Seorang pria telah keluar dari area parkir. Pantofelnya yang tlah tersemir berderak, seiring laju langkah yang semakin dekat menuju lobby.
Pintu terbuka. Saat itu pula, kaum hawa yang sedari tadi menunggu—penasaran dengan wajah seorang pemimpin baru dari perusahaan yang memperkejakannya—mengantri, menguar, bahkan merelakan diri untuk berangkat pagi demi melihatnya secara live. Tak jarang pula di antara mereka berbincang-bincang tentang rupa sang big boss. Ada yang sempat meragukan jika itu adalah rumor semata. Namun sebagian besarnya mereka yakin, jika apa yang mereka duga itu benar adanya. Terlebih lagi yang melihat langsung penyerahan jabatan dari tangan pak Andres ke putra sematawayangnya itu. Ia bisa memastikan jika penglihatannya benar.
Kabar-kabarnya pun, menunjukkan bukti bahwa ia mirip seperti dewa-dewa dalam mitologi Yunani kuno. Yang terkenal akan paras tampan nan rupawan itu.
Rupanya, rumor tentang sang big boss sangat menguar bak virus. Keluar dari mulut ke mulut. Apalagi kaum hawa. Entahlah siapa yang memulai. Hingga menimbulkan over kepo diambang batas. Terlebih sosoknya yang digadang-gadang memiliki kepintaran dan kegeniusan tinggi telah dipaparkan oleh pemimpin pendahulunya, pak Andres. Yang tak lain dan bukan ayahnya sendiri. Ia bahkan tlah meyakinkan para client dan rekan bisnisnya tentang anaknya yang tak jauh kredibel dan berkualitas. Hingga pantaslah sang putra menyandang posisi tertinggi di perusahaannya. Mereka yang hampir mencerna pemberitaan itu secara bulat-bulat, tidak menyangkal rumor yang baik-baik itu memang benar adanya. Jika tidak, mereka akan menyalahkan si pembawa rumor. Karena ia sudah melakukan kesia-siaan yang membuatnya datang lebih awal dibanding biasanya.
Namun sepertinya, rumor itu benar. Pria yang ditunggu-tunggu sudah datang di lobby. Mereka yang mayoritasnya kaum hawa, berteriak histeris. Terperangah dan terpesona dengan sosoknya yang terlalu sempurna.
Pria itu memiliki rahang yang terlihat tegas, terlebih lagi ditumbuhi oleh bulu-bulu halus yang sudah tak tercukur selama satu minggu. Membuatnya nampak sexy dan terlihat kokoh. Bibirnya berkontur tipis, dengan warna delima yang membuktikan bahwa ia bukanlah seorang perokok. Sedang raut wajahnya menampilkan ketenangan dengan jiwa berwibawa dan memiliki kharisma yang tinggi. Dan, itu semua ditunjang dengan tubuh tegap semampai bak model ternama Eropa. Keindahannya tak habis sampai di situ, matanya yang hitam pekat, mampu menatap tajam setajam elang memburu mangsa. Tapi tidak menakutkan, justru menjadi sebuah magnet tersendiri yang karnanya mampu membuat seorang wanita terpaku di tempat tanpa menoleh, hanya terdiam dengan tampang bloon. Dan tentu saja, mereka memandangnya dengan minat dan rasa kagum yang terpancar jelas di bola matanya. Bahkan, benar jika mereka pun sepertinya tlah terpaku.
Ferlio Andres yang mendapati karyawannya demikian, membuatnya bergidig dan merasa risih sendiri. Hingga ia memilih acuh dan berjalan secepat mungkin.
"Pak!" suara lembut terkesan takut telah menghentikan laju langkahnya. Awalnya ia tak mau, tapi segera berhenti saat suaranya terus menerus memanggil. Mungkin ada hal penting yang perlu dibicarakan.
Ia sedikit terkesiap setelah membalikkan badan pada karyawannya itu.
"Ada apa?" Tanyanya dingin setelah menguasai diri.
Glekk, sang wanita menengguk salivanya susah payah. Memandang jelas bagaimana paras tampan itu tercetak dengan sempurna dipahatan karya Sang Kuasa. Tiada cela sama sekali dengan wajah sang big bossnya ini. Sempurna. Apalagi, dari jarak sedekat ini. Ia dapat melihat dengan jelas bahwa rambutnya memiliki warna yang hitam pekat. Sepekat malam tanpa bintang yang cerah. Tetapi, justru hal itulah yang menarik perhatiannya saat ini.
"Emmm, a-anu pak." Ia sungguh gugup, mendapati tatapan sang big boss yang mulai menajam. Menusuk matanya sampai membuatnya terintimidasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Way of Love to Find Love [Completed]
General FictionRating (R-13+) #53 Highest rank in GenFict 17/05/18-20/05/18 Blurb: Saat takdir mempermainkan kehidupan, tangan Tuhan seolah menggoreskan tinta buruk baginya. Namun siapa sangka, jika yang selama ini yang dianggapnya buruk mampu menuntun ke pencari...