0.1

30.2K 1.7K 19
                                    

Setelah mendengar bunyi alaram, perlahan gue membuka mata dan melihat ke arah jam. Gue ingin memastikan jika gue bangun di jam yang benar. Meskipun seharusnya gue tahu jam berapa sekarang jika alaram itu sudah berbunyi.

Disinilah gue tinggal, kamar kecil di Asrama yang ditempati pelajar Universitas Seoul yang mendapatkan beasiswa.

Sekarang giliran handphone milik gue yang berbunyi.

"Hallo." Sapa gue untuk orang di sebrang sana.

"Aku kira kamu bakal kebo. Taunya udah bangun. Yaudah mandi gih ntar aku tunggu di depan asrama kamu." Gue tersenyum riang mendengar suara kekasih gue itu.

"Hoam, iya ini aku mau mandi."

"See you, yang!" Akhiri nya.

"See you." Balas gue singkat dan diakhiri dengan suara kecupan.

Selesai mandi dan gue sudah rapi dengan outfit harian gue untuk ke kampus, gue pun keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.

Setelah melalui 3 lantai, gue melihat Kris sudah menunggu gue di depan asrama.

Dengan kupluk andalannya, kemudian jaket denim yang ia kenakan sangat berpadu dengan indah di tubuh tingginya itu.

Gue melambaikan tangan agar Kris melihat kehadiran gue. Dan saat ia sudah melihat, ia membalas dengan lambaian tangan juga.

Kris tidak bisa sembarangan masuk ke dalam asrama, tempat ini dikhususkan untuk wanita saja. Karena itulah Kris hanya bisa menunggu di pelataran asrama.

"Kamu udah lama?" Tanya gue ke Kris.

"Baru kok. Sekarang ayo kita berangkat." Kata Kris sambil meraih tangan gue untuk ia genggam.

Kami berdua tidak merasa malu untuk menunjukkan kemesraan di depan umum karena mereka pun juga melakukan hal yang sama.

Kris memang termasuk jajaran pria tampan di kampus ini, hanya saja itu tidak membuatnya populer karena ia tidak punya jabatan di organisasi manapun.

"Nanti kamu kalo udah selesai kelasnya hubungin aku ya." Ujar Kris saat dia sudah mengantarkan gue di depan gedung fakultas gue. Ya, gue dan Kris berada di fakultas yang berbeda.

"Kenapa emang?" Tanya gue.

"Aku mau ngajak makan." Imbuhnya sambil mengangkat alisnya sebelah.

"Aku bisa gendut lama-lama kamu ajak makan terus." Frustasi gue ke Kris.

"Biarin, biar ga ada yang suka sama kamu selain aku." Pipi gue memerah sesaat setelah Kris mengeluarkan gombalannya.

Setelah Kris pamit untuk pergi ke kampusnya, dan setelah kecupan singkat di dahi yang diberikannya, gue pun masuk ke dalam kampus karena 5 menit lagi kelas akan dimulai.

Beberapa orang yang berada di kelas yang sama dengan gue menyapa dan memberikan senyumannya.

Gue memilih bangku yang berada di tengah. Tidak ingin terlalu menonjol tetapi selalu ingin tetap fokus dengan mata kuliah yang ada.

Tidak banyak yang mau berinteraksi dengan gue karena mereka paham betul gue termasuk orang yang bertampremental tinggi. Untuk itu gue tidak punya banyak teman.

"Okay class, put your assignment on this desk." Hari ini kelas gue kedapetan kelas Mr. Steve, dosen asal Amerika yang mengajarkan tentang komunikasi Internasional.

Satu persatu bangkit dari bangku dan meletakkan makalahnya di meja dosen.

Begitupun dengan gue yang sekarang sedang berjalan ke depan dengan makalah yang gue genggam.

"Bangs*t!" Well, ini gue yang berteriak karena seseorang tak sengaja menyenggol gue hingga makalah gue terjatuh kemudian tak sengaja terinjak.

"Duuuh, maaf Sa, gue ngga lihat." Baekhyun meminta maaf karena telah menginjak makalah gue hingga menjadi lusuh dan lecek.

"Lo tuh tinggal dimana sih? Kebon? Sepatu lo ga pernah lo cuci? Liat dong makalah gue jadi kotor gini?!!" Teriak gue hingga mencuri perhatian seisi kelas.

"Is there any problem Miss Lee?" Tegur Prof. Steven ke gue.

"Nothing sir. Pardon me but my assignment has falling down and look so bad." Gue menjelaskan.

"It's okay, just put it over here."

Setelah meletakkan makalah yang berubah menjadi warna ke kuning-kuningan itu, gue kembali ke posisi tempat gue duduk tadi.

Pandangan orang-orang di kelas ini menjadi berubah, sebagian menatap gue ngeri dan takut sementara sebagian menatap tidak suka. Tak apa, udah biasa kok.

Sementara Baekhyun, lelaki itu sedikit bermental seperti wanita. Ia sekarang hanya tertunduk diam setelah kejadian gue membentaknya.

"Sa, Baekhyun ga sengaja tuh injek makalah lo. Maafin gih." Luhan memberi nasehatnya ke gue.

"Diem deh lo!" Bentak gue sekali lagi kepada Luhan yang duduk di samping gue.

Kalian tahu? Jauh di dalam diri gue, gue sama sekali tidak menginginkan berprilaku agresif seperti itu. Hanya saja gue sedikit susah untuk mengendalikan diri gue sendiri.

Setelah kelas berakhir, gue menata buku-buku gue untuk dimasukkan ke dalam tas dan pergi menemui Kris.

"Saa maaf ya. Gue beneran ngga sengaja, gue akui tadi gue nginjak kotoran burung makanya makalah lo segitu kotornya." Baekhyun kembali memohon maaf akan kejadian tadi.

Seketika sisi yang berapi-api dalam diri gue muncul.

"Anjing. Lo bilang apa barusan? Kotoran burung? Lo tahu matkul ini segimana pentingnya untuk nilai akhir?????" Baekhyun kembali membangkitkan amarah gue.

"Saa, Prof. Steve ngga keberatan kok sama makalah lo yang udah kotor. Santai aja kali." Lerai Luhan.

Tolong jangan seperti itu, kalian hanya membangkitkan sisi iblis dalam diri gue.

"Bangsat lo semua!" Frustasi gue kemudian gue keluar dari kelas.

Setidaknya lebih baik gue meninggalkan mereka daripada mereka harus mendengar ocehan jahanam gue.

Incoming call from Kris💚

"Yang, kamu udah selesai kelasnya?"

"Udah nih, kamu dimana?" Gue berinteraksi dengan girang saat berbicara dengan Kris.

"Aku di depan kampus kamu. Kamu dimana?"

"Aku baru keluar kelas, tunggu yaa yang aku kesana." Gue menutup panggilan dan berlari keluar gedung kampus untuk menemui Kris.

Kris berdiri di samping mobil hitamnya sambil menyilangkan tangannya di dada.

Satu kecupan hangat di bibir, kemudian Kris membiarkan gue masuk terlebih dahulu ke dalam mobilnya. Selanjutnya Kris membawa gue ke sebuah restoran, seperti perkataannya tadi pagi.

Begitulah gue dalam kesehariannya, mood gue bisa berubah sangat drastis. Hal itu tidak terjadi sekali dua kali melainkan setiap harinya.

Dan biasanya akan diakhiri dengan tangisan di malam hari, dimana gue selalu merasa benci dengan diri gue sendiri. Tepatnya dengan sisi jahanam milik gue.

[TBC]

Doctor Oh ● Sehun EXO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang