Penjelasan Mental Ilness:
Gangguan dan kekacauan fungsi mental yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan/terhadap stimuli eksternal dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul gangguan pada struktur kejiwaan.
Bingung?
Singkatnya:
Mental illness marupakan betuk gangguan pada ketengangan batin dan harmoni dari struktur kepribadian
✨✨✨✨
Hengkang dari rumah sakit begitu saja untuk menangani Saena bukan berarti Sehun lepas kendali akan pekerjaannya. Meskipun ia bisa melakukan hal itu jika ia mau, mengingat rumah sakit itu adalah milik ayahnya sendiri.
Namun Sehun tidak ingin menurunkan integritas dirinya sendiri. Di waktu senggang saat Saena terlelap dalam mimpinya, Sehun bersama dengan laptopnya menyelesaikan beberapa evaluasi pasien yang sempat ia tunda karena waktu-waktunya ia dedikasikan untuk menjaga Saena.
Mata khas oriental milik Sehun berfokus pada layar laptop diiringi dengan suara ketukan jari-jarinya pada keyboard laptop.
Saat ini Sehun tengah berada di kamar yang berbeda dengan Saena. Setelah gadis itu tidur terlelap, barulah Sehun beranjak menuju kamar satunya.
Setelah hampir dua jam berhadapan dengan laptopnya, Sehun merasa dehidrasi dan memutuskan menutup laptopnya sejenak untuk pergi ke dapur.
"Saena?!" Kaget Sehun melihat Saena yang sedang duduk termenung di dapur ditemani dengan segelas air putih yang belum ia teguk.
Sehun mendekati Saena, telapak tangan Sehun refleks memegang dahi Saena yang berkeringat.
"Kamu kenapa?" Tangan Sehun masih pada posisinya mengelap peluh yang menyebabkan rambut di sekitar dahi Saena ikut basah.
"Cuma mimpi buruk." Jawab Saena dan menghentikam lamunannya.
Sehun menarik kursi di sebelah Saena kemudian duduk tepat di sebelah Saena. Ada sesuatu yang aneh. Perilaku Saena seperti ia tidak takut akan mimpi buruknya tetapi seolah ia sering mendapatkan mimpi tersebut.
"Coba ceritain mimpinya gimana?"
"Cuma mimpi buruk biasa, jangan dianggap serius gitu ah." Saena menghabiskan air dalam satu tegukannya, ia tidak tau jika Sehun masih terjaga dan ia tidak mau Sehun mengkhawatirkannya saat ini.
"Jangan bilang ke saya kalo setiap malam kamu seperti ini?" Tanya Sehun serius.
Gerak-gerik Saena menunjukan kepanikannya, seperti kaki kanannya yang bergoyoang-goyang dan tatapan bola matanya yang tak menentu arah.
"Kenapa kamu ga bilang, Saena??"
"Tapi ini cuma mimpi buruk biasa! Kenapa dipermasalahin sih?"
Saena tidak paham, dalam benak Sehun dengan adanya mimpi-mimpi itu berarti pikiran Saena masih mengikat pada PTSD nya. Artinya Sehun tidak cukup hanya menjauhkan Saena dari orang-orang yang dapat membuat PTSDnya kambuh, dokter bermarga Oh itu harus menjauhkan Saena dari pikirannya sendiri.
"Saya ga minta apa-apa sama kamu Saena. Saya cuma mau kamu cerita semua ke saya. Cerita tentang apapun itu." Ujar Sehun lembut tidak menuntut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Oh ● Sehun EXO✔️
Fanfiction[Completed] "Memangnya kenapa lagi? Kamu itu pasien saya. Tanggung jawab saya."