Hari sudah berputar menjadi malam yang dingin, cahaya bintang dan rembulan tampak tertutup oleh awan awan hitam yang menutupi angkasa yang luas. Di luar kota Falnagur, terlihat lah rombongan pasukan Nagnur yang datang memasuki kota. Sudah satu bulan lamanya Nagnur beserta pasukannya berada di luar Falnagur, mereka semua sudah menaklukan puluhan kota dan ratusan desa yang ada di daerah kekuasaan manusia, namun, entah mengapa, Nokt memanggil mereka semua pulang ke Falnagur.
"Apa yang terjadi Tuanku, kita semua secara tiba tiba ditarik mundur menuju Falnagur. Apakah kita melakukan sebuah kesalahan?" tanya seorang Lozrok pengikut Nagnur.
"Jangan tanya aku, aku pun tidak mengerti mengapa Yang Mulia memanggil kita semua pulang," balas Nagnur dengan perasaan bingung dan juga cemas.
Setelah berada di dalam kota Falnagur, Nagnur langsung mendatangi ruang singasana Nokt dengan cepat. Tampak Nokt yang sedang duduk di atas singasananya mengenakan baju zirah berwarna perak yang mengerikan, ia tampak terdiam tak bergerak seakan menjadi patung di atas singasananya.
"Selamat malam Yang Mulia, ada apa gerangan hingga Tuanku memanggil kita semua pulang? Apakah hamba melakukan sebuah kesalahan?" Tanya Nagnur dengan kebingungan.
"Kau tidak perlu menyerang para manusia itu, Nagnur, karena mereka semua sekarang sedang dalam perjalanan mereka menuju kota Gadmar. Kalian akan menemukan puluhan kota kosong sepanjang mata memandang, tidak ada gunanya kalian berada di luar sekarang," ucap Nokt dengan nada serius.
"Menuju kota Gadmar? Mereka sedang dalam perjalanan untuk mengungsi, biarkan hamba mencegat mereka dan membunuh mereka semua Tuanku!" Ujar Nagnur dengan tersenyum.
"Jangan! Jangan kalian ganggu para manusia yang menyedihkan itu pergi menuju kandang mereka, itu akan memudahkan kita menyerang mereka semua," balas Nagnur dengan tersenyum.
"Tuanku ingin menyerang kota Gadmar? Apakah itu rencana Tuanku sekarang?" Tanya Nagnur.
"Benar, kita akan pergi menyerang mereka setelah cahaya pagi pertama muncul. Aku akan ikut bersama kalian dalam penyerangan tersebut, aku perintahkan kalian untuk mengganti dan mengasah senjata dan baju zirah kalian sekarang," perintah Nokt dengan serius.
"Baiklah Tuanku! Hamba akan mempersiapkan para prajurit untuk berjalan menuju kota Gadmar besok pagi!" Ucap Nagnur dengan lantang.
"Perjalanan akan memakan waktu 2 minggu, setelah itu, kita akan menyerang Kota Gadmar dengan pasukan kita. Persiapkan 22.000 pasukanku besok, aku menyisakan 2.000 pasukan untuk menjaga kota ini," perintah Nokt dengan serius
"SIap Tuanku!" Ucap Nagnur dengan lantang.
"Sekarang pergi keluar, masih ada urusan yang harus ku selesaikan," ucap Nokt dengan menatap tajam Nagnur.
Nagnur pun pergi meninggalkan ruangan singasana Nokt dengan cepat, kemudian ia pergi menuju tempat para prajurit sedang berkumpul untuk memberitahu perintah Nokt. Di sisi lain, terlihat Nokt yang sedang terdiam di dalam ruangan siangasana, sekarang hanya ada Nokt dan beberapa prajurit Lozrok yang menjaga ruangan singasana.
"Apakah benar bahwa topeng itu dalam meningkatkan kekuatanku berpuluh puluh kali lipat?" Tanya Nokt kepada E'loi
"Mask Of Hatred, topeng kegelapan yang sangat mengerikan. Pembuatan topeng tersebut sangatlah sulit, selama ini belum pernah ada orang yang mencoba untuk membuatnya. Sampai pada akhirnya, kau Nokt," ucap E'loi.
"Ras manusia adalah bahan sempurna untuk membuat topeng tersebut, kita akan menggunakan tubuh mereka sebagai katalis pembuatan topeng itu," ucap Nokt dengan tersenyum.
"Sekarang kita kembali ke permasalahan semula, apakah kau sudah siap, Nokt?" Tanya E'loi.
"Aku sudah mengorbankan tubuhku, yang kupunya hanya kepalaku sekarang. Dengan pengorbanan terkahirku, apakah benar bahwa aku bisa mengalahkan Rhae setelah aku mendapatkan Mask Of Hatred?" Tanya Nokt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)
FantasyBuku Pertama dari Asrafan Universe Asrafan adalah nama dari sebuah benua besar dimana ras Elf, Dwarf, dan Manusia Hidup dengan bersama sama. setelah peperangan yang berlangsung antara Elf dan Dwarf, dunia kembali memasuki era perdamaian yang panjan...