Satu minggu telah berlalu setelah penyerangan pasukan Nokt menuju kota Gold Valley, seluruh bangunan kota tampak hangus terbakar menyisakan abu dan juga mayat mayat manusia. Para Lozrok merasa senang dengan keadaan ini, mereka menganggap para mayat manusia yang bergelimpangan di jalan adalah sebuah makanan gratis. Ratusan manusia yang masih hidup Nagnur ikat menggunakan rantai dan dibiarkan begitu saja. Banyak sekali tahanan manusia yang terlihat kelaparan dan juga kehausan, namun tidak ada satu pun Lozrok yang perduli kepada mereka.
Nagnur sekarang berada di dalam sebuah rumah besar nan indah yang semestinya rumah singgah untuk Raja Weindel, ia bersama pasukan sedang menunggu kedatangan Nokt yang katanya akan tiba beberapa saat lagi.
"Kalian semua bersiap untuk kedatangan Yang Mulia Nokt! Aku ingin semuanya terlihat sempurna ketika ia datang, ia akan tiba sebentar lagi!" perintah Nagnur dengan lantang.
Tiba tiba terdengar sebuah auman keras yang berasal dari langit yang jauh, auman tersebut terdengar sangat mengerikan dan membuat bulu kuduk setiap orang berdiri. Terlihat lah Nokt yang sedang menunggangi Nokrag datang menghampiri kota Gold Valley, para Lozrok pun menunduk dan berlutut ketika mereka melihat kedatangan Nokt.
Nokt pun melayang menuju tengah kota dengan Nokrag miliknya, seketika para tahanan manusia merasa takut dan juga cemas dengan hal ini. Nokt turun dari Nokrag miliknya dan berjalan menuju para tahanan manusia berada, kemudian ia menatap para manusia dengan sebuah tatapan jijik dan juga marah.
"Dasar makhluk aneh!" teriak seseorang diantara kerumunan manusia.
"Hey kalian diam! Apakah kau tidak tahu siapa yang berdiri di hadapan kalian?! Dia adalah Yang Mulai Nokt yang Agung, pembawa kehancuran bagi Asrafan!" Balas Salah seorang Lozrok dengan marah.
"Kita manusia tidak akan pernah tunduk pada kalian makhluk kadal! Kita akan membalas perbuatan kalian hari ini di masa depan!" ucap salah seorang pria manusia.
Terdengar suara gaduh yang mendukung perkataan pria tersebut, para tahanan terlihat marah dan juga kesal kepada para Lozrok yang telah memperlakukan mereka secara semena mena. Di sisi lain, Nokt hanya terdiam, kemudian ia datang menghampiri pria tersebut dengan perlahan.
"Kau tahu, aku datang ke dunia ini bukan untuk memimpin ataupun berkuasa dengan lama. Aku tidak perduli jika kalian tidak menerimaku menjadi Raja kalian, karena itu bukan tujuanku dari awal." Nokt pun mengeluarkan sebuah bolca cahaya miliknya, cahaya tersebut kemudian melayang dengan kencang dan memasuki tubuh lelaki tersebut, "Aku datang sebagai api yang akan membakar dunia ini dan kalian adalah salah satu bagian yang akan ikut terbakar, sebuah bagian yang akan musnah dari dunia ini," ucap Nokt dengan tersenyum.
Nokt pun menjentikan jarinya dengan nyaring dan seketika tubuh pria tersebut meledak dengan keras, para tahanan manusia yang lain pun terkejut; beberapa dari mereka juga terdengar berteriak ketakutan. Nagnur pun datang menghampiri Nokt sambil menunggangi Gnool miliknya bersama dengan pasukannya yang lain, ia pun terkejut dan juga kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi, namun perasaan terkejut Nagnur berubah menjadi Senyuman ketika ia melihat kehadiran Nokt.
"Selamat siang Tuanku! Hamba telah menunggu kedatangan Tuanku!" sapa Nagnur sambil turun dari Gnool miliknya dan berlutut.
"Siang Nagnur, aku pikir aku harus berjalan sendiri menuju ke tempat kau berada," tatap Nokt dengan dingin.
"Maafkan hamba, Tuanku. Hamba berusaha memacu Gnool hamba dengan cepat untuk sampai disini, hamba mohon maa-," ucap Nagnur dengan merunduk
"Hentikan ocehan mu yang tidak berguna itu, bawa aku menuju tempat anak Raja tersebut berada," perintah Nokt.
"Ba-baiklah Tuanku, silahkan naiki Gnool yang hamba bawa," ucap Nagnur dengan perasaan takut.
Nokt pun menaiki Gnool yang sudah Nagnur persiapkan, terlihat para tahanan manusia yang masih merasa takut dan juga terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Nokt pun pergi menuju tempat Tilus berada, ia disertai oleh Nagnur dan beberapa pasukan Lozrok yang lain mengendarai Gnool mereka dengan cepat menuju pinggiran kota. Setelah berada di Rumah singgah Raja Weindel, Nagnur langsung membawa Nokt masuk menuju ruangan dimana ia menyandra Tilus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)
FantasyBuku Pertama dari Asrafan Universe Asrafan adalah nama dari sebuah benua besar dimana ras Elf, Dwarf, dan Manusia Hidup dengan bersama sama. setelah peperangan yang berlangsung antara Elf dan Dwarf, dunia kembali memasuki era perdamaian yang panjan...