4.3

4.8K 536 70
                                    

Jangan lupaa vote dan comment!!🙏

Enjoy Reading.

_______



Saena kini menerima banyak ucapan selamat. Bukan hanya selamat ulang tahun tetapi selamat atas lamarannya.

Kini Saena dan Sehun sedang duduk di bersama kakek, ayah dan ibu Sehun.

"Belajar dari siapa kamu, Hun?" Tanya ibunda Sehun.

"Belajar sendiri, Ma."

"Papa surprise lihat kamu tadi. Saena means a lot for you, isn't she?"

"She is, Pa."

"Jadi kapan?" Tanya kakek Sehun.

"Kapan apanya kek?"

"Kapan nikahnya?"

Sehun memandang Saena seolah jawaban itu ada pada dirinya, "Kapan Saena mau aja."

"Apaan sih, Hun. Aku malu tau!"

Pandangan kedua orang tua dan kakek Sehun ikut senang. Mereka tidak memperdulikan sama sekali tentang kondisi mental Saena.

"Tuan Choi?" Sapa seorang lelaki menghampiri kakek Sehun.

"Papa?!"

"Harusnya anda duduk di meja yang paling depan, saya akan memanggil pelayan agar mempersiapkan mejamu."

Bukan Saena yang ia tatap saat pertama kali tiba di meja itu. Bukan ucapan ulang tahun yang ia tuturkan. Dan, bukan Saena tujuannya datang ke pesta itu.

"Papa datang!" Saena sangat bahagia menyambut ke datangannya.

Taemin hanya mengawasi dari kejauhan, jujur saja ia merasa gugup ditambah lagi ia sudah melihat kehadiran ibu Saena.

"Aku dengar kamu di lamar oleh Sehun? Baguslah, kalian memang seharusnya cepat menikah."

Kedua orang tua Sehun memandang pria beranak dua itu dengan pandangan yang aneh. Mereka merasa sesuatu tidak beres dari dirinya.

"Duduk disini, Pa." tutur Saena menarik kursi untuk papanya.

Tidak ada sambutan apapun, ia hanya duduk dan belum mengucapkan kata-kata yang ingin Saena dengar.

"Oh iya tuan Choi, apa anda tau Saena memiliki warisan saham dari mendiang kakeknya. Dengan adanya pernikahan ini pasti akan meningkatkan harga saham kedua perusahan kita."

Wajah Saena perlahan-lahan berubah, ia merasa bahwa ayahnya sama sekali tidak antusias dengan keberadaannya. Ayahnya hanya peduli dengan keberadaan kakek Choi.

Sehun memandang ke arah Taemin. Baru kali ini dia juga merasa gugup karena takut pasiennya itu akan kumat.

Melihat perubahan raut wajah Saena, Sehun menggenggam tangannya. Untuk membuat Saena tetap tenang dan memastikan gejala dari penyakit Saena.

"Oh disini kamu rupanya."

"M-Mama?"

Sungguh waktu yang kurang mendukung.

Saena semula merasa senang. Ini kali pertama sejak entah kapan mama dan papanya berada di jarak sedekat ini.

"Shin Minhye?" Sahut papa Saena yang juga ikut terkejut dengan kehadiran sang mantan istri.

"Oh, masih ingat namaku?"

"Mama datang?" Saena masih terkesima dengan kehadiran sang ibu.

Lee Donghae, papa Saena tidak ingin mengacaukan situasi terlebih di hadapan tuan Choi. Reputasinya bisa hancur.

Doctor Oh ● Sehun EXO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang