Hadiah Kecil

306 30 5
                                    

Risa menyusuri lorong apartemennya. Jam yang ada di tangan kirinya sudah menunjukkan tengah malam. Ia merasakan badannya begitu lelah sehabis bekerja hari ini. Apalagi tadi para member merayakan ulang tahunnya langsung sepulang bekerja.

Tidak mewah sih hanya makan-makan di restoran keluarga. Tapi Risa sudah sangat senang ulang tahunnya dirayakan. Kado dari member yang sangat banyak juga harus ia bawa sekarang.

Sampai di pintu apartemen mata Risa menangkap sesuatu di bawah kakinya. Sebuah kotak berwarna biru.

Kesusahan untuk mengambilnya Risa akhirnya masuk dan menaruh kado-kado dari para member di dalam. Barulah ia mengambil kotak tersebut. Karena sudah penasaran Risa membuka kotak itu secepatnya.

"Kawaii~!" serunya ketika melihat boneka kucing berada di dalamnya. Risa mengambil boneka kucing itu dan memeluknya.

Di bawah boneka tadi ada secarik kertas putih yang terlipat menjadi dua. Risa mengambilnya dan membaca tulisan yang ternyata tertulis di tengahnya.

Ricchan.~!
HAPPY BIRTHDAY!!!

call me now, ok?

-Shida Manaka-

Risa tersenyum boneka kucing lucu ini ternyata pemberian Manaka.

"Kalau aku menelfon sekarang apa tidak mengganggu ya?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Risa mencoba satu kali. Jika tidak diangkat maka Manaka telah tidur. Nada sambung terdengar dari handphone Risa tapi belum juga diangkat oleh Manaka.

Ia menghembuskan nafasnya. Mungkin Manaka sudah tidur sekarang. Hendak mematikan telponnya Manaka mengangkat panggilan Risa.

"Halo Risa..." sapa Manaka dari seberang sana. Risa tersenyum lebar mendengar suaranya. Sungguh di sangat merindukan Manaka.

"Halo Manaka" balas Risa.

"Apa kabar? Apa kau baik-baik saja?" tanya Manaka berbasa-basi.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" tanya balik Risa.

"Aku juga baik-baik saja kok," jawab Manaka. "Oh ya Ricchan selamat ulang tahun kau suka kadonya?"

"Ya aku suka, aku sangat menyukainya. Terima kasih Manaka," jawab Risa berterima kasih.

"Nyalakan kamera mu, aku ingin melihat mu sekarang," pinta Manaka.

"Okay" Risa segera menyalakan kameranya dan menghadapkan ke wajahnya. Begitupun dengan Manaka di seberang sana.

Manaka terlihat berada di sebuah kamar tidur. Menggunakan kaos polos berwarna hitam. Rambut pirangnya terlihat acak-acakan seperti baru saja bangun tidur.

"Aku mengganggu tidur mu ya Manaka?" tanya Risa merasa tidak enak melihat Manaka seperti itu.

"Tidak kok, tidak apa-apa aku memang sudah di tempat tidur tapi aku belum tertidur," bohong Manaka. Tak apalah sekali-sekali.

"Ada yang ingin kau katakan Manaka?" tanya Risa, Manaka hanya menggeleng.

"Aku hanya ingin melihat mu Risa, hanya itu saja" jawabnya.

"Aku merindukan mu Manaka. Yang lain juga" ucap Risa.

"Iya, aku juga merindukan kalian. Terutama kau Risa." Risa tersipu malu mendengar kata Manaka. Pipinya telah memerah sekarang.

Keyakizaka no KisekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang