Ar-rijaalu qawwaamuuna 'alan-nisaaa
Laki-laki itu (suami) adalah pelindung bagi wanita (istri). [Petikan QS. An-Nisa-34]Wanita adalah sosok makhluk yang tercipta dari tulang rusuk seorang lelaki. Sepantasnyalah mendapat perlindungan dari sosok lelaki tanpa ada penyiksaan sedikitpun. Perlindungan yang layak, seperti sifat lembut nan penuh kehati-hatian dalam merawat anaknya dimasa lampau. Maka seperti itulah sosok wanita sebenarnya. Ia adalah penyempurna hidup. Mengayomi dalam kepayahan dan memberi kehangatan dalam dekapan erat miliknya. Sosok yang mampu membangkitkan diri dikala susah dan membangkitkan dalam keterpurukan. Penyemangat hidup, penyinar kalbu sepanjang masa sampai sang khaliq mengambilnya.
Kasihnya tak sempat terbalas oleh hal apapun di dunia. Sekalipun yang diberi adalah emas mutiara maupun dunia dan seisinya. Maka hanya bakti yang bisa diberi oleh sang anak sepanjang waktu usia yang tersisa.
Indah kiranya jika yang termaksud terlaksana. Namun kebanyakan diri menganggap remeh wanita. Melecehkan dan tanpa sadar diri sang wanitanya sendiri yang tak mampu menjaga kehormatannya. Mereka tanpa malu menampakkan auratnya di depan khalayak ramai. Tanpa tertahu menimbulkan fitnah yang berasal dari syetan. Sesosok makhluk yang selalu menggoda manusia tanpa terlelah disetiap langkah hidup, sampai waktu yang tertangguh sang kuasa usai. Saat di mana hari akhir sebagai penentunya.
Yang haq akan ditampakkan dengan sebenar-benarnya dan yang bathil pun akan ditampakkan sebenar-benarnya. Sesuai dengan kuasa Allah yang maha besar.
Ainina merasa diri belum benar. Sebagai seorang wanita ia belum sepenuhnya berbakti pada sang ibu. Apalagi, keadaan seusai dipulangkan di rumah sakit. Dirinya hanya bisa duduk di kursi roda dengan tampang lesu. Tidak bisa berbuat apa-apa lagi saat tahu kalau dirinya dinyatakan lumpuh oleh sang dokter. Padahal dirinya belum bisa membanggakan keluarga terutama bunda dan adiknya tercinta. Mengingat adiknya akan usai menamatkan SMA dan ia menginginkan kelanjutannya. Tapi mengingat sekarang, apa hal yang dibisanya? Semua terasa sulit. Sekadar berjalan saja susah. Bagaimana ceritanya ia bisa bekerja dan membantu perekonomian keluarga?
Ahhh, Ainina lupa jikalau dirinya sudah satu bulan lebih meliburkan diri dari perusahaan. Tanpa kabar dan dengan kondisi seperti ini, jangan ke sana dan memberi tahu pun Ainina sudah tahu bahwa dirinya sudah dianggap resign tanpa alasan. Mengingat temannya, Hana yang mengalami hal serupa mendapat SP dari pihak perusahaan dan berakhir pemecatan.
Keadaannya tentu beda. Hana tidak separah Ainina. Ia hanya cidera kecil di kakinya yang hanya butuh beberapa hari saja hingga sembuh. Namun dirinya sebenarnya ingin mengancam perusahaan tempatnya bekerja yang dengan seenak jidat tanpa konfirmasi memecatnya usai memberi SP. Padahal 'kan berita ini sudah menyebar jauh dan mereka juga nggak merem akan media sosial bukan? Mereka pasti tahu bagaimana dirinya sampai tak bisa berangkat bekerja. Kecelakaan yang membutuhkan waktu penyembuhan yang tidak sebentar. Namun apa yang diberi bukan rasa simpati melainkan pemecatan. Hana yang kalap dan tidak terima akhirnya maju dan bicara dengan jelas pada pihak personalia.
Pak Igun, yang notabene pihak personalia menghela napas dengan berat. Ia pun tahu sebenarnya keputusan yang diambil tidaklah tepat. Hingga diberikannya pertimbangan dan membolehkan Hana. Ia tentu senang sekali. Namun saat tahu Ainina yang tidak bisa bekerja kembali membuat Hana marah. Ia kesal dan ingin berbicara langsung dengan pihak personalia lagi.
Ai yang tahu, segera mencegah Hana bertindak brutal. Meski sempat menolak akhirnya Hana luluh dan menurut Ainina.
Senyum kecilnya terbit. Mengingat kejadian lalu yang menghias imajinya. Hingga ia tersadar tatkala pintu terketuk.
Digerakkannya pelan kursi roda yang dipakai, sampai di depan pintu Ainina membukanya meski sedikit kesulitan.
Bola matanya terheran. Menatap ke depan yang tidak ada siapa-siapa. Tetapi ia jelas-jelas mendengar ketukannya yang nyaring. Apa berhalusinasi? Kalaupun benar, bagaimana rupanya ada beberapa kebutuhan sehari-hari di depan pintunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Way of Love to Find Love [Completed]
General FictionRating (R-13+) #53 Highest rank in GenFict 17/05/18-20/05/18 Blurb: Saat takdir mempermainkan kehidupan, tangan Tuhan seolah menggoreskan tinta buruk baginya. Namun siapa sangka, jika yang selama ini yang dianggapnya buruk mampu menuntun ke pencari...