20. Penisbian

868 40 0
                                    

Kelelahan dan kenistaan hidup terangkai
Membentuk jelujur rumit tak bertuah
Terasa sulit meski mencoba bisa
Terletih tuk berlatih terus tertuang
Menampak wujud nyata dalam bayang

•••

Di sebuah ruangan nan luas, sosok manusia tengah tersibuk dengan beberapa berkas kantor yang sudah menumpuk di atas meja miliknya. Padahal, hanya beberapa hari saja sudah begitu banyaknya. Ia tahu kalau dirinya lalai dan membengkalaikan pekerjaan yang semestinya dikerjakan dengan baik dan benar.

Belum usai demikian, sikap asprinya yang akhir ini terlalu defend membuatnya menjadi sulit untuk menyelesaikan teka-tekinya.

Bagaimana cara dan rupa agar terselesai seperti harapan. Terjadi seolah tanpa sebab jelas yang membuatnya heran. Setahunya, Ai yang tak lain menyetujui keinginannya beberapa hari yang lalu dimana sering keluar bersama karna suatu acara selalu menurut keinginan Lio, kini berubah. Secara terang menolak. Lio merasa curiga dan ingin mencari tahu asal muasalnya seperti ini.

Ricko sang teman yang mendengar cerita demikian, memberi solusi. Masukan-masukan darinya yang mungkin sedikit membantu. Setidaknya hanya kecil dalam langkah.

Lio mendesah berat. Betapa diri tak pikir panjang, sudah jauh hari kiranya masukan Ricko membantunya dalam kasus ini. Hingga tak payalah untuk mengacau segala hal yang berkaitan dengan tugas kantornya yang tak terurus itu.

Ricko sebenarnya sebal dengan masalah yang tengah dihadapi Lio. Tak tahu apa kalau dirinya pun sedang dilanda keresahan?

Jadwal perjodohan nikah yang ditetapkan kedua orang tuanya, tinggal menghitung hari saja. Lalu temannya ini malah menambah kesal bukannya memberi semangat ini malah sebaliknya. Tapi tak apalah untuk kali ini Ricko memberi bantu karna bagaimana pun, dirinya bisa kembali dipertemukan dengan Ai.

Ah memang, pertemuannya waktu itu membuka lebar arah pandangnya mengenai cadar dan islam. Meski sedikit pemahaman yang belum tertuang dengan benar, Ricko dapat menyimpul. Bilamana yang tak menutup saja terbebas bagaimana dengan yang tertutup? Bukankah itu sedikit diskriminalisasi?

Kita memang patut curiga. Tapi tidakkah yang bercadar pun memiliki haknya?

Jangan saja tercap sebagai teroris yang menyamar hingga tak tertahu identitas. Tapi pun memiliki tujuan dan esensi masing-masing. Bukankah semua orang yang beragama islam pun tak tertahu jika ia merupakan salah satu orang beriman atau tidak jika diberi sebuah cobaan dalam hidup?

Kita tahu yang demikian bukanlah kuasa kita tetapi, tidakkah pernah berpikir jikalau banyak sudah kejadian hidup yang memberikan kita contoh nyata. Seperti saat kesusahan melanda.

Terjauh jodoh dan kemlaratan yang terhina. Saat itulah orang-orang yang tak memiliki ilmu cukup tentang agama berduyun-duyun. Mendatangi para dukun untuk meminta ajian. Sebutlah ajian jaran goyang bertindak sebagai sang terkasih berjodoh. Bukan hanya yang dicintai mendekat. Tapi pun, membuat sosoknya menjadi tergila-gila karna sang dicinta tak mencinta namun sang pemaksa cinta tak mau mengalah. Hingga terjadilah tragedi besar percintaan berbuntut sengsara.

Dengar kisah cinta Ratmina dan Baridin yang terkenal di daerah Cirebon? Jika belum, coba cari. Maka dapatlah kisah demikian.

Cerita-cerita tersebut jangan dipandang sebelah mata. Karna bisa jadi memang benar kisahnya demikian. Sebagai anak penerus, hanya bisa mengambil hikmah baik disetiap peristiwa yang terjadi.

Dikecewakan orang memang sudah biasa dan jangan dibawa ke hati. Begitu pun dengan keagungan yang dielukan orang karna kelebihan yang dimiliki diri. Ingatlah, semua 'kan berakhir segera dibatas yang telah ditentukan. Merasa menang dan tinggi di atas langit bukan berarti tak terinjak dibawahnya. Bisa jadi dilain kesempatan, malah sebaliknya. Yang terinjak di bawah kaki pembesarlah yang akan menduduki puncak teratas sedang sang peningginya, malah berada di bawah.

✓Way of Love to Find Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang