XXIII. Mordices

81 6 0
                                    

Matahari bersinar terang di atas Asrafan dengan ditemani oleh awan awan indah di sekitarnya, namun panasnya matahari tidak begitu terasa pada saat itu dan angin pun terasa berhembus dengan tenang di atas Asrafan. Akan teteapi, keadaan indah di atas Asrafan tidak bisa dirasakan oleh para manusia yang berada jauh di dalam Falnagur.

Terlihat para tahanan manusia yang sedang menambang biji besi di dalam Falnagur dengan paksa, mereka juga sangat lemah dan penuh luka. Beberapa Ekor Lozrok pun berpatroli sambil membawa sebuah cambuk yang panjang, mereka tidak segan untuk memukul atau pun melukai para manusia yang memberontak atau tidak ingin bekerja.

Di dalam ruangan singasana, Nokt sedang terduduk di atas singasananya. Sudah satu minggu berlalu semenjak pertempurannya di kota Gold Valley, ia masih terbayang bayang akan pergelangan tangannya yang hilang akibat serangan Tarnon.

"Ini sudah lebih dari satu minggu Nokt, aku membutuhkan jawaban mu sekarang," ucap E'loi dengan nada serius.

"Biarkan aku berpikir untuk beberapa saat lagi," Ucap Nokt dengan perlahan.

Nokt pun beranjak bangkit dari singasana dan berjalan keluar dari ruangannya, Nokt pun berjalan ke luar kota Falnagur untuk melihat keadaan di sekitar. Di luar Falnagur terlihatlah beberapa Lozrok yang sedang membangun sebuah dinding tinggi yang mengelilingi Falnagur, ribuan ekor Lozrok pun sedang sibuk mengangkat batu dan bahan bangunan lainnya untuk tembok tersebut.

"Selamat siang Yang Mulia Nokt!" Sapa salah seekor Lozrok sambil menunduk.

"Bagaimana perkembangan tembok ini? Berapa lama lagi tembok ini akan selesai dibangun?" Tanya Nokt dengan perlahan.

"Dengan Lozrok yang sebanyak ini, hamba memperkirakan 2 minggu lagi Tuanku," jawab Lozrok tersebut dengan tersenyum.

"Berapa banyak Lozrok yang mengerjakan tembok ini?"

"Sekitar 2.000 ekor Lozrok Tuanku," jawab Sang Lozrok.

"Lipat gandakan menjadi 4.000, aku ingin tembok ini selesai minggu depan," perintah Nokt dengan dingin.

"B-baik Tuanku! Akan segera hamba laksanakan!" Ucap Lozrok tersebut sambil menunduk.

Ekh pun kembali masuk ke dalam Falnagur, ia pun mendatagi tempat Armor dimana ia sedang mengembangbiakkan para kadal untuk dijadikan pasukan Lozrok. Di dalam terlihat lah puluhan ekor Lozrok yang sedang mengamati dan mengangkut beberapa telur serta kadal yang baru menetas. Melihat kedatangan Nokt, Armor langsung datang menghampiri Nokt dengan cepat dan berlutut.

"Selamat siang Yang Mulia, apa yang membawa Tuanku kesini pada hari yang indah ini?" Sapa Armor dengan tersenyum.

"Aku datang ke sini hanya untuk melihat kinerja kalian, berapa banyak kadal yang dapat kalian hasilkan sekarang?" Tanya Nokt dengan penasaran.

"Kami sekarang bisa menghasilkan 200 ekor kadal perhari tuanku, kami juga sedang berusaha menambah angka itu menjadi lebih besar nantinya," ucap Armor dengan tersenyum.

"Sekarang aku memilki 12.000 pasukan, jumlah yang lumayan banyak, namun aku mendapat kabar bahwa para Dwarf memiliki 40.000 pasukan dan Elf memiliki 35.000 pasukan," guman Nokt di dalam hatinya

"A-apakah ada hal yang lain Tuanku?" Tanya Armor yang dengan wajah kebingungan.

"Tidak, seperti biasa bawa para kadal itu ke ruanganku nanti," ucap Nokt dengan dingin.

"Baik Tuanku," balas Armor dengan tersenyum.

Ekh pun pergi berjalan menuju ruang tambang, sesampainya disana, ia melihat ratusan orang manusia yang sedang menambang dengan diawasi oleh beberapa orang Lozrok. Melihat kedatangan Nokt, seorang Lozrok pun datang menghampiri dan langsung membungkuk.

Asrafan : The Dance of Two Flame (END)(Buku pertama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang