4.5

4.8K 574 36
                                    

3 PART LAGI MENUJU ENDING!
So jgn lupa Vote & Comment yaaa❣️

________

Saena POV

Semaleman, yang jagain gue ada bang Taemin, Sehun dan mama. Ya, Mama, gue juga sangat kaget.

Tapi gue belum ada banyak berinteraksi karena gue ga nyangka bakalan selemes itu. Jadi gue hanya sekedar meminta tolong untuk disuapin dan diambilin minum.

Yang bikin gue tambah kaget ketika ditengah malam, Mama nangis. Gue sebenarnya dengar tapi gue berpura-pura masih tertidur.

Mama tidak berhenti-berhentinya mengucap kata maaf. Dan berkata bahwa semua ini salahnya.

"Selamat pagi, Saena." Terdengar sosok dokter yang masuk ke kamar gue.

Dia papanya Sehun bersama dengan beberapa dokter dan suster lainnya.

"Pa?" Sahut Sehun.

"Aku kesini mau ngecek langsung kondisi calon mantuku."

Kemudian mereka berbincang, Mama juga terlihat memperkenalkan dirinya kepada papa Sehun.

Jujur gue sangat senang melihat pemandangan ini. Dimana ada abang gue, ada calon suami gue, ada mama dan calon mertua gue.

"Saena, om pamit dulu. Cepat sembuh yaa." Pamitnya bersama dokter dan suster yang mengikutinya.

"Hun, jagain Saena yang bener. Jangan beli makanan dari luar dulu, kalau makanan atau buah-buahannya kurang minta ke dapur rumah sakit aja."

"Iya Pa."

Gue harap, ini merupakan tahapan baru dalam hidup gue dimana akhirnya gue bisa mengerti apa arti keluarga itu.

"Mama suapin ya?" Mama mengambil alih nampah dari suster.

Kemudian bang Taemin membantu menegakkan sandaran bangsal agar mempermudah gue untuk makan.

"Mama🥺,,"

"Iya sayang?"

Kemudian tangisan pecah. Gue merasa sangat emosional ketika mama yang nyuapin gue.

Rasanya seperti tangisan gue sekarang ini adalah tangisan yang mampu menyembuhkan luka yang ada di dalam hati.

Kemudian mama meletakkan magkok ke meja, dan memeluk gue, erat.

"Maafin mama ya sayang. Jangan sedih lagi, mama ada disini."

"Mama jangan tinggalin Saena lagi, Ma."

"Engga sayang. Udah-udah kamu jangan nangis, tuh malu diliatin sama abang dan calon suami kamu."

Mama melepaskan pelukan dan menunjuk kedua lelaki yang ada di ruangan ini.

Sehun memandang gue dan meresponnya dengan senyumannya. Entah kenapa, tapi setiap kali gue melihat senyumnya hati gue terasa hangat.

"Saena, abang balik dulu ya. Ada kerjaan di kantor. Lekas sembuh, adik abang."

"Hmm, iya bang."

Sebelum meninggalkan ruangan, Bang Taemin mencium puncak kepala gue.

Nggak lama kemudian, Sehun juga meninggalkan ruangan karena dipanggil untuk bertugas di bagian kejiwaan seperti biasanya.

Mama yang ngurusin gue selama gue ada di rumah sakit. Dia bercerita banyak. Mama berusaha mengambungkan lagi hubungan yang hampir saja putus antara ibu dan anak.

Doctor Oh ● Sehun EXO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang