This Word is from a Melody

253 25 12
                                    

Ide cerita request dari EKampretMan
___________________________

Ruang guru yang ramai mulai berangsur-angsur menjadi sepi. Para guru mulai meninggalkan sekolah sebelum hari petang kecuali, Watanabe Risa, salah satu guru pelajaran kimia di sekolah itu masih betah duduk di kursinya. Tangannya membolak-balik kertas tugas para muridnya untuk dikoreksi.

Seseorang menepuk pundaknya ketika jawaban para muridnya sudah hampir ia koreksi seluruhnya. Kepalanya refleks menoleh ke belakang dan dia mendapati wali kelas dari kelas 3 bersama dengan murid yang belum pernah ia lihat.

"Watanabe-san apa anda sibuk?" tanya wanita di depannya.

"Tidak terlalu, saya hanya mengoreksi tugas anak-anak. Ada perlu apa, Sugai-san?" balik tanya Risa.

Wanita yang Risa panggil Sugai itu mempersilahkan gadis yang sedari tadi dibelakangnya untuk lebih mendekat dengan Risa. "Ini Kobayashi Yui dari kelas 3, baru saja pindah semester ini," ucap Sugai memperkenalkan gadis itu. Gadis itu kemudian membungkuk sebentar sebagai salam perkenalan.

"Begini, pasti Watanabe-san sudah paham bahwa seluruh kelas 3 wajib mengumpulkan karya tulis sebagai tugas akhir. Nah, Kobayashi-san masih belum mempunyai guru pembimbing untuk menyusun karya tulisnya. Saya harap Watanabe-san mau membantunya," jelas Sugai tentang maksudnya datang kemari.

Risa nampak terdiam dan berfikir.

"Bagaimana dengan guru kelas 3 yang lain? Bukannya saya menolak, tetapi saya guru yang termasuk baru disini. Saya takut tidak dapat membimbing dengan baik," tolak Risa dengan halus.

"Maaf, guru kelas 3 yang lain sudah membimbing 5 murid. Kami tidak bisa menambah lagi."

Pandangan Risa beralih ke Kobayashi Yui. Anak itu nampak menanti jawaban kesanggupan Risa untuk membimbingnya. Entah anak itu sungguh ingin Risa bimbing atau hanya perasaan Risa saja yang terlalu percaya diri. Tapi Risa dapat melihat dari sorot matanya.

"Baiklah." Risa akhirnya pasrah dan menerima murid bimbingan pertamanya.

"Terima kasih Watanabe-san. Ini lembar pedoman pembuatan karya tulisnya." Risa menerima lembar yang dulu pernah sekali ia baca. Sugai kemudian berpindah ke murid di sebelahnya, "Kobayashi-san boleh tinggal disini dulu untuk berkonsultasi. Sensei akan kembali ke ruang musik."

Sepeninggal Sugai dari sana suasana mulai canggung antara kedua orang itu. Apalagi didukung dengan ruang guru yang tidak ada siapapun lagi selain mereka. Risa mempersilahkan Yui untuk duduk dan menunggunya menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai tadi.

Tak lama Risa sudah menyelesaikan seluruhnya. Dibacanya sebentar lembar pedoman untuk mengingat-ingat kembali isinya.

"Kau sudah membacanya?" tanya Risa dan diberi anggukan sebagai jawaban oleh Yui.

"Baiklah, sekarang kau ingin membuat karya tulis tentang apa?" tanya Risa to the point.

Yui menggeleng kecil. "Saya masih belum tahu sensei."

"Ada subjek yang kau suka?"

"Musik dan gambar." jawab Yui setelah berpikir sejenak.

"Sensei tidak terlalu mengerti keduanya. Tapi jika ingin memakai subjek tersebut bilang saja pada sensei. Sensei terserah padamu." Yui mengangguk mengerti.

Hening sejenak. Keduanya tidak tahu apalagi yang harus dibicarakan. Risa memilih membereskan barang-barangnya di meja untuk dimasukkan ke dalam tas.

"Watanabe-sensei mengajar mata pelajaran apa?" tanya Yui memecah keheningan.

"Kimia." Yui mengangguk perlahan mendengar jawaban singkat Risa.

Keyakizaka no KisekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang