1.0

10.5K 1.2K 33
                                    

Saena POV

Setelah diantar oleh dokter Sehun ke asrama, gue langsung melanjutkan tugas kuliah gue yang belum selesai.

Biasanya yang buat gue semangat ngerjain tugas itu karena Kris. Walaupun dia sendiri kadang suka males ngerjain tugas dan selalu nunda skripsi, tapi seenggaknya dia selalu semangatin gue untuk cepat lulus kuliah.

Sekarang ga ada lagi yang bisa semangatin gue. Bukannya mau menyerah gitu aja, tapi emang kenyataannya gue ga punya siapa-siapa lagi. Hufft, sedih banget sih hidup gue.

Ditambah lagi kejiwaan gue sedikit terganggu, ya Tuhan, tolong kuatkan hamba dan jaga hati hamba agar tidak putus asa dalam menjalani hidup.

Oh Sehun
Bisa saya tau aktivitas kamu saat ini?

Saena
Gue lagi ngerjain tugas kuliah.

Oh Sehun
Baguslah, jika gangguan itu datang lagi ke kamu, jangan sungkan hubungi saya.

Gue mengunci kembali layar hp gue dan meletakkannya di atas meja kemudian melanjutkan kerjaan gue yang ada di laptop.

Lock screen yang dulunya adalah foto gue dengan Kris, sekarang berubah menjadi wallpaper hitam polos. Begitu juga dengan wallpapernya.

Author POV

Sehun masih di rumah sakitnya saat ini, setelah mengantar Saena pulang ia kembali ke rumah sakit. Ada beberapa pasien yang butuh penanganannya maka dari itu ia belum bisa pulang.

Pikiran Sehun saat ini melambung menuju Saena. Gadis itu sangat berbahaya, maksudnya, Sehun paham apa yang dideritanya dan dia tahu jika Saena hanya sendirian. Sehun takut hal yang buruk akan terjadi kepada Saena. Apalagi pasien terdahulunya juga berakhir bunuh diri karena tidak punya siapa-siapa yang membuatnya semangat menjalani hidup.

Setelah mengetahui saat ini Saena sedang sibuk menerjakan tugas kuliahnya, setidaknya Sehun sedikit lega karena ada hal yang dapat mengalihkan perhatian Saena dari luka-lukanya.

Dia ngga bisa dibiarkan sendirian, gumam Sehun dalam hati.

"Dok, pasien kamar 10 perlu ditangani segera." Seorang suster memanggil Sehun untuk menangani seorang pasien.

"Saya segera kesana." Sehun kembali memasang jas putih miliknya lalu segera keluar dari ruangannya untuk menemui pasien yang dimaksud suster tadi.

Beberapa pasien khususnya pasien sakit jiwa, memiliki jam tertentu untuk diberi penanganan khusus. Ada sebagian yang ditangani saat pagi karena gangguan kejiwaannya akan muncul pada saat pagi hari dan begitu juga ada yang siang, sore ataupun malam.

Dan untuk hari ini Sehun mendapatkan shift siang dan malam. Itulah sebabnya kenapa dijam larut begini Sehun masih berada di rumah sakit.

"Sus, suntik penenang." Si pasien yang sedang ditangani Sehun saat ini sudah terlampau berlebihan dan perlu ditenangkan.

Setelah diberi suntikan penenang lalu Sehun melakukan cek ini itu terhadap pasiennya, barulah ia kembali ke ruangannya untuk berbenah dan bersiap untuk pulang.

Oh Sehun

Baguslah, jika gangguan itu datang lagi ke kamu, jangan sungkan hubungi saya.

Doctor Oh ● Sehun EXO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang