34. Memoriam

694 31 0
                                    

Suara senandung bergema. Menimbulkan gaung yang indah memenuhi telinga. Ma syaa allah. Ainina begitu menghayati setiap apa yang dibaca di atas pangkuannya. Tak hanya mata yang dilihatnya khusuk setiap kata perbaris apa yang tertulis indah di sana, tapi pun hati yang menghayat bersama bibir yang bergerak melafalkan kalimat syahdu kalam ilahi. Ejaan kata per abjad dan makharijil hurufnya begitulah tartil. Ainina lahan perlahan menghayati. Ia larut dalum lantunan yang membawanya kepada keagungan dan keesaan Allah Yang Maha luas. Hatinya terpaut, menekuri arti terjemahnya dengan penuh esensi. Indah. Seolah mendukung, suasana awan di luar begitu tenang, anginnya yang tidak terlalu kencang berembus masuk di celah jendela kamar Ai yang sedikit membuka. Mengantarkan getaran tenang merusuk dalam hati.

Bibirnya mengecup mesra mushaf Al-Qur'an yang sudah ia baca. Di taruhnya di atas nakas lantas mengembus lelah. Tangannya tetiba menyentuh sebuah album. Matanya berkaca melihat lembar per lembar potret masa di mana dulu mereka bahagia. Hidup bersama keluarga utuh sebelum ayahnya meninggalkan Ai bersama bunda dan adiknya. Ai tentu begitu menyayangi sang ayah. Perlakuan hangat, pancaran lembut, ketegasan sikap yang diambil bila Ai dan sang adik merajuk marah, sang ayah dengan penuh wibawa melerai mereka menjanjikan makanan kesukaan jika berhenti bertengkar. Ai dan Alina yang masih kecil senangnya bukan main jika ayah bertindak demikian. Hingga suatu peristiwa merenggut kebahagiaan mereka, saat itu Alina berumur 13 tahun berniat kesal karena Kak Ai sudah mengambil kesenangannya untuk pergi ke acara pesta ulang tahun temannya yang diadakan meriah. Alina yang masih remaja belia menginginkan untuk ke sana akan tetapi sang kakak melarang keras, beralasan jika tempat yang mengadakan pesta tersebut hanya akan mengurangi konsentrasi belajar Alina dan tempatnya pun jauh di luar kota. Sebagai seorang kakak, Ainina khawatir terjadi sesuatu jika Alina ke sana. Alhasil, Alina yang terlanjur sakit hati mendengar keengganannya membuatnya kacau. Ia hanya ingin bersenang-senang sedikit bersama teman untuk menghilangkan penat sekaligus kesempatan langka bisa diundang di luar kota pula. Lalu kak Ai-nya dengan tega menolak mengusul juga pada ayah bunda. Kedua orang tua mereka tentu mengerti bagaimana Ainina mengambil sikap. Hingga mereka pun melarang dan Alina yang kesal pergi dari rumah tanpa mempedulikan teriakannya. Ai yang khawatir mengejar Alina begitu pula kedua orang tua mereka.

Alina waktu itu sangat kalut. Pikirannya kacau tertutupi ego yang menguasainya. Membuat akal sehatnya tidak berfungsi stabil. Hatinya terpenuhi dengan kekesalan dari sikap keluarganya yang nampak menyetujui sang kakak dibanding dirinya yang memang sudah jauh hari menanti hal ini. Linangnya memenuhi lajur wajahnya yang memerah. Langkahnya pun tanpa pasti.

Di arah lain, mobil truk tak jauh dari tempat Alina berjalan melaju dengan kecepatan tinggi. Alina yang terlalu kalut tidak segera menepi walau bunyi klakson berkali-kali berbunyi. Sang ayah yang melihat siluet Alina dari jauh segera berlari, menghampiri putri bungsunya yang akan celaka.

"Alina ...."

Sementara Ai dan Bunda masih terlihat memahami situasi sebelum kecelakaan itu berakhir tragis. Darah mengucurnya deras dari pelipis. Alina pingsan di tempat sementara sang ayah nampak terluka parah. Ai pun hanya histeris bersama bunda yang menahan tangisnya yang tergugu.

"Ayah ...."

Ai kembali meneteskan mata mengingat kejadian lima tahun lalu itu. Kejadian yang membuat kasih sang bunda meluntur untuk menyayangi adiknya Alina. Alina sendiri yang terbangun dari pingsan merasa linglung begitu didapati rumah sakitlah tempatnya berada. Sebenarnya Ai dan Bunda ingin mengatakan semuanya. Semua kebenaran yang ada. Namun sang dokter berkata kalau saat ini Alina terkena amnesia di mana ingatan tentang kejadian itu hilang tanpa bekas. Jika dipaksakan dan mengingat demikian dulu, dikhawatirkan mengganggu kesehatan jiwanya yang rawan terguncang. Ai setuju begitu pula bunda. Hingga kecelakaan sang ayah mereka tutupi jika ini akibat penyelamatannya untuk Alina.

✓Way of Love to Find Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang