4.8

5.9K 543 34
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT

Enjoy Reading
________

Hari ini Saena akan melakukan hipnoterapis, atas beberapa pertimbangan yang telah didiskusikan Sehun dengan dr. Eunhyuk, Saena sudah seharusnya melaksanakan terapi ini.

"Hun, aku takut." Ucap Saena sebelum masuk ke ruangan dr. Eunhyuk.

"Tenang aja, gaada yang perlu kamu takutin. Kan kamu bilang udah mulai nggak canggung kan sama dr. Eunhyuk?"

Sehun berusaha untuk membuat Saena rileks agar hipnoterapinya berjalan lancar.

Mereka memasuki ruangan dr. Eunhyuk bersama. Sehun akan mengantarkan Saena masuk dan memastikannya tetap tenang.

"Sehun, jangan keluar. Disini aja." Tutur Saena.

Sehun memandang dr. Eunhyuk penuh harapan. Ia pun ingin mendampingi Saena disaat seperti ini.

"Baiklah, lagipula kamu juga Dokter disini, Saena juga pernah jadi pasien mu. Pasien yang sangat spesial." Jelas dr. Eunhyuk.

Setelah mendengar itu, Saena menjadi jauh lebih tenang dan merasa aman.

Dengan instruksi dr. Eunhyuk, Saena memposisikan dirinya di sofa sambil selonjoran.

Dr. Eunhyuk yang diawasi oleh Sehun mulai membuat Saena tertidur dan membawa Saena pada memori yang membuatnya trauma berkepanjangan ini.

Saena POV

Tiba-tiba gue sudah berada di rumah lama yang gue tempati saat kecil.

Gue masih ingat, ini kamar gue meskipun lampunya sangat redup. Kemudian yang membuat gue sangat shock ketika mendengar suara tangisan anak kecil.

Tangisan itu merupakan tangisan gue, tangisan Saena kecil.

Selain suara tangisan, yang gue dengar adalah suara dua orang yang sedang bertengkar dari luar ruangan. Tentu saja, itu suara Mama Papa.

Ini terasa aneh tapi juga terasa sangat nyata. Seperti gue memiliki mesin waktu dan kembali ke masa paling berat ini.

"Saena." Panggil gue kepada Saena kecil.

Dia masih saja menangis tanpa henti, tubuhnya gemetaran.

Gue memeluknya. Mencoba mempraktekkan apa yang dilakukan Sehun saat gue seperti ini.

Saena kecil itu seperti bisa mendengar dan merasakan gue namun ia tidak bisa memberikan kata-kata.

"Saena, it's okay. Kamu boleh nangis, tapi jangan takut ya?"

"Kamu gabakal sendirian. Pasti akan ada orang yang sayang sama kamu."

Tiba-tiba aja Saena kecil perlahan berhenti menangis.

"Terima kasih ya sudah jadi Saena yang kuat bahkan sejak usia sekecil ini. Kamu harus tau kalau kamu tumbuh sebagai orang yang sangat tangguh."

Gue heran sendiri, rasanya gue sadar sedang menasehati diri snediri namun juga terasa ada yang mengendalikan gue.

"Apa yang sedang kamu dengar dari luar pintu itu, itu wajar terjadi. Tidak hanya kamu, ada juga kok orang yang bernasib sama. Bersedih lah sewajarnya, dan jangan menyerah."

"Yang kuat ya Saena, Kita pasti sembuh."

____

Author POV

Setelah hampir 2 jam, Saena akhirnya terbangun dengan air mata yang tiada henti mengalir.

Bagi Saena mungkin hanya beberapa menit, namun sebenarnya ia telah hanyut pada masa lalunya selama berjam-jam.

Doctor Oh ● Sehun EXO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang