XXV. Expansion

87 5 0
                                    

Terlihat Haba Mora yang sedang melewati sebuah gurun pasir yang memisahkan Falnagur dengan daerah kerajaan Dwarf, di belakangnya terlihat 4.000 orang prajurit yang sedang mengikutinya di bawah sinar matahari yang terik.

Bangsa Dwarf hanya memiliki 3 kota dengan 1 kota utama yaitu Kota Khronondur, kebanyakan bangsa Dwarf tidak suka berpergian keluar Khronondur dan memilih untuk tetap berada di bawah tanah. Hanya sebagian kecil saja populasi bangsa Dwarf yang berpergian keluar dari Khronondur, kebanyakan dari para Dwarf yang keluar dari kota Khronondur memilih untuk bekerja sebagai pedagang yang menjual berbagai macam batu perhiasan indah yang mereka dapatkan dengan murah di kota Khronondur.

Haba telah memimpin pasukannya selama satu setengah minggu lamanya melewati padang pasir yang panas ini, untuk sampai ke kota Dwarf terdekat dibutuhkan waktu 2 minggu lamanya perjalanan. Setelah berjalan cukup lama dan langit telah berubah menjadi kuning kemerahan, Haba bersama dengan pasukannya menemukan sebuah oasis yang indah. Haba pun memerintahkan pasukannya untuk mendirikan tenda dan beristirahat di sekitar oasis pada malam ini, banyak prajurit yang girang ketika mereka melihat air oasis setelah seharian penuh menembus pasir yang panas. Setelah para prajurit mendirikan tenda, beberapa dari mereka langsung menceburkan diri mereka ke dalam air untuk mendinginkan suhu tubuh mereka.

Di sisi lain, terlihat Haba yang sedang beristirahat di dalam tendanya yang besar, di dalam tendanya terlihat juga seorang Lozrok yang sedang berbincang dengan Haba tentang apa yang akan mereka lakukan ketika mereka sampai di Kota Dwarf.

"Kota Bogbank memang memiliki kekuatan yang sedikit Tuanku, tetapi kita tidak bisa meremehkan teknologi bangsa Dwarf. Kita sudah melihat sendiri teknologi lama mereka di dalam Falnagur, kita tidak bisa membayangkan sampai mana teknologi mereka telah berkembang sekarang," ujar salah seorang Lozrok.

"Baiklah Nayc, aku mengerti. Menurut laporan mata mata, ada berapa banyak pasukan yang menjaga kota itu?" Tanya Haba dengan serius.

"Menurut laporan mata mata kita, kota Bogbank hanya memiliki 1.000 orang prajurit Dwarf. Sisanya hanya sekumpulan pedagang yang beristirahat sebelum mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju kota manusia ataupun kota Elf. Mengingat bahwa kabar kehancuran kota Gold Valley sudah tersebar, mereka mungkin mengambil jalur aman menuju kota Elf yang jaraknya 2 minggu perjalanan dari sana," jawab Nayc.

"Apakah kau memiliki peta jalur perdangan?" Tanya Haba.

"Hamba tidak memiliki peta yang Tuanku mau, hamba mohon maaf," jawab Nayc dengan menunduk.

"Baiklah, kalau begitu dengarkan perintahku sekarang. Aku ingin 1.000 pasukan yang berisikan 750 prajurit biasa dan 250 prajurit kavalari untuk berjaga di luar kota dan menghabisi setiap Dwarf yang kabur, kemudian sisanya kita gunakan untuk datang menyerang kota Bogbank," ucap Haba dengan wajah serius.

"Hamba memiliki sebuah saran Tuanku, mau kah Tuanku medengarkannya?" Tanya Nayc sambil merunduk.

"Hmmmm, kau memiliki rencana yang lebih baik? Baiklah, mari dengarkan saranmu itu," jawab Haba dengan penasaran.

"1.000 pasukan yang berjaga diluar terasa terlalu banyak Tuanku, bagaimana jika kita potong angka itu menjadi 500, kemudian hamba mengusulkan agar beberapa orang Lozrok untuk datang memasuki kota dengan diam diam. Jika suatu saat pintu kota tertutup, kita masih memiliki pasukan di dalam untuk membuka gerbang," usul Nayc dengan tersenyum.

"Saran yang bagus sekali Nayc, kita menyerang menggunakan caramu sekarang. Kemudian NaySc, apakah kau sudah mengirim seseorang untuk rencana kita?" Tanya Haba dengan menatap tajam Nayc.

"Tentu sudah Tuanku, salah seorang prajurit pembunuh utusan Nagnur adalah salah satu anggota kita. ia akan memastikan kegagalan misi Nagnur kali ini, jangan lah kuatir tentang hal itu Tuanku," ucap Nayc dengan tersenyum licik.

Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang