| DUSK |~ CHP.1

14.6K 1.1K 161
                                    

💜Happy Reading💜

-
-
-

Bunyi dentingan jarum jam mengisi ketenangan malam di kota mentropolitan yang masih sangat padat walau suhu hampir menyentuh tigabelas koma sembilan derajat celcius malam hari itu.

Seorang bocah berkulit pucat terdiam dengan kedua tangan yang bertumpu pada kusen jendela besar apartemen mewah tempat dirinya tinggal. Mata bening bocah itu tertuju pada jalanan di bawah sana, di mana ada banyak orang berlalu lalang sembari saling berbincang bersama dengan satu cup kopi hangat yang melekat pada telapak tangan masing-masing.

Si tampan terus menatap datar jalanan di luar sana sampai suara ketukan disusul bunyi deritan pintu yang terbuka membuatnya menghembuskan napas dalam.

"Yoongi? kenapa belum tidur?" tanya seseorang perempuan yang muncul dari balik pintu.

Bocah itu membalikan badan setelah menyadari jika suara yang ia dengar adalah milik wanita cantik yang tak lain adalah ibunya sendiri. Tentu, ada rasa tidak rela karena pasti si cantik akan meminta ia untuk segera bergegas tidur kendati mata masih sulit diajak terpejam.

"Tidur Sayang, ini sudah malam," ucapan lembut dari sang ibu membuat Yoongi mau tidak mau beranjak menjauhi kusen jendela dan duduk di tepi ranjang dengan tatapan yang tertuju tepat pada manik mata cantik milik ibunya.

"Yoongi tidak bisa tidur, Mom."

"Kenapa tidak bisa?" tanya wanita itu seraya berjalan mendekati anaknya. Ia mendudukan tubuh tepat di samping badan mungil milik sang putra.

"I Miss Victor," lirih Yoongi teramat pilu.

Respon yang ditunjukan Yoongi mampu membuat wanita cantik itu mengusap sayang surai lembut si kecil hingga bocah tersebut memejamkan kelopak mata untuk menikmati hangatnya telapak tangan sang ibu.

"Yoongi ingin bertemu Victor," pintanya terdengar seperti permohonan.

"Sayang, kau tau kan Victor sedang sakit?" sahut si cantik tak ingin membuat anaknya kecewa.

Tentu saja ucapan yang terlontar dari bibir manis ibunya membuat Yoongi melengkungkan bibir ke bawah sembari menatap sang ibu dengan raut wajah sedih. "Tapi kan kita bisa menemuinya di rumah sakit."

"Tidak sekarang sayang, " sergah ibunya dengan begitu sabar.

"Kenapa tidak sekarang?"

Jemari si cantik bergerak untuk menujuk jam dinding yang berada di sudut kamar putranya. "Ini waktu untuk tidur, mungkin di sana Victor juga sudah tertidur nyenyak."

Melihat Yoongi yang menuduk dalam, mendorong wanita itu untuk menunjukan senyuman tipis serta membawa tubuh putra kecilnya ke dalam gendongan. "Tidur sekarang. Besok kita akan menemui Victor, oke?"

Hingga pada akhirnya Yoongi hanya mampu mengangguk patuh kemudian menenggelamkan kepala pada ceruk leher ibunya, membuat wanita cantik itu mengusap lembut surai kelam sang anak tak lupa mengucapkan kalimat rutin mereka. "Saranghae Baby,"

"Nado saranghae."

Kecupan singkat pada dahi membuat Yoongi terpejam dan terlelap tidur di pelukan hangat sang ibu yang masih mengendong tubuh mungilnya sembari sesekali mengecup hangat surai lembut si kecil.

Kecupan singkat pada dahi membuat Yoongi terpejam dan terlelap tidur di pelukan hangat sang ibu yang masih mengendong tubuh mungilnya sembari sesekali mengecup hangat surai lembut si kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dusk [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang