Sehun sudah memberitau kakeknya, ibunya dan tantenya untuk tidak melangsungkan pernikahan untuk sementara waktu.
Awalnya kakek sempat kecewa karena ia sangat menginginkan Sehun dan Saena segera menikah dan memberikannya cucu. Namun, dengan mempertimbangkan kondisi Saena, kakeknya itupun dapat mengerti.
Yang tau keberadaan Saena saat ini hanya kakek, ibu dan tante Sehun, Taemin dan tentu saja Sehun. Menurut Sehun, Kris tidak perlu tau tentang ini apalagi salah satu penyebab kondisi Saena memburuk adalah Kris.
Sekarang ini, Sehun, Saena dan Taemin sudah tiba di apartemen milik Taemin yang akan menjadi kediaman Saena selanjutnya.
"Kenapa Saena jadi pendiam begitu?" Tanya Taemin karena sejak dari rumah sakit tadi Saena tidak mengeluarkan sepatah kata pun dan hanya melamun.
"Sulit untuk dijelaskan, tapi tidak apa. Saya akan memastikan Saena baik-baik saja."
Saena yang duduk di kursi roda itu kemudian di gendong Sehun untuk menuju kasurnya.
"Gue tinggal dulu. Papa udah nunggu buat meeting." Tutup Taemin.
Sebelum meninggalkan apartemennya, Temin mengecup dahi Saena sekejap.
"Cepat sembuh adikku."
Melihat perhatian Taemin ke Saena, Sehun merasa ikut terharu. Andai Taemin bisa datang lebih cepat untuk mengembalikan kebahagiaan Saena.
Taemin pun pergi meninggalkan Sehun dan Saena. Ia tidak punya pilihan lain selain mempercayai Saena kepada Sehun, lagi pula pria berprofesi sebgai dokter itu adalah calon suami dari Saena juga.
Seperginya Taemin, Sehun menghampiri Saena. Rasanya ia tidak ingin meninggalkan Saena sekejap pun.
"Saena, kamu mau makan apa? Hmm?" Ujar Sehun sangat lembut sambil mengusapkan rambut Saena.
Saena menoleh ke arah Sehun kemudian ia mengembalikan lagi pandangannya ke arah langit-langit seolah ia tidak mendengar apapun.
"Hey, kamu nggak lapar?" Sehun mencoba kembali untuk berinteraksi dengan Saena.
Syukurnya kali ini Saena merespon Sehun dengan gelengan kepalanya.
"Tapi kamu belum makan dari tadi. Makan dulu yaa?" Saena pun mengangguk.
Sehun mulai beranjak dan beralih ke arah dapur. Tapi sayangnya, ia tidak menemukan apapun disana. Tentu saja, apartemen ini baru saja ia dan Saena tempati.
Satu-satunya saudara yang dapat Sehun percaya sepenuhnya yaitu Chanyeol. Ia berusaha untuk meminta bantuan Chanyeol untuk mengantarkan makanan.
Calling Chanyeol..
"Halo kenapa hun?" TSahut Chanyeol dari sebrang sana.
"Gue perlu bantuan. Tolong belikan bubur buat Saena. Alamatnya nanti gue sms, tolong segera ya Yeol."
"Okey, gue langsung beliin" Tutup Chanyeol.
Sehun tak henti-hentinya menatap wajah Saena. Sembari menunggu Chanyeol, Sehun terus-menerus mengajak Saena berbicara.
"Hari ini makannya bubur lagi gapapa ya? Kalau kamu mau makan yang lain juga gapapa, tinggal bilang aja ke saya. Nanti saya belikan."
Belum ada kata apapun dari Saena. Pikirannya kini tengah melayang kemana-mana. Hingga ia terlupa dengan dirinya sendiri.
"Saya suka seafood, kamu suka juga nggak?" Tanya Sehun berharap Saena memberikan jawaban.
Biasanya Saena lah yang banyak berbicara, kini berbeda dengan sebelumnya, Sehun yang banyak berbicara.
Saena memberikan anggukannya lagi. Walaupun hanya anggukan, Sehun senang karena setidaknya Saena masih dapat merespon dirinya.
"Untuk nanti malam, kita makan Seafood ya? Saya akan bilang ke abang kamu untuk bawakan seafood yang enak. Saya tau dimana tempatnya dan saya jamin kamu pasti suka."
Beberapa menit berlalu, Sehun mendengar bel dari pintu apartemen itu berbunyi. Chanyeol akhirnya tiba membawakan pesanan sepupunya itu.
"Hun, ini apartemen siapa? Kenapa lo sama Saena ada disini?"
"Ceritanya panjang. Yang jelas jangan beritau Kris dulu. Ini semua demi Saena." Jawab Sehun.
Chanyeol pun diperbolehkan Sehun untuk melihat kondisi Saena di kamarnya.
Melihatnya saja, Chanyeol merasa prihatin. Wajah pucat, pandangan yang tidak menentu dan tubuh yang lesu yang ada pada Saena membuatnya ikut merasakan kesedihan Sehun.
"Separah itukah Hun?"
"Sebenarnya ada yang lebih parah. Yang terpenting gue harus memastikan tidak ada satu hal pun yang mengingatkannya tentang memori masa kecilnya itu."
Sehun mempersilahkan Chanyeol untuk masuk ke dalam dan menemaninya memberi suapan kepada Saena.
"Lalu kenapa Kris gaboleh tau? Diakan bukan bagian dari masa kecil Saena." Heran Chanyeol.
"Memang bukan, tapi Kris salah satu orang yang membuat kondisi Saena seperti ini."
Setelah selesai menyuapkan bubur itu pada Saena, Sehun teringat sesuatu ketika melihat gitar milik Chanyeol.
"Yeol, bisa tolong mainin lagu?" Tanya Sehun.
"Sekarang?"
"Iya sekarang. Bunyi musik mungkin bisa merangsang Saena untuk lebih peka dengan lingkungan sekitarnya."
Chanyeol mengeluarkan gitarnya dan mulai memetikkan nada.
When you were here before
Couldn't look you in the eye
You're just like an angel
Your skin makes me crySaena mengubah fokusnya ke arah petikan gitar milik Chanyeol.
Perlahan ia meresapi suara dan nada yang dimainkan Chanyeol.
You float like a feather
In a beautiful world
And I wish I was special
You're so fuckin' specialSetelah itu, raut wajah Saena berubah. Ia terseyum mendengat nyanyian itu.
"Berhasil." Gumam Sehun.
________
Kris mendapat kabar dari ibunya jika pernikahan Sehun dan Saena ditunda. Mendengar itu entah kenapa dia sangat amat bahagia.
Sesaat setelah mendapat kabar itu, iapun pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Saena. Ia juga penasaran mengapa Saena dan Sehun menunda pernikahannya.
Tapi dibalik itu semua, Kris masih menyimpan rasa bersalahnya karena tingkahnya, Saena sampai dilarikan ke rumah sakit seperti itu.
Kris memang sudah tau tentang penyakit yang di derita Saena hanya saja ia tidak paham bagaimana parahnya itu pada Saena.
"Kenapa kosong kamar Saena?" Tanya Kris kepada suster yang berjaga.
"Sudah keluar daritadi pagi tuan."
"Baiklah, terimakasih."
Saena sudah baikan? Gumam Kris dalam hati.
Saat ini, Kris mengira Saena sudah kembali ke rumah. Dan ia sedang menuju ke rumah untuk bertemu dengan Saena.
[TBC]
VOTE & COMMENT YAA🥰🥰🥰
Gimana ceritanya?
Jujur aku kesulitan buat lanjutin jalan ceritanya.
But i hope you like it🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Oh ● Sehun EXO✔️
Fanfiction[Completed] "Memangnya kenapa lagi? Kamu itu pasien saya. Tanggung jawab saya."