💜Happy Reading💜
-
-
-Taehyung benar-benar merasa ingin tumbang sekarang. Dia melirik soal tes nomer terakhir yang belum dia kerjakan. Dahinya mengerinyit saat merasakan suhu tubuhnya mulai naik juga napasnya yang mulai memendek. Sungguh, dia menyesali keputusannya yang telah menentang perintah mamanya untuk meliburkan diri hari ini.
"Psstt, hei! Taehyung!"
Taehyung menghela napasnya saat mendengar seseorang berbisik lirih ke arahnya. Sejenak, dia menghadapkan kepalanya ke arah samping membiarkan pemuda yang terduduk di belakangnya berbicara apa yang sekiranya dia perlukan.
"Lihat lembar jawabmu!"
"Untuk apa?"
"Aish biasa, sini!"
Dengan setengah hati Taehyung meraih kertas jawabannya dan berniat menyerahkannya kepada temannya yang telah menunggu dengan semangat jawaban darinya. Namun sebelum lembar putih berisi goresan angka itu berpindah pada tangan temannya suara lantang dari arah depan membuat dirinya tersentak kaget.
"Kim Taehyung? Sudah selesai?"
Guru berparas cantik itu berjalan pelan ke arah meja Taehyung. Sebelumnya dia melihat jika murid kebanggannya itu berniat menyerahkan lembar jawabnya kepada seseorang yang duduk di belakangnya membuat Guru muda itu sedikit kesal.
"Tae?"
"Um, belum Ssaem."
"Kenapa? Ini tentu bukan tingkatan sulit untukmu."
Guru cantik itu meraih lembar jawaban milik Taehyung dan memeriksanya. Dia tersenyum puas melihat jawaban itu, hanya tinggal tersisa satu nomor sedangkan nomor lainnya telah diisi dengan lengkap dan benar.
"Ssaem, sebenarnya..,"
"Kenapa um?"
"Bisakah aku mengumpulkannya saja?"
"Kenapa? Tidak ingin dilanjutkan?"
"A-aku ingin, tapi..,"
Taehyung menghentikan ucapannya membuat guru muda berparas cantik itu mengerinyitkan dahinya bingung atas kelakuan muridnya tersebut.
"Tapi kenapa um?"
Taehyung mengigit bibir bawahnya pelan. Sebenarnya, dia dalam keadaan yang begitu sulit sekarang. Ada sesuatu yang seolah terdorong ke atas, dari perut menuju kerongkongannya membuatnya membungkam rapat mulutnya untuk mencegah sesuatu yang tak diinginkannya terjadi.
Melihat muridnya yang terdiam, guru cantik itu menajamkan pengelihatannya. Dia tentu dapat melihat wajah Taehyung yang tampak sedikit memerah juga peluh yang mulai membasahi dahi muridnya itu, seketika dia paham apa yang terjadi saat ini. Satu tahun lebih menjadi guru tetap untuk kelas Taehyung membuatnya paham tentang tingkah semua muridnya termasuk salah satu murid kesayangannya tersebut. Dia tersenyum tipis kemudian mengangguk pelan.
"Baiklah, ini boleh dikumpulkan. Sekarang kau boleh keluar."
Dengan cepat Taehyung mengangguk patuh. Dia berdiri dari duduknya dan mengambil tas punggungnya. pemuda itu berjalan pelan keluar dari kelas melewati teman-temannya yang masih mengerjakan soal tes dengan serius.
"Park Minjae, berniat mencontek lagi um? Kerjakan soal yang belum kau kerjakan. Setelah tes selesai tetap di kelas. Ssaem ingin berbicara denganmu sebentar, oke Sayang?"
Suara lembut nan tegas dari Guru cantiknya itu membuat Taehyung menghentikan langkahnya. Dia memandang sejenak ke arah Minjae yang kini menunduk dalam, dan kembali mengerjakan soalnya dengan tenang. Rupanya gurunya tau, jika Minjae berniat mencontek jawabannya lagi dan entah mengapa dia tersenyum tipis. Berharap anak itu jera dan tidak lagi mengulang keburukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk [END]
Fanfiction'Aku benci senja' ___________ •Beautiful Cover by @RiMa_La •Lien✒