Dazzling Star

232 24 4
                                    

Aku memandang mu dari kejauhan diantara riuh kumpulan orang-orang di sini. Dirimu begitu cantik di sana. Badanmu yang mungil tidak sama sekali menyulitkanmu untuk terlihat. Sekarang kau adalah bintang yang bersinar terang di atas panggung.

Apa kau masih dapat mengingatku?

"Apakah kau tahu tentang Sungai Shibuya itu?
Aku ingin kau mengingatnya meski sedikit saja
Kau dan aku selalu melangkah di jalan itu
Seolah-olah ada sungai yang mengalir di sana
Aku akan terus mencintai dirimu"

Daripada semua lagu yang kau nyanyikan dipanggung saat ini, aku lebih menyukai lagu itu. Lagu kita berdua yang kau nyanyikan di ruang musik. Aku menyukai suara lembutmu. Aku suka perasaan tenang yang kau bawa di antara hembusan angin sore.

"AH! Bagus sekali penampilan Zuumin tadi. Iya kan, pon?"

"Eh, apa? Eh iya." Ah, aku tak fokus.

"Yuipon sedari tadi tidak fokus. Kau melihat konsernya dengan benarkan?" tanya Uemura.

"Aku melihatnya kok."

Tidak, aku berbohong. Aku hanya memikirkan kebersamaan kita dulu.

"Sebentar lagi kita bisa melihatnya lebih dekat. Zuumin akan berada di lobby tempat jalan kita keluar dari gedung ini," jelas Uemu dengan semangat.

"Iya."

Saat aku ditempat paling dekat denganmu, apakah kau bisa mengingatku?

"Terima kasih... Terima kasih... Terima kasih..." Kau mengucapkan untuk mengantarkan kepulangan fans mu. Senyum mu begitu manis saat pandangan ini semakin dekat.

"Omedetou.." ucapku dengan lirih.

Kau nampak terkejut sebentar lalu bersikap normal seperti tadi. Aku tak ingin berharap banyak, aku tak berharap kau ingat padaku. Melihatmu tersenyum saja membuatku bahagia.

Tapi apa kau masih mengingatku?

"Kenapa Imaizumi Yui ingin dipanggil Zuumin? Kenapa tidak Yui saja? Dari mana coba nama panggilan itu?"

"Aku tidak tahu" jawab ku singkat.

Itu nama panggilan yang kuberikan padanya agar nama kita tidak tertukar. Dia begitu menyukainya.

"Aku akan ke kamar mandi dulu. Kau di sini saja. Kita pulang bersama ya aku ingin ke tempatmu meminjam buku untuk mata kuliah besok."

"Baiklah, aku tunggu di sini."

Sudah setengah jam aku menunggu, tempat ini pun menjadi semakin sepi. Hanya ada beberapa staf dari konser yang berlalu-lalang.

Punggung ku ditepuk. Pasti Uemu.

"Yuipon.." Gadis itu ada di depanku. Imaizumi Yui ada di depanku.

"Zuumin.."

"Aku merindukanmu." Dia menangis. Aku lebih merindukan dirinya. Dia kemudian memelukku.

"Aku juga merindukan mu."

"Tinggal lah bersama ku. Seperti dulu, kita berdua." Aku menggeleng.

Terkadang cinta tidak bisa memiliki. Seperti halnya diriku ini. Aku tak dapat meraih bintang yang begitu bersinar, itu terlalu menyilaukan bagiku.

"Aku tidak ingin merusak apa yang kau bangun selama ini. Aku ingin kau bahagia."

"Kebahagiaan ku ada bersama mu juga," elaknya.

"Untuk sekarang kebahagian mu ada di sini, bukan bersama ku. Kuharap kau bahagia."

"Imaizumi!!" Managernya memanggil, aku segera bersembunyi.

Dari balik pilar masih terdengar suara mereka.

"Sedang apa kau ada di sini?" tanya Managernya.

"Bukan apa-apa, aku lelah ayo segera pulang."

"Baiklah, ayo.."

Mereka pergi dan Uemu datang.

"Maaf, antrian nya panjang sekali. Ada apa denganmu? Kenapa wajahmu murung begitu?"

"Tidak apa-apa, aku lelah. Ayo segera pulang."

"Uhm, baiklah"

Setidaknya kau mengingatku meskipun kenyataan ini tak mungkin menyatukan kita.

Keyakizaka no KisekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang