0.7

10.6K 1.2K 24
                                    

Vote&comment🙏🙏

___________

Author POV

*Still before they're broke up*

Sehun melihat dari kejauhan kekacauan yang ada di koridor. Pasien yang memang biasa mengganggu setiap penjenguk di runah sakit ini.

Dan ia melihat disana Kris sedang berusaha membantu seorang gadis yang kini sangat histeris dengan ulah yang diakibatkan pasien yang ditinggal mati anaknya.

"Aku gapunya papa! Papa udah meninggal!" Teriaknya dengan suara yang bergetar.

Sehun sengaja mendiamkannya beberapa saat untuk melihat kejanggalan.

Dari cerita Kris, Sehun beropini jika kekasihnya yang bernama Saena itu berpotensi mengidap bipolar disorder. Namun, berbeda dengan yang ia lihat sekrang, gadis itu memiliki gangguan kecemasan.

"Mungkinkah dia memiliki penyakit kejiwaan ganda?" Batin Sehun.

Setelah gadis bernama Saena itu dibawa ke dalam ruangan milik Sehun, Sehun semakin yakin dengan opini yang dimilikinya sejak Kris mengeluh kepadanya.

Dari raut wajahnya yang memunculkan berbagai emosi, Sehun dapat memastikan dia mengidap bipolar disorder.

Bagi orang biasa, pasti tidak akan paham dengan apa yang sudah dibaca Sehun lewat raut wajah Saena. Dari cara ia menatap sekeliling, gerakan di bibirnya, bahkan dari cara dudukpun dia bisa mengetahuinya. Tidak heran kenapa pria tinggi berkulit putih itu sudah mendapatkan gelar dokter dan psikiaternya.

**

Karena sudah membuat kesimpulan, Sehun menghubungi sepupunya itu lewat telefon agar ia mengetahui tentang gangguan kekasihnya.

"The hell lo bicara apa hun? Bipolar disorder?"

Sehun menghembuskan nafasnya sebelum menjelaskan tentang gangguan itu.

"Itu penyakit umum, dimana seseorang dapat berganti-ganti moodnya di waktu yang singkat. Tapi tergantung seberapa parah ia mengidap penyakit ini. Dan kalau tentang gangguan ini, tidak ada obatnya, hanya bisa dikendalikan aja." Jelas Sehun, ia berharap Kris mencerna kata-katanya dengan benar.

"Apa maksud lo gaada obat?"

"Penyakit kejiwaan itu tidak segampang penyakit fisik lainnya untuk disembuhkan. Kita tidak bisa membuat obat dari bahan-bahan kimia untuk menyembuhkan total. Satu-satunya obat bagi orang seperti ini adalah kasih dan sayang."

Dari sebrang sana, Kris menghembuskan nafas kasarnya. Ia tahu betapa Saena sangat mengandalkannya. Ia paham bagaimana Saena tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang ada di sekitarnya.

"Gue rasa gue ngga kuat kalo ngadepin dia sendiri. Dia cuma ngandalin gue, cuma gue. Dia harus punya orang lain dihidupnya." Tambah Kris.

Selama ini Kris sadar ia terlalu bersenang-senang dengan Saena hingga tidak memberikan waktu agat gadis itu belajar membuka dirinya untuk orang lain.

"Maksudnya?" Tanya Sehun.

"Gue rasa, bukan gue yang bisa mengendalikannya dengan kasih dan sayang seperti yang lo bilang. Lo tau gue gimana hun."

Sehun memijat pelipisnya, ia tahu bagaimana sifat Kris. Kris tidak mau ikut campur terlalu dalam terhadap masalah pribadi masing-masing, apalagi Saena hanya sebatas kekasih yang sifatnya sementara dan tidak mengikat.

"Setelah bagaimana lo mengagung-agungkan Saena sama gue, lo mau ngelepas dia gitu aja?" Tanya Sehun khawatir.

"Hun, gue sayang banget sama dia. Lo tau kan gue tobat brengsek karna siapa?"

Sebelum mengenal Saena, Kris dan Kai merupakan pengunjung setia club malam. Mereka berdua menghabiskan malam dengan minum alkohol dan paling parah pernah menghabiskan malam dengan gadis yang tidak mereka kenal.

Sehun juga sempat begitu, saat ia baru saja tamat SMA. Tetapi setelah menempuh pendidikan di Jerman, Sehun berubah seiring berjalannya waktu.

"Itu bahaya Kris."

"Apa maksud lo bahaya?"

"Dengan lo ninggalin dia, itu berarti semakin memperburuk keadaannya." Sehun tau persis kemana ujung dari orang-orang seperti Saena. Bunuh diri.

"Tapi gue juga ga bisa, hun. Gue mau dia baik-baik aja, tapi bukan dengan gue. Gue harus kasih dia ruang untuk mengenal dunia lebih luas, gue akui selama ini gue salah karena selalu membuat dia berada di jangkauan gue."

"Baiklah, itu terserah bagaimana lo membuat keputusan. Dan satu lagi, lo udah memperkenalkan Saena ke gue dan membuat gue telah menelusuri dirinya, sebagai dokter yang telah mengetahui penyakitnya, gue merasa berkewajiban menolongnya." Tutup Sehun.

Sehun menganggap ini adalah tugasnya sebagai doker kejiwaan. Meskipun Saena bukan pasien resminya yang terdaftar di rumah sakit tempat ia bekerja, Sehun menganggap penyakit yang ada pada Saena cukup serius dan ia harus segera memberi pertolongan.

Terlebih lagi, Sehun pernah mengenal orang yang mengidap bipolar disorder tingkat 4 yang berakhir dengan bunuh diri. Sehun tidak ingin hal itu terjadi kepada salah satu orang yang pernah berjasa kepada sepupunya.

[TBC]

Please click that star button🌟🔙

Btw kalian suka ga sih Sehun jd kalem berwibawa ginii??

Doctor Oh ● Sehun EXO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang