A day with Techi - Guling-guling

564 49 7
                                    

Hari minggu itu hari sejuta umat untuk beristirahat tak terkecuali Shida Manaka. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 10.00 Manaka tetap berada di tempat tidurnya memeluk guling.

Knock.. Knock..

Pintu apartement Manaka diketuk. Membuat Manaka terpaksa membuka matanya dengan malas dia menuju ke pintu. Berharap bukan pacarnya Risa yang datang, kalau iya pasti dia di omeli habis-habisan karena belum apa-apa walau sudah siang.

"Sebentar, aku datang" teriak Manaka.

Dia membuka pintu dan terkejut melihat siapa yang datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia membuka pintu dan terkejut melihat siapa yang datang.

"Pippi~~~" anak kecil yang di gendong ibunya langsung turun memeluk Manaka.

"Hei Techi, apa kabar?"

"Baik Pippi!"

Techi mengulurkan tangannya meminta digendong. Ya, meskipun masih malas Manaka tetap menggedongnya.

"Ada apa ini?" tanya Manaka tentang tujuan pasangan yang datang bersama putrinya itu.

"Well, karena kita ada kerjaan mendadak dan pengasuhnya Techi sedang sakit kami ingin menitipkan dia di sini" jelas Yuuka.

"What?!, oh ayolah Yuuka aku ingin istirahat dulu kemarin aku baru saja pulang dari Niigata" tolak Manaka.

Manaka memang baru saja pulang dari Niigata kampung halamannya. Baru saja ada pesta keluarga besarnya di sana.

"Hanya kali ini saja ya Manaka. Aku dan Akanen tak tau harus menitipkan dia kemana. Lagipula Techi senang ada di sini, ya kan Techi?" Techi mengangguk lalu tersenyum senang pada Manaka.

Melihat Techi tersenyum Manaka luluh juga. "Baiklah aku akan menjaganya, hanya untuk hari ini tapi"

"Baiklah, terima kasih Manaka. Akanen beri tasnya Techi"

"Ini susu, peralatan mandi dan pakaiannya. Jika Techi ingin jajan di dalam ada uang, belikan biskuit jangan kebanyakan jajan micin" jelas Akanen mewanti-wanti.

"Iya aku mengerti" Manaka menanggapi dengan malas.

Yuuka memeluk putrinya sebentar, "Techi jangan nakal ya nurut apa kata tante Manaka"

"Iya bunda, Techi bakal nurut sama pippi"

Setelah Akanen ikut memeluk Techi akhirnya mereka berdua berangkat, mereka berdua masuk. Manaka mendudukkan Techi di karpet.

"Baiklah Techi terserah kau ingin apa yang penting jangan mengacaukan apartementku dan jangan pecahkan apapun"

"Pippi~ ambilkan itu" Techi menunjuk tasnya dengan antusias.

"Ini"

Manaka memberikan tas yang kecil pada Techi dan ....

Bruukk!!

Mulai dari mobil-mobilan, puzzle, sampai lego semua berhamburan di lantai. Manaka sampai mematung, belum pernah Manaka mengasuh anak kecil. Apalagi Techi yang notabenenya anak dari Moriya Akane yang dari SMA petakilan.

"Ok main di sini saja, aku akan mandi"

Techi tak lagi menghiraukan Manaka karena terlalu asyik main mobil-mobilan.

Nih anak cewek mainannya ga ada bonekanya sama sekali ya? Eh aku juga sih waktu kecil, batin Manaka.

Akhirnya Manaka mandi tapi tak berani lama-lama, takut Techi ngelakuin hal yang aneh-aneh. Selesai mandi Manaka memanaskan sandwich yang Risa buat kemarin untuk sarapan.

"Techi mau?" tawar Manaka.

"Mau~!!!" Techi mengambil sandwich Manaka dan menggigit hingga tinggal setengah.

Eh ini anak badannya kecil tapi makannya banyak banget. Tinggal setengahkan, ga bakal kenyang ini, batin Manaka.

Ingin memarahi Techi tapi percuma, dia yang menawarkan tadi. Akhirnya Manaka menyerah, lebih baik menunggu Risa yang baru pulang nanti sore. Dia tidak bisa memasak masalahnya.

Sudah ada dua jam Manaka menemani Techi yang bermain di bawahnya. Dia sendiri dari tadi hanya menonton TV dan sesekali menghubungi Risa meskipun tak dibalas.

"Pippi~ Techi bosan, mau main yang lain" rengeknya.

"Ini bukan rumahmu maupun play group Techi. Disini tak ada mainan selain yang kau bawa"

"Huh .. pippi ga seru ah"

Techi akhirnya berguling-guling di lantai karena bosan. Manaka membersihkan mainan Techi yang sudah tidak di pakai agar tak terlalu berantakan dan ia masukkan lagi ke tas Techi.

 Manaka membersihkan mainan Techi yang sudah tidak di pakai agar tak terlalu berantakan dan ia masukkan lagi ke tas Techi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manaka sampai menggelengkan kepalanya melihat Techi berguling sana, berguling sini.

Wait !!

Manaka dapat ide bagus. Diambilnya beberapa kain lap yang belum pernah di pakai dan mengikatkannya ke kaki, tangan, perut dan punggung Techi. Techi nampak kebingungan tapi tetap diam.

"Dengan begini semua pasti bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dengan begini semua pasti bersih. Sudah berguling-guling sana kau"

Techi kembali berguling-guling kesana kemari. Manaka duduk melihat TV setelah mengambil ice cream. Sepuluh menit kemudian Techi kelelahan dan tertidur.

 Sepuluh menit kemudian Techi kelelahan dan tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---
Lanjut ga ya ?

Keyakizaka no KisekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang