VOTE COMMENT
VOTE COMMENT
VOTE COMMENT
😇😇😇
💚Saat ini Saena dan Sehun sedang dalam perjalanan. Sehun akan mengantarkan Saena lebih dulu ke kampus barulah ia menuju ke rumah sakit untuk bekerja.
Saena yang sudah rapi dengan pakaian casualnya dan Sehun yang lebih rapi dengan pakaian formal dan jas putih sebagai identitasnya.
"Nanti gue mau liat kakek lo. Bisa kan?" Tanya Saena.
"Bisa. Nanti saya jemput dari kampus kamu." Jawab Sehun lembut.
Saena masih terheran dengan tutur kata Sehun yang selalu lembut. Apa semua dokter berkata selembut dan sehalus itu?
Sepertinya Sehun punya rasa khawatir yang berlebihan atau dia hanya suka melihat Saena dari sudut samping. Pasalnya pria itu sesekali melihat ke arah Saena yang sibuk memeriksa perlengkapan kuliahnya. Bagi Sehun, wajah Saena merupakan wajah paling tentram yang pernah ia pandang.
Terlepas bagaimana kelakuan gadis itu ketika penyakitnya kambuh, dibalik itu Saena adalah gadis yang membawa aura ketenangan bagi Sehun. Tentu saja orang biasa tidak bisa merasakannya, berbeda dengan sosok yang sedang mengemudi yang mendapat gelarnya di salah satu negara besar Eropa.
"Kalau saya ga salah, kamu jurusan komunikasi?" Tanya Sehun, memecah keheningan setelah ia memastikan Saena tidak lagi berkutat pada isi dari tasnya.
"Ilmu komunikasi tepatnya." Jelas Saena.
Menurut analisis Sehun, orang-orang yang memasuki jurusan itu adalah orang yang aktif bersosialisasi dan jika di lihat dengan kepribadian Saena, jujur sedikit melenceng.
"Memangnya apa cita-cita kamu masuk dibidang itu?" Tanya Sehun lagi.
"Dari dulu gue pingin banget jadi penyiar radio terkenal. Bisa jadi penyiar di KBS ataupun di SBS."
"Bagus. Cita-cita kamu bagus, Chanyeol biasanya sering diundang di berbagai radio ternama bersama bandnya. Mungkin dia punya kenalan yang bekerja di stasiun radio, nanti saya tanyakan."
"Benarkahh??" Nada suara Saena naik satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya.
Sehun melirik Saena lagi dan lagi. Kini wajahnya terlihat sangat ceria dan matanya seperti berbinar-binar jika Sehun perhatikan lebih dalam.
"Iya, nanti saya tanyakan Chanyeol."
Sehun tak menyangka jika Saena bercita-cita sebagai penyiar radio. Cita-cita yang simple namun menarik.
Dengan mengetahui apa cita-cita gadis itu, kini Sehun menemukan satu alasan baru Saena untuk terus semangat menjalani hidupnya.
"Sudah sampai. Nanti segera hubungi saya kalau kamu sudah selesai. Biar saya jemput." Ujar Sehun sesaat sebelum Saena turun dari mobilnya.
Dia turun dari mobil dan mengucap terimakasih kepada Sehun. Di kampus ini, keperluan Saena murni hanya untuk mendapatkan ilmu. Tidak seperti mahasiswa yang lainnya yang mengikuti organisasi, bersosialisasi ataupun kegiatan kampus lainnya.
***
Seperti biasa, sepulang kampus Baekhyun akan menanyakan Saena akan kemana ia setelah ini, sama seperti Luhan. Namun kini Luhan sedang tidak berada di sini sehingga hanya Baekhyun yang menghampiri Saena.
"Saa. Balik?" Tanya Baekhyun mencoba seramah mungkin.
"Enggaa. Mau ke rumah sakit." Jawab Saena.
"Lo sakit Sa? Sakit apa?"
"Bisa ga sih ga narik kesimpulan seenaknya? Gue mau jenguk keluarga gua yang sakit." Jawab Saena dengan nada sedikit tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Oh ● Sehun EXO✔️
Fanfiction[Completed] "Memangnya kenapa lagi? Kamu itu pasien saya. Tanggung jawab saya."