Suara dentingan antara sendok yang beradu dengan cangkir membuyarkan lamunan seorang gadis yang tengah duduk merenung. Seorang pelayanan mengantarkan pesanan kopi di mejanya.
"Satu cangkir espresso untuk gadis yang sedang patah hati," kata gadis pelayan lalu terkekeh.
"Enak saja kalau bicara," tolak gadis tersebut.
"Boleh aku duduk? Kafe sedang sepi," tanya pelayan tersebut dan dibalas anggukan.
Si gadis pelayan akhirnya duduk di depan gadis tadi. Duduk diam memandangi lalu lalang beberapa orang di balik kaca kafe. Pikirannya berkelana kemana-mana.
"Yui, pacarmu berangkat hari ini bukan?" tanya si gadis pelayan tanpa melihat ke lawan bicaranya, gadis di depannya yang ia panggil Yui itu.
"Iya, dia berangkat hari ini. Tadi aku mengantarnya ke bandara," jawab Yui tertunduk, tangannya bermain-main dengan sendok dan kopinya.
"Apa semuanya tetap seperti semula atau sama sepertiku?" tanya si pelayan lagi tapi bedanya kini ia menatap Yui.
"Sakit untuk mengakui, tapi nampaknya sama seperti dirimu dan Sayaka-san. Tadi dia meminta hubungan kita berakhir," jawab Yui.
"Tidak bisa ya..." Yui mengangguk.
Mereka berdua diam. Larut akan pikiran masing-masing.
"Sayaka-san sekarang ada dimana?" tanya Yui.
"Kudengar dari alumni angkatannya dia ada di Tokyo sekarang."
"Kau tidak berusaha menghubunginya, Yuuri?" tanya Yui sekali lagi pada gadis pelayan di depannya itu.
"Aku takut, ku dengar dia dekat dengan Miyuki-senpai lagi disana. Setelah dia pergi dan kita putus rasanya dia makin menjauh," jawab Yuuri.
"Itu hanya ketakutanmu saja. Kau saja yang tidak berani berhubungan jarak jauh dengannya."
"Hei kalau begitu bagaimana dengan gadis mungil mu itu. Sejak dia memutuskan belajar di Italy kalian berdua juga seperti ku dan Sayaka-san," kata Yuuri tak terima.
"Dia bilang kalau dia ingin fokus dengan studinya disana dan aku tidak mau memaksanya."
"Itu hanya alasannya saja. Pasti ada orang lain yang dia suka."
"Hei, Zuumin tidak seperti itu!"
"Oke, oke, jangan marah padaku. Aku hanya bercanda. Hehe.."
Mereka terdiam lagi. Suasana kafe siang itu memang sepi karena bukan hari libur. Ditambah mendung yang sedari tadi menggantung di atas sana. Jadi orang-orang enggan untuk sekedar keluar dari kantor untuk minum kopi atau membeli camilan di sini.
"Apa semua orang yang punya pasangan berbeda daerah atau negara selalu berakhir seperti ini?" tanya Yuuri sambil mengelap nampan yang tidak kotor.
"Tidak juga, Yuuka dan Akanen tetap awet hingga sekarang. Padahal Yuuka hanya pulang beberapa kali saja dalam setahun dari Paris."
Yuuri mengangguk-angguk menyetujui pernyataan Yui. "Ya, sepertinya ini sialnya kita berdua."
"Kau saja, aku tidak mau," tolak Yui.
"Hei, kau juga!" protes Yuuri lalu mereka berdua tertawa bersama.
"Sudahlah tidak usah dipikirkan lagi, toh masih banyak yang suka padaku dan padamu."
"Kau kepedean," ejek Yui.
"Aku bicara benar. Si caplang yang biasanya nempel padamu itu sering meminta bertemu dengan ku akhir-akhir ini."
"Manaka yang kau maksud?"
"Iya."
"Dia memang pengkoleksi mantan, jangan percaya padanya," kata Yui.
"Sepertinya kau salah satu korbannya ya? Hehe.."
"Jangan tertawa begitu, tidak lucu tau."
Yuuri berdiri lalu meregangkan tubuhnya. Kemudian berjalan perlahan ke balik meja kasir.
"Yosh! Aku akan kembali bekerja. Besok siang kalau kosong temani aku hunting foto dengan Manaka ya, kau akan jadi modelnya. Akan ku minta Risa untuk ikut juga, calon pacarmu kan harus pendekatan dulu denganmu."
"Hei! Risa sudah punya Neru," protes Yui.
"Sekali-sekali jadi pengganggu diperbolehkan," sahut Yuuri enteng lalu tertawa kecil.
"Kau ingin cangkir ini melayang ke arahmu, hah?" Yuuri tertawa lalu menghilang dibalik pintu dapur.
*
*Entah mengapa cinta itu selalu berakhir menyakitkan bagi kami berdua. Tetapi setidaknya kami masih bisa tersenyum.
.
.
.
.Ga jelas ah ini cerita.
Sebenernya cuma mau ngucapin selamat atas kelulusannya buat Sayanee, Zuumin sama Yone.Saya mau kasih pengumuman!!!
Saya mau lelang cerita saya yang dua itu. Yang Techineru sama yuichanzu.
Kalau yang berminat nerusin cerita itu dm aja ya. Bakal saya kasih konsep cerita setiap chapter.
Syaratnya nama saya tetap terpampang disana dan sanggup selesai'in cerita itu.Sekian. Hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyakizaka no Kiseki
FanfictionKeyakizaka46's short story - fiction. Original Story by : Yukinao Rin