Sore-sore dengan hawa yang adem karena sedari pagi mendung itu enaknya makan mie goreng tapi yang berkuah, dikasih telur sama sawi terus sambil merenung sok galau begitu. Techi udah punya niatan buat bikin itu tapi waktu cari mie yang baru aja dibeli kakak tertuanya kemarin kok enggak ada ya. Makanya dia memutuskan untuk bertanya saja. Karena kata petuah malu bertanya sesat dijalan.
"KAK MANAKA!!!" panggilnya pake teriak biar kakaknya yang kadang gak peka sama adiknya sendiri itu bisa denger.
"WOI GUE GAK BUDEK, GAK USAH TERIAK-TERIAK," jawab Manaka balik teriak juga.
"KAK MONA DIMANA?"
"DIKAMAR BEGO, DIBILANG GAK USAH TERIAK-TERIAK."
Baiklah dari tadi mereka ngegas mulu padahal dari dapur ke kamar Manaka cuma sekitar 10 meter aja.
Techi akhirnya beneran ke kamar kakaknya itu. Berdiri di depan kamar sambil nemplok di daun pintu bergelayutan.
"Kak Manaka tau gak mie sekerdus yang di beli kak Akanen kemarin?" tanya Techi.
"Heh? Emang itu orang beli mie sekerdus? Kok gue gak tau ya?"
"Lho bukannya kemarin belanjanya sama Kak Mona kok gak tau sih."
"Yee... Akanen tuh belanja sama mami bukan sama gue." Techi angguk-angguk paham.
"Terus dimana dong mienya?!"
"Ya mana gue tau bocah, bukan gue yang naruh," jawab Manaka geregetan.
"Mungkin di rak atas dapur. Udah cari disitu belum?" Techi geleng kepala diikuti helaan nafas Manaka.
"Ya deh Techi cari lagi disana," jawabnya sambil cemberut.
Techi bukannya balik cari mie malah lihatin Manaka yang kayaknya siap-siap mau pergi. Ngaca, benerin rambut, benerin baju.
"Kakak mau pergi kemana?" tanya Techi dengan polosnya.
"Mau ngajak Rika jalan," jawab Manaka.
"Rika? Kak Watanabe Rika?" Manaka ngangguk.
"Emang kak Rika mau sama Kak Manaka?"
"Mau lah! Kan gue keren. Cewek mana yang gak suka sama gue sih." jawab Manaka kepedean.
"Kak, mendingan dengerin Techi deh. Jangan ngerasa keren terus yakin kak Rika atau cewek-cewek yang Kak Manaka incer itu mau sama Kakak. Kakak harus lihat martabak tuh."
"Hah?! Apa hubungannya sama martabak?"
"Martabak tuh yang spesial aja bisa dikacangin, apalagi kakak yang modal keren doang. Kerennya luntur ditendang entar." Habis ngomong ini Techi langsung lari ke arah dapur sambil ketawa kenceng banget.
"HEH DASAR BOCAH KAMPRET!!! AWAS YA LU KALAU PENGEN MAEN PS SAMA GUE! GAK GUE TEMENIN!!"
Gak takut, Techi malah ketawanya makin kenceng. Gulung-gulung sampai kejedot kulkas segala.
***
HAPPY MANAKA'S DAY!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyakizaka no Kiseki
FanfictionKeyakizaka46's short story - fiction. Original Story by : Yukinao Rin