XV. Birth Of Terror

106 8 0
                                    

Dua minggu berlalu dengan cepat bersama waktu, kegiatan di dalam Falnagur terus berjalan dengan lancar dan aman tanpa ada gangguan dari luar. Jumlah pasukan nokt sekarang sudah mencapai 3000 ekor Lozrok dengan tambahan 250 ekor Gnool, kekuatan Nokt juga semakin bertambah setiap harinya dan melampaui kekuatannya yang dulu.

Hari mulai menjelang siang pada saat itu, namun panasnya matahari bahkan tidak dapat menyaingi panasnya kota Falnagur. Panas yang di hasilkan dari lelehan besi dan emas semakin membuat udara terasa memekkakan, namun hal itu tidak berdampak apapun pada tubuh setiap Lozrok yang berada di dalam. Di dalam ruangan singasana, Nokt terlihat jengkel dan juga marah, ia sudah menunggu terlalu lama untuk kelahiran Monster yang E'loi janjikan.

"Berapa lama lagi kita harus menunggu? Dua minggu merupakan waktu yang sangat lama bagiku, aku mulai berfikir bahwa kau berbohong padaku," umpat Nokt dengan jengkel.

"Aku tidak mungkin berbohong Nokt, mana mungkin aku menipu teman baikku. Lagian apa untungnya bagiku untuk menipumu?" Tanya E'loi

"Lalu kapan aku akan mendapatkan Monster yang aku janjikan?" Tanya Nokt dengan kesal

"Tunggu sebentar lagi, bersabarlah. Penantian mu ini akan berbalas, kau akan takjub dengan kehadiran Monster itu nanti," jawab E'loi

Tiba-tiba Nagnur datang memasuki ruangan singasana Nokt, ia terlihat gugup dan juga ketakutan. Nagnur pun menghampiri singasana nokt dan langsung bersujud di hadapan Nokt dengan cepat.

"Tuanku, sepertinya anda harus melihat hal ini. Ada seekor Monster di dalam ruangan pelelehan, hamba tidak tahu harus berbuat apa," ucap Nagnur dengan gugup.

"Monster?" Tanya Nokt yang langsung berdiri dari singasananya.

Nagnur bersama Nokt pun berjalan keluar dari ruangan singsana dengan cepat, Kemudian mereka pergi menuju ruangan pelelehan untuk melihat monster yang Nagnur ceritakan. Ketika Nokt dan Nagnur sampai di ruangan pelelehan, mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat. Seekor kadal berukuran besar sedang memakan beberapa Lozrok sambil membelakangi Nokt dan Nagnur, monster tersebut memiliki kulit berwarna merah, 2 buah sayap yang menyerupai sayap kelelawar di belakangnya, dan 4 buah kaki yang besar dan kokoh.

"Binatang ini sudah memakan 10 orang Lozrok yang sedang mengawasi tungku lelehan besi, ia berasal dari tungku milik Tuanku. Hamba tidak tahu binatang apa ini, namun hamba tahu bahwa binatang ini milik tuanku," ucap Nagnur.

Nokt merasa terkejut dengan apa yang ia lihat, ia tidak menyangka bahwa monster yang ia tunggu sekarang barada tepat di depan wajahnya. Nokt pun berjalan menghampiri monster tersebut dengan perlahan, ia tidak ingin membuat monster tersebut terkejut dan menyerangnya. Dengan tiba tiba Monster tersebut membalikan kepalanya menuju Nokt, sekumpulan taring yang panjang bagaikan pisau berlumuran darah pun menempel pada mulut monster tersebut. Nokt sekarang terdiam tak bergerak, ia tidak percaya bahwa ialah yang membuat monster yang mengerikan ini.

"Siapa kau?" Tanya Monster tersebut.

"Aku adalah dewa yang menciptakan mu, aku adalah tuanmu yang harus kau sembah," jawab Nokt dengan tersenyum.

Monster tersebut berjalan menggunakan ke-4 kakinya menuju ke tempat Nokt berada, Monster tersebut memiliki kaki dan tubuh yang sangat besar dan mengerikan. Nokt hanya terdiam tak bergerak, baginya ini adalah hari yang paling menggembirakan dalam hidupnya.

"Dia masih kecil Nokt, dibutuhkan waktu 1 bulan agar ia berubah menjadi dewasa. Dia adalah mesin pembunuh yang sempurna, tidak ada makhluk yang dapat mengalahkannya," ujar E'loi.

"Aku bisa menunggu selama itu, aku akan menunggu seberapa lama pun agar monster ini bisa berguna bagiku," balas Nokt dengan tersenyum.

"Pencipta?" Tanya Monster tersebut.

Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang