirkan untuk turun ke dunia dan bergabung bersama dengan para makhluk fana," bujuk Rhae.
"Kau...... Kau mengkhianatiku! Aku melakukan ini semua untukmu wahai sang pencipta! Kenapa kau mengkhianati aku?! Kenapa?!" Tanya Nokt dengan marah.
"Asrafan dan ke-3 ras yang menghuninya berada di luar tanggung jawab kita sebagai dewa, mereka telah memilih jalan mereka sendiri di dunia yang fana ini. Kita sebagai dewa hanya bisa melihat mereka dari kejauhan, menunggu hingga mereka punah atau mati," jawab Rhae.
"Mereka adalah kegagalanmu! Kau seharusnya malu dengan kegagalanmu! Aku bersedia membersihkan kotoran yang kau tinggalkan di dunia ini! Tetapi apa?! Kau berkata bahwa aku terlalu ter-obsesi kepada mereka?!" Teriak Nokt dengan kencang.
"Cukup Nokt! Aku tidak akan mentolelir hinaan lain yang tujukan padaku!" Balas Rhae dengan suara yang menggelegar.
"Aku berada di dunia ini karena mu, sang pencipta! mengapa engkau mengkhianati aku? Mengapa.....," tanya Nokt dengan perasaan sedih.
"Ini ajakan terakhirku padamu, kembali lah Nokt. Kembali lah menuju langit dan lupakan ambisimu, tidak ada gunanya kau berada di dunia itu dengan lama," pinta Rhae dengan perlahan.
"Tidak ada guna?! Tidak ada guna?! Aku bersusah payah melakukan ini semua untuk mu! Kau berkata bahwa aku harus melupakan ambisiku?! Ambisiku semestinya adalah ambisimu!" Balas Nokt dengan lantang.
"Kau memilih jalan ini Nokt, maka jalan inilah yang akan kau tempuh sekarang! Kau tidak akan menemukan ketenangan di atas dunia ini dan setiap langkah yang akan kau ambil akan berakhir menuju kehancuran, kau akan terus berada di dunia yang kau benci ini untuk selama lamanya! Tanah akan memuntahkanmu dan langit tidak akan pernah menerimamu, laut akan membuat tubuhmu sakit dan angin akan terus menggampar wajahmu! Tetaplah berada di dunia ini Nokt, karena Ini lah kutukanku bagimu!" Ucap Rhae dengan suara yang menggelegar.
Nokt terbangun dari tidurnya dan merasakan sakit yang teramat sangat pada jidatnya. Terlihat sebuah ukiran aneh pada jidat Nokt yang berlumuran darah, kemudian luka tersebut mengering dan menimbulkan sebuah berkas luka yang berwarna merah.
"A-Ada apa Tuanku?!" Tanya salah seorang Lozrok yang menjaga ruangan singasana.
"A-Ambilkan aku semangkuk air yang jernih.... Cepat!" Perintah Nokt dengan lantang.
Para penjaga ruangan Nokt pun langsung berlari keluar ruangan untuk melaksanakan perintah Nokt, kemudian mereka kembali dengan membawa puluhan mangkuk air yang jernih. Nokt turun dari singasananya dengan perlahan, ia masih menggenggam jidatnya yang sakit akibat luka aneh yang baru saja ia terima. Nokt pun melihat pantulan wajahnya di atas mangkuk yang berisi air jernih, terlihat sebuah tulisan yang ditulis menggunakan huruf para dewa.
"Terkutuk....," ucap Nokt sambil membaca tulisan yang ada di kepalanya.
Nokt langsung melemparkan mangkuk air yang ada di hadapannya dengan perasaan marah, ia tidak percaya bahwa mimpinya ternyata memang nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)
FantasiaBuku Pertama dari Asrafan Universe Asrafan adalah nama dari sebuah benua besar dimana ras Elf, Dwarf, dan Manusia Hidup dengan bersama sama. setelah peperangan yang berlangsung antara Elf dan Dwarf, dunia kembali memasuki era perdamaian yang panjan...