Lio menggaruk tengkuk yang tak gatal.
"Ia... Ceritanya panjang. Lagi pun, Ainina ini hanyalah asistenku di kantor tidak lebih.""Oh namamu Ainina?" Bu Linda nampak terkejut mendengar pernyataan dari Lio. Hampir saja ia senang melihat Lio bersama seorang wanita cantik bersamanya kemari. Mengingat sudah beberapa bulan semenjak kejadian itu, memungkinkan hal di luar duga terjadi.
Ai yang sedari tadi terdiam mengangguk. "Benar, Tan."
"Panggil ibu saja biar akrab," ujar Bu Linda yang keberatan dengan panggilan Ai.
"Baik, Bu—"
"Linda. Kamu bisa panggil ibu, bu Linda. Pengurus panti ini."Pandangannya beralih ke arah Lio. Menuntut kejelasan. Lio mau tak mau memberikan semua informasi tentang Ai yang hanya sebatas atasan dan bawahan. Sementara Ai sendiri tidak mau mengambil pusing, hanya mencoba mengerti keadaan yang nampaknya canggung.
"Oh seperti itu, ibu kira kalian ini sepasang kekasih."Lio meringis. Lain Ai yang nampak syok.
"Ibu ini ada-ada aja. Mana mungkin kami bisa bersama, status kami 'kan sebatas boss dan karyawan tidak lebih," ujar Lio yang tidak bermaksud menyakiti hati Ai tentang hal ini. Walau aslinya, Ai merasakan sedikit perih saat disebut demikian oleh Lio. Tapi dirinya tegar, tak apa-apa saja. Lagipula, semua yang dijelaskan Lio memanglah benar. Siapa pula aku ini? Orang bawahan tak tahu diri!, batinnya membisik lirih.Takut-takut, Lio menatap Ai yang tengah terdiam tanpa bersuara.
"Maafkan ibu. Kamu pun, seharusnya sering ke sini biar kesepian ibu segera hilang," rajuk Bu Linda.Lio tersenyum menanggapi perkataan Bu Linda yang sudah dianggapnya seperti ibunya sendiri.
Bu Linda selama ini memang kesepian sekali pun memiliki banyak anak asuh. Ia seorang janda. Sudah tua pun tak memiliki anak. Suaminya sudah lebih dulu dipanggil saat berusia 50 tahun. Meninggalkan Linda seorang tanpa hadirnya seorang anak. Dokter yang memeriksakan kesehatan Linda sudah berkata bahwa dirinya tidak bisa mendapatkan keturunan. Sang suami sebisa mungkin menenangkan sang istri yang terlarut sedih. Hingga terputuslah keinginan untuk mengurusi anak-anak yatim piatu yang kurang mampu dan kasih sayang. Membuat sebuah yayasan panti asuhan yang mampu mengembangkan senyum ceria di bibir rentanya. Bu Linda senang dengan keputusan suaminya itu sampai sang maut menghampirinya.
Lio tahu semua karena Bu Linda pernah bercerita soal kehidupan sedihnya itu.
"Sudahlah bu, yang berlalu biarlah. Kita sekarang 'kan sudah terlalu jauh berada di sini," kata Lio. Sebisa mungkin, Bu Linda tersenyum. Pandangannya beralih ke arah Ai.
"Bagaimana nak? Kau terlihat tidak baik-baik saja."
Ai yang tengah menunduk menatap Bu Linda. Bibirnya terlukis senyum. "Saya baik-baik saja bu....""Maksud ibu kakimu itu. Ceritakan apa yang menimpamu sampai sejauh itu," jelas Bu Linda yang nampak ingin tahu. Ai nampak risih sebenarnya namun keramahan dan rasa khawatir dari bu Linda membuatnya seperti ibunya sendiri.
"Ibu... Ainina sudah sedikit membaik." Lio menengahi keadaan saat Ai masih terdiam.
"Lio, ibu cuma mau mendengar penjelasannya saja." Pandangannya beralih menatap kearah Ai. "Jadi, bisa diceritakan?"Didesak demikian, Ai mau tak mau menjelaskan lain Lio yang nampaknya sudah menyerah dengan rasa keponya Bu Linda.
"Ceritanya cukup panjang Bu. Malam itu bersama temanku hendak pulang ke rumah setelah ada urusan sebentar di rumah sakit. Awalnya kami baik-baik saja karena kecepatan motor pun sedang tidak terlalu ngebut. Namun rupanya takdir berkata lain, saat akan membelokkan laju ke arah kanan secara tiba saja dari arah yang tak kuduga sebuah mobil melaju dengan kencang dan setelahnya hanya bau anyir, bunyi benturan yang keras saja sebelum kegelapan menghampiri." Ai menghela napas panjang, menenangkan emosinya. "...sampai kusadari diri bahwa aku telah mengalami kecelakaan itu sampai masuk ke rumah sakit dan... Dan..." Ai tersengguk, memutuskan kalimat yang nampak sulit terucap. Kelamnya terbuka dan terasa menyakitkan tersebut. Itu adalah awal mula sebelum kesulitannya menambah beban bagi pak Lio, sang boss.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Way of Love to Find Love [Completed]
Aktuelle LiteraturRating (R-13+) #53 Highest rank in GenFict 17/05/18-20/05/18 Blurb: Saat takdir mempermainkan kehidupan, tangan Tuhan seolah menggoreskan tinta buruk baginya. Namun siapa sangka, jika yang selama ini yang dianggapnya buruk mampu menuntun ke pencari...