XIII. Growing Power

111 8 0
                                    

Hari sudah menjelang siang di luar kota Falnagur, keadaan kota sekarang terasa semakin ramai dengan kehadiran para Lozrok yang baru. Sekarang terdapat puluhan Lozrok baru yang menjaga pintu kota Falnagur dari dalam, beberapa prajurit juga berada di luar kota falnagur untuk memantau keadaan di sekitar dengan sembunyi sembunyi.

Rombongan Nagnur baru saja kembali setelah pergi selama satu minggu lamanya untuk mencari sepasang Gnool jantan dan betina, mereka juga sempat mengalami kesulitan untuk melewati parimeter penjagaan bangsa Elf yang ketat dan hanya bisa bergerak di bawah gelapnya malam. Di belakang Nagnur terlihat lah puluhan Lozrok yang sedang menarik dua ekor Gnool yang terikat, mereka kelelahan setelah satu minggu penuh berburu ke dua ekor Gnool tersebut tanpa henti.

Melihat kedatangan Nagnur dan pasukannya, seorang prajurit Lozrok memberi sebuah isyarat kepada para prajurit lain untuk membukakan gerbang kota untuk Nagnur.

"Buka Gerbang!" Ucap salah seorang Lozrok penjaga gerbang.

Terbuka lah gerbang menuju kota Falnagur secara perlahan, di dalam kota, puluhan Lozrok pun menarik pintu gerbang yang sangat tebal dan berat untuk kedatangan Nagnur beserta pasukannya. Nagnur pun memasuki kota Falnagur bersama rombongannya, ia merasa terkejut ketika ia melihat pintu gerbang kota yang sudah bisa digunakan kembali.

"Kalian sudah memperbaiki gerbang ini? Bagus," ucap Nagnur kepada salah seorang penjaga gerbang.

"Tidak, pintu gerbang ini semestinya bisa terbuka dengan sendirinya. Kita hanya perlu menarik sebuah tali yang berada di dekat pintu, dibutuhkan beberapa orang Lozrok untuk membuka pintu yang sangat berat ini, namun kita belum berhasil mengetahui mekanisme kerja pintu ini. Tuan Nokt memerintahkan beberapa orang Lozrok untuk memperbaiki pintu gerbang ini, sekarang para Lozrok itu sedang berusaha memahami teknologi Dwarf yang canggih, aku harap kepala mereka tidak meledak," ucap Sang penjanga gerbang tersebut kepada Nagnur dengan sedikit tertawa.

"Bagus, aku akan masuk ke ruangan yang mulia untuk melaporkan tugasku. Apa ada masalah yang terjadi selama aku pergi?" Tanya Nagnur dengan wajah serius.

"Tidak ada, semua kegiatan berjalan dengan lancar. Hanya saja kemarin ada beberapa orang Lozrok yang tersiram oleh lelehan besi panas, namun tuan Nokt tidak mengetahui kejadian itu," jawab Lozrok tersebut.

"Baiklah, kembali lakukan tugas kalian. Jangan buat tuan kita kecewa," ujar Nagnur.

Nagnur bersama rombongannya pun datang menghampiri ruang singasana Nokt, mereka semua merasa ketakutan dan juga cemas karena mereka merasa telah terlalu lama pergi dari kota Falnagur untuk menjalankan tugas mereka. Setelah berada dekat dengan ruangan singasana Nokt, Nagnur menyuruh para anak buahnya untuk berhenti berjalan, lalu Nagnur datang memasuki ruangan singasana Nokt seorang diri.

Di dalam ruangan singasana Nokt sedang duduk dan terdiam, Nokt pun menatap Nagnur dengan tatapan tajam, melihat hal ini Nagnur langsung berlutut di hadapan Nokt.

"Mohon maaf atas lamanya hamba pergi Tuanku, hamba datang membawa dua pasang Gnool sesuai dengan apa yang tuanku perintahkan," ucap Nagnur sambil menatap ke lantai singasana Nokt.

"Kau pergi sangat lama Nagnur, bahkan terlalu lama menurutku, namun Aku senang kau berhasil melaksanakan tugasmu dan aku akan membiarkan kesalahan mu ini berlalu. Namun apa yang terjadi dengan pundak dan mata mu? Apakah Gnool itu berhasil menyerang mu?" Tanya Nokt dengan dingin.

"Tidak Tuanku, ketika hari pertama Hamba bertugas, kelompok hamba di serang oleh dua ekor Elf. Para Elf tersebut berhasil menyerang kulit hamba yang keras dan juga melukai mata hamba, hamba sempat terkejut ketika mereka bisa melukai tubuh hamba yang keras ini," jawab Nagnur sambil memegang matanya yang terluka.

Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang