Epilogue

235 9 0
                                    

Di sebuah padang rumput yang luas, terlihatlah Ras manusia yang sedang berjalan dengan bersama menuju sebuah tempat yang akan menjadi awal dari kisah mereka yang baru. Di dalam kerumunan tersebut, terlihatlah sebuah wajah yang tidak asing. Tampak Durdain yang memimpin para umat manusia sekarang menuju tempat yang jauh, sebuah tempat yang akan menjadi permulaan dari peradaban manusia yang baru.

Para umat manusia sekarang mendapatkan sebuah stigma atas kegelepan hati mereka dari bangsa Dwarf dan juga Elf, mereka di cap sebagai ras hina yang telah membantu kegelapan menanamkan cakarnya pada peperangan terakhir.

Masa depan terlihat sangat kelam bagi umat manusia, setelah ras mereka nyaris punah, ke-2 ras yang lain membenci mereka, dan mereka sekarang tidak memiliki tempat untuk tinggal, mereka sekarang sendiri di tengah dunia yang kelam ini. Para manusia sekarang hanya dapat berharap yang terbaik untuk keberlangsungan ras mereka di masa depan.

Tampak Pangeran Marand yang menepati janjinya dengan membawa bangsa Dwarf kembali pada masa keemasan mereka, kerajaan Dwarf pun bertambah luas dengan mengambil sebagian daerah yang dulu dimiliki oleh ras manusia.

Sama seperti perkataannya dulu, Raja Marand tidak pernah berhenti untuk bercerita tentang bagaimana ia membunuh seekor monster tanah yang sangat besar, namun apakah ia benar benar membunuhnya atau monster tanah tersebut sedang menunggu sebuah kesempatan untuk membalaskan dendamnya.

Untuk bangsa Elf, mereka tidak bisa menyebut semua ini dengan kemenangan. Kota Gaiandale telah hancur lebuh dan pohon Gaia pun telah kehilangan cahayanya, di hadapan kota mereka terlihat sebuah menara tinggi yang menjadi kenangan buruk bagi bangsa mereka.

Bangsa Elf yang dipimpin oleh Ratu Lelenia pun pergi menuju tempat lain untuk membangun kota mereka yang baru. Tampak Ratu Lelenia yang menatap menara dimana Ekh berada untuk yang terakhir kalinya, sebelum ia pergi menuju tempat yang lain. Terlihat juga perut Ratu Lelenia yang membesar, di dalamnya terlihat lah sebuah kehidupan kecil yang nanti akan menggetarkan langit dan juga Asrafan.

Para Lozrok masih tetap berada di dalam kota Falnagur sampai bangsa Dwarf mengusir mereka pergi, mereka sekarang tidak lebih dari bangsa barbar yang berpindah pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Dikabarkan bahwa mereka sekarang menyembah sebuah sosok aneh yang memiliki kekuatan sihir yang besar, namun tidak ada yang tahu apakah kabar ini benar adanya atau hanya mitos belaka.

Mask of Hatred pun menghilang dari medan peperangan, tidak ada yang tahu kemana topeng terkutuk itu pergi. Ada yang mengatakan bahwa seseorang menemukannya dan membawanya pergi, ada juga yang mengatakan bahwa topeng itu menunggu orang lain yang pantas untuk memakainya.

Pedang Innsiglun pun menghilang dari Asrafan, tidak ada yang tahu kemana Ekh membawanya pergi atau dimana Ekh menyimpannya. Pedang tersebut lama kelamaan berubah menjadi sebuah dongeng yang diceritakan oleh bangsa Elf, sebuah pedang sakti yang dapat membunuh dewa.

*

"Maafkan aku, Tuanku! Hamba telah gagal! Hamba benar benar kehilangan kontrol atas Nokt setelah ia mendapatkan Mask Of Hatred!" ucap E'loi dengan gugup.

"Kau bodoh! Kau adalah muridku yang paling tolol! Untuk apa aku mengirimmu ke atas jika kau mengecewakan aku?! Aku lebih baik mengerjakan semua ini sendiri!" ucap sebuah suara yang keras.

"Apakah Tuanku berencana untuk pergi ke dunia luar sekarang?" tanya E'loi.

"Apakah kau gila?! The Spirit masih melindungi dunia atas dengan kekuatan mereka! Aku hanya perlu sebuah rencana untuk mereka, bangsaku akan membalaskan penghinaan yang mereka berikan jutaan tahun yang lalu, cepat atau lambat!" Jawab Sosok tersebut dengan marah.

Tampak sebuah sosok mengerikan yang sedang bersembunyi di bawah tanah yang sangat dalam, penghuni dunia lama yang masih menyimpan dendam mereka pada makhluk baru yang mengisi Asrafan. Dendam yang mereka punya akan terus bergema hingga penghujung waktu, atau sampai mereka melenyapkan para The Spirit.

Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang