XL. Warcry

72 6 3
                                    

Terasa kerajaan Gaiandale yang sangat sunyi pada pagi itu, tidak terlihat seorang pun berdagang atau menggarap ladang mereka di luar, yang terasa hanya kesunyian dan juga angin yang berhembus dengan perlahan.

"Fokuskan matamu prajurit! Musuh bisa datang kapan saja!" ucap salah kapten Elf dengan tegas

Terlihat para pemanah Elf yang terus menatap menuju tepian hutan yang jauh, mereka berusaha mencari pergerakan pergerakan aneh yang mencurigkan, kemudian terlihat lah seekor Lozrok yang sedang berdiri di tepian hutan, ia menenteng sebuah terompet besar yang tersebuat dari tulang binatang.

"Tuanku, aku melihat seekor makhluk kadal di tempian hutan!" ucap salah seorang prajurit Elf dengan cepat.

Tampak Sang Kapten yang langsung datang menghampiri tempat prajurit tersebut, kemudian ia melihat ke tempat Lozrok tersebut berada. Sang Kapten terkejut dengan kehadiran Lozrok tersebut, ia pun langsung terlihat marah dan juga geram dengan kehadiran Lozrok tersebut

"Nyalakan Obornya! Berikan sinyal kepada para prajurit yang lain!" perintah Sang Kapten dengan lantang.

Terlihatlah sebuah obor besar yang menyala sebagai pertanda akan kehadiran musuh, tampak para prajurit yang mulai mengambil anak panah mereka dan mengarahkannya kepada sang Lozrok.

Lozrok tersebut pun meniup terompet perang yang ia pegang, suara terompet tersebut terdengar mengerikan dan juga menggema menuju hutan yang ada di belakangnya, kemudian terlihat lah puluhan ribu Lozrok yang berjalan keluar dari tepian hutan dengan rapih, tampak juga Nokt yang sedang mengendarai Orkhrus di garis paling depan dengan gagah, ia terlihat sangat mengerikan dan juga mengintimidasi dengan tunggangannya itu.

"Informasi itu benar, mereka memiliki monster. Namu aku hanya melihat 1, dimana 2 lagi berada?" tanya Sang Kapten dengan wajah gugup.

Tampak para prajurit Lozrok yang berbaris dengan rapih di depan kota Gaiandale, mereka menginjak ladang gandum dan jagung milik para Elf dan meratakannya dengan tanah. Nokt pun mengangkat tangannya dan dengan seketika langkah para prajurit Lozrok pun terhenti, mereka semua tampak terdiam dan menunggu aba aba Nokt selanjutnya.

Nokt pun datang menghampiri Kota Gaiandale dengan Orkhrus, kemudian ia berhenti tepat di luar dinding pelindung Gaia. Tampak para Elf yang mengarahkan anak panahnya pada Nokt, namun tidak terlihat sedikit pun perasaan takut pada wajah Nokt pada saat itu.

"Aku datang kesini untuk berbicara dengan pemimpin kalian!" teriak Nokt dengan lantang.

"Kau tidak aka bertemu dengan siapapun! Kehadiranmu tidak diterima disini, pergilah sebelum kami membantai kalian semua!" teriak Sang kapten Elf dengan Lantang.

"Biarkan aku berbicara dengan dia, sepertinya pasukan musuh ingin mengulur waktu," sela seseorang dari belakang Sang Kapten Elf.

Muncul lah seorang Elf yang mengenakan baju zirah yang indah dengan kain jubah berwarna kuning berada di belakag Sang Kapten Elf, ia terlihat sangat tampan dengan matanya yang berwarna biru dan kupingnya yang runcing.

"J-Jendral Zlatan! Maaf, hamba tidak menyadari kehadiran Tuanku disini!" ucap Sang Kapten Elf dengan merunduk.

Jendral Zlatan datang menghampiri tepian dinding kota dengan dua orang prajuritnya di belakang, kemudian ia menatap Nokt dengan tatapan yang tajam dan juga merendahkan.

"Aku adalah jendral pasukan ini! Apa yang ingin kau katakan dasar makhluk aneh?!" teriak Jendral Zlatan dengan lantang.

"Aku mengharapkan bisa bertemu dengan Ratu kalian, tetapi aku tidak keberatan berbicara dengan kau," teriak Nokt dengan tersenyum, "Aku memberikan kalian semua 2 pilihan sekarang! Kalian berperang melawanku dan mati atau kalian menyerah dan juga mati! Apa pilihan kalian?!" Lanjut Nokt dengan lantang.

Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang